BUKAN Itik Buruk Rupa [ON GOING]

05. Babu?

Hallo gaes,
Mau bilang kalo semua author itu sangat senang kalo pembacanya meninggalkan jejak dicerita mereka^^
Yang mau follow akun medsos aku bisa cek bio profil ya^^^

.
.
.

"Luka dari diperlakukan seenaknya itu kian bertambah parah."
- Bukan itik buruk rupa -

Alzena mengeringkan rambutnya yang basah itu, dia baru saja selesai mandi setelah rebahan seharian. Biasalah kalo hari Weekend bawaannya malas mandi pagi dan ingin dikamar saja dengan menonton drama korea.

Selesai dengan kegiatannya itu, Alzena beranjak mengambil ponselnya di kasur ingin mengecek apakah ada notip pesan yang masuk atau tidak. Namun itu kosong, tidak ada pesan pribadi yang ditujukan untuknya, hanya ada pesan random dari grup WhatsApp kelas yang cukup ramai.

-----------------------------------------------------------
Semua cakep kecuali Si Gendut

Dimas : Gaes ada yang mau ikut ke pasar malam yang baru buka deket sekolah nggak?

Arya : Yang ikut nanti Dimas bantu bayarin.

Nisa : Serius nih?

Dimas : Iya gue bayarin parkir doang ye.

Nisa : Lah anying, 2k doang! Skip gue gak ikut.

Ucup : Skip 2.

Didit : Skip 3. Gak ada duit!
-----------------------------------------------------------

Alzena membaca sebagian pesan itu, berniat mengirimkan pesan juga. Namun dia urungkan, dia takut akan mendapat respon tidak baik seperti biasanya dari teman-teman sekelas yang tidak terlalu menyukainya.

Ting.

Notifikasi WhatsApp dari 'Vania Jelek', sahabat baiknya itu. Untuk nama kontak Vania di ponsel Alzena jelas itu bukan dirinya yang menamai tetapi yang bersangkutan langsung. Alzena juga sampai heran kenapa Vania menamainya seperti itu di ponsel Alzena padahal kan dia cantik.

-----------------------------------------------------------
Vania Jelek 😤

Vania : Zenaaaaa~

Vania : Mobil kamu udah beres belum?

Alzena : Udah, tadi sore baru di ambil sama Pak Joko.

Vania : Wah bagus deh, kamu ikut yuk ke pasar malam, temenin aku, plisss🥺
-----------------------------------------------------------

Alzena tidak langsung membalas, dia ragu kehadiran akan diterima teman-temannya yang lain. Walau jujur sebetulnya dia ingin ikut, karena sudah tiga bulan dia masuk SMA tapi belum menambah teman baru.