19 :: lockscreen

1.2K 146 37
                                    

"Sunoo, tolong bawain buku ini ke meja ibu dong."

"Ihh si ibu kumaha sih, Sunoo kan masih pemulihan gak boleh aktivitas yang berat-berat dulu."

"Ohh, iya! Yaudah Jeongwoo hayu bantuin ibu bawa buku ke ruang guru."

Sunoo tertawa melihat interaksi antara Jeongwoo dan bu Nina. Sebenarnya Sunoo juga malas sih disuruh bawa buku punya anak satu kelas ke ruang guru di lantai satu, untungnya ada Jeongwoo hehehheh.

Yap, hari ini adalah hari pertama Sunoo ke masuk sekolah setelah dua minggu dia absen.

Sebenarnya papa sudah menyuruh Sunoo untuk beristirahat satu minggu lagi, tapi Sunoo menolak karena sudah tidak tahan ingin masuk sekolah. Dia sudah sangat bosan karena di rumah tidak melakukan apa-apa.

Dan setelah merengek-rengek, akhirnya Sunoo diizinkan sekolah dengan syarat tidak boleh beraktivitas berat dan kalau merasa pusing langsung pergi ke uks, kalau pusingnya parah harus menelpon mama untuk minta dijemput pulang.

Ribet sih, tapi yaudah lah ya demi diizinin sekolah.

Omong-omong, rusaknya fasilitas sekolah yang disebabkan oleh kekacauan karena tawuran beberapa waktu lalu sudah diperbaiki dan tidak ada lagi sisa-sisa bekas tawuran.

Mengingat itu, Sunoo kesal sendiri. Gara-gara tawuran itu, study tour jadi batal!

"Conuuuuuu," Yuna memeluk bahunya dari samping. "Kantin yuuk? Gue jajanin deh. Mau apa? Mie ayam? Bakso? Martabak telor?"

Dibalik sikapnya ini, Yuna sebenarnya merasa bersalah karena di hari tawuran itu dia meninggalkan Sunoo dan langsung pergi keluar kelas tanpa membangunkannya.

Yuna sangat menyesal. Kalau saja dia inisiatif bangunin Sunoo dulu, mungkin Sunoo masih sehat sampai sekarang.

Tapi tenang saja, Yuna sudah minta maaf kok saat menjenguknya di rumah sakit bersama teman-teman kelas. Sunoo memaafkannya karena dia memaklumi kepanikan Yuna saat itu.

"Gue kan bawa bekal, Yun." Tolak Sunoo halus. "Lo aja yang makan bareng gue mau gak? Mama gue bawain lauk banyak banget."

Yuna menggeleng. "Enggak ah, gue alergi makanan sehat. Mending mie ayam."

Setelah Yuna pergi ke kantin, Sunoo kembali ke bangkunya. Di kelas hanya tersisa empat orang saja karena kebanyakan sudah pergi keluar untuk ke kantin atau kemana saja asalkan jangan di kelas untuk menjernihkan otak.

Sunoo melihat Sunghoon di bangkunya membereskan buku-buku. Anehnya, lelaki itu kini duduk di bangku depan bersama Doyoung, bukan di belakang lagi bersama Jaeyun. Sejak kapan?

Sunoo ingin bertanya, tapi dia merasa canggung sendiri. Apalagi mereka sama sekali belum mengobrol hari ini.

Oh, Sunoo juga belum berterima kasih karena Sunghoon yang menolongnya saat insiden tawuran itu. Sayangnya, selama 2 minggu kemarin Sunghoon tidak pernah menjenguknya karena itu Sunoo belum berterima kasih.

Yah, Sunoo tidak ambil pusing sih. Mungkin dia memang lagi sibuk, ditambah lusa nanti ada debat untuk calon ketua dan wakil ketua osis yang baru.

Sunoo mengeluarkan kotak makannya dari tas bekal, kemudian saat ingin mengeluarkan sendok sebuah tas bekal diletakkan di atas mejanya.

Sunoo mendongak dan mendapati Sunghoon berdiri di depan mejanya. Mereka bertatapan beberapa saat sebelum Sunghoon menarik bangku di sebelah Sunoo untuk ditarik ke depan meja Sunoo.

irreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang