"Study tour?"
Sunoo membaca lamat-lamat setiap kata dari pengumuman yang tertempel di mading sekolah. Benar, dia tidak salah baca. Bakalan ada study tour yang diadakan bulan depan.
"Ini gak salah nih study tour bulan depan? Biasanya kan akhir semester?" Ujar Sunoo heran.
Jungwon mengedikkan bahunya. "Katanya sih sengaja dimajuin soalnya anak kelas 12 pada mau ikut. Kalo akhir semester nanti ganggu waktu belajar mereka, kan mau persiapan kuliah."
"Serah terima jabatan osis jadinya kapan?"
"Ya abis study tour. Makanya dikasih waktu sebulan biar yang mau nyalon jadi ketos waketos baru bisa kampanye dulu."
Sunoo mengangguk paham. Mereka berdua berbalik kemudian menjauhi area mading dan berjalan menyusuri koridor.
"Lo ikut kan, Nu?" Tanya Jungwon.
"Gak tau...." Gumam Sunoo lesu.
Jungwon paham. Orang tua Sunoo memang kelewat protektif pada anak itu, ini aja untung-untung Sunoo dibolehin sekolah disini, tadinya dia mau didaftarin homeschooling sama bokapnya.
Study tour pas kelas 10 juga dia gak ikut. Jangankan study tour, kemah aja Sunoo gak pernah ikut. Alasannya ya karena terkendala di izin orang tua.
"Minimal ikut lah, pas kelas 12 nanti kan lo gak bisa ikut."
Sunoo berdecak. "Gue bingung izinnya gimana."
"Lagian lo jadi anak kok disayang banget sih?" Kekeh Jungwon, ini konteksnya bercanda yah. "Nanti gue coba bantu deh buat bilang ke tante. Sayang banget kalo gak ikut, lumayan bisa nambah temen nanti."
Sunoo mengangguk saja. Dia gak mau berharap banyak dikasih izin sama orang tuanya, yang penting dia udah usaha minta izin. Kalau gak diizinin, yaudah. Mau gimana lagi.
Paling Sunoo nangis dikit.
Keduanya berhenti di depan kelasnya Jungwon. Bersandar pada dinding pembatas dan memandangi anak-anak cowok yang lagi pada main basket di bawah sana.
Pandangan Sunoo jatuh ke cowok yang berdiri di dekat ring basket. "Jay ganteng juga ya, Won." Komentarnya.
Jungwon mendelik. "Biasa aja tuh."
"Lo kalo gak mau sama dia mending buat gue aja."
Jungwon terdiam. Dia melirik Sunoo yang hanya memasang wajah datar sambil mengucapkan kalimat tadi. Gak bohong, Jungwon rada tercubit hatinya pas Sunoo ngomong gitu.
"Ambil aja." Balas Jungwon (sok) cuek.
"Denial." Dengus Sunoo.
"Enggak!!"
Sunoo menghela napas. Dia membenarkan letak kaca matanya. "Lo mau nyari yang gimana lagi sih Ju? Padahal yang di depan mata ada. Segala gengsi digedein. Ntar Jay naksir cewek lain, lo juga yang galau."
"Aduhh, mentang-mentang crush nya gak naksir balik malah jadi ceramahin gue."
"Eh asu juga ya mulut lo."
Jungwon tertawa ngakak. Dia menarik kepala Sunoo buat bersandar di bahunya lalu diusap-usapnya pelan. Lucu banget mereka tuh, udah kayak saudara beneran.
"Denger-denger si Sunghoon mau nyalonin jadi ketua osis."
"Masa?"
"Gue tau dari Jay sih. Dia kemarin liat formulir pendaftaran atas nama Sunghoon ada di meja osis."
"Oh."
"Excited dikit kek." Dumal Jungwon.
Sunoo mendengus. "Ngapain? Males. Paling juga Jaeyun yang jadi wakilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
irreplaceable
Fanfic[sunsun gs] sunoo hanya kesal karena yang selalu ada di sisi sunghoon adalah jaeyun, bukan dirinya. • ini book kaga jelas jgn dibaca dah 🙏 • banyak drama. • gs (gender switch). • dldr.