03 :: sebangku

680 103 9
                                    

Bu Minah: sunoo nanti ke ruangan ibu ya
Bu Minah: ibu mau ngomongin olim fisika bulan depan


Sunoo menghela nafas jengah. Tanpa membalas pesan dari pembimbingnya itu, dia mematikan hape lalu memasukkanya ke saku rok. Padahal baru dua minggu dia menyandang status kelas 11 tapi udah langsung disuruh ikut olimpiade.

Sebenarnya Sunoo gak masalah sih, lagian kan lumayan sertifikatnya buat daftar kuliah.

Nah, masalahnya semakin kesini Sunoo semakin sadar kalau dia tuh gak punya banyak kenangan bersama teman-teman pas kelas 10 karena dia sibuk ikut olimpiade.

Di saat teman kelasnya pada nongki-nongki sehabis pulang sekolah, Sunoo malah sibuk sama soal-soal olimpiade di perpus.

Makanya pas kelas 11 ini Sunoo bertekad nyari temen banyak-banyak terus buat kenangan manis bersama mereka, tapi pesan yang baru saja dikirim sama Bu Minah bikin rencana Sunoo gagal seketika.

Ada olimpiade bulan depan, artinya Sunoo harus berlajar lebih maksimal karena biasanya kalau ada olimpiade dikasih tau dua bulan sebelumnya.

Sudah pasti dia bakal mendekam di perpustakaan lagi setelah ini.

Suasana hati Sunoo semakin buruk pas baru masuk kelas udah liat pemandangan uwu uwu yang bikin dia kesel.

Sunghoon lagi main hape di bangkunya, dan disebelahnya ada Jaeyun yang menelungkupkan kepala di atas meja, ada sebuah jaket bomber hitam milik Sunghoon tersampir di sekeliling bahunya.

Dan yang bikin Sunoo kesel adalah satu tangan Sunghoon yang ngelusin kepala Jaeyun lembut.

Sial.

Sunoo mengurungkan niatnya masuk kelas. Gadis itu bersadar pada pilar depan kelas, menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya pelan.

Tahan, Nu, lo gak boleh marah. Lo siapanya? Lo gak ada hak buat marah.

Setelah dirasa dirinya tenang, Sunoo melangkah masuk kelas. Dia mau pura-pura gak lihat Sunghoon sama Jaeyun tapi sayangnya dua orang itu duduk di depannya:))

Baru dua menit duduk di bangkunya, Sunoo udah gak tahan. Bel masuk masih 10 menit lagi, masih sempat buat keluar tapi dia mau kemana?

Sekarang Jungwon belum dateng, mau telat aja biar dihukum, katanya. Dia bilang mapel pertama gurunya nyebelin. Emang aneh tuh orang

Dan akhirnya Sunoo pergi ke toilet padahal cuma mau cuci tangan doang. Dia sengaja ngelama-lamain jalannya dan pas bel bunyi, Sunoo langsung lari ke kelasnya.

Tapi ada yang beda. Jaeyun udah gak ada di kursinya dan Sunghoon―

―dia duduk di bangku sebelah Sunoo.

Sunoo bingung. Mau nanya tapi takut. Mereka juga terakhir saling tegur pas dua minggu yang lalu. Pas kenalan doang, abis itu gak pernah lagi.

Pas Sunoo udah duduk di kursinya, dia takut-takut ngelirik Sunghoon yang udah buka buku mata pelajaran pertama, matematika terapan.

"Err, Sunghoon... lo kok duduk disini? Jaeyun mana?" Dengan segala keberanian yang dia punya, akhirnya Sunoo buka suara. Mana suaranya rada gemeteran pula.

"Oh, Jaeyun tadi ke UKS, dianterin sama Ruka." Jawab Sunghoon.

"Sakit? Kalo sakit dianterin pulang aja."

Sunghoon mengedikkan bahunya malas. "Biasalah, nyeri datang bulan dia. Udah gue tawarin pulang tapi dianya gak mau."

"Oalahh," Sunoo menganggukan kepalanya paham. Tapi si Sunghoon ini belum jawab pertanyaannya! Kenapa dia duduk di sebelah Sunoo?

irreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang