Hallo gaes,
Mau bilang kalo semua author itu sangat senang kalo pembacanya meninggalkan jejak dicerita mereka^^
Yang mau follow akun medsos aku bisa cek bio profil ya^^^.
.
."Seberani apapun kalian, jika sudah mengalaminya pasti akan takut juga."
- Bukan itik buruk rupa -
Gideon menendang kesal mesin capit di depannya itu, sepuluh kali memainkannya, sepuluh kali juga dia gagal, tidak mendapatkan apapun. Berbanding terbalik dengan Jeolyne yang sudah memeluk lima boneka yang di dapatkannya. Sial.
Satria menepuk pundak Gideon prihatin. "Emang skill lu cuman mukul orang Deon," sindirnya.
Gideon berdecak sebal, dia menarik tangan dipundaknya itu sehingga Satria terhuyung ke depan yang langsung dia kurung dilengannya, membuat Satria tercekek. "Lu mau jadi korban selanjutnya dari kepalan tangan gue gak?" tanya Gideon sarkas, dia sedang kesal karena sudah membuang uang sia-sia untuk game tidak berguna itu.
"Si anying, lepas bangke!" Satria mencoba melepaskan dirinya namun malah membuat Gideon semakin mengeratkan kurungannya itu. "Woy bantuin kek," gerutu Satria pada Darren dan Joelyne yang menonton dirinya.
Darren tidak peduli, dia lebih tertarik dengan boneka yang di dapatkan Jeolyne. "Minta satu," cetusnya sambil menunjuk boneka pinguin yang menurutnya lucu.
Joelyne menggeleng. "Ini aja," katanya sambil menyerahkan boneka ular yang langsung dia lilitkan dileher Darren. "Lu lebih cocok itu," ucapnya puas. Darren mendengus tapi tidak protes.
"Buat gue mana?" tanya Satria yang baru saja berhasil melepaskan diri dari Gideon.
Joelyne memandang Satria dari atas hingga bawah. "Nih," ucapnya sembari menyodorkan boneka monyet kecil pada cowok itu. "Mirip sama lu."
Darren dan Gideon terkekeh geli melihat wajah Satria yang ditekuk. "Pinguin aja," pinta Satria.
"Lu minta apa ngemis? Banyak mau!" Joelyne memasukkan boneka monyet kecil itu secara paksa ke kantong jaket Satria. Lalu pandangannya sekarang tertuju pada Gideon, dia menyerahkan boneka pinguin itu. "Nih."
Gideon menggeleng, tidak berminat. Mendapatkan respon itu membuat Jeolyne memutar matanya malas. "Bukan buat lu, PD amat sih bang! Buat adek lu, titip ya," ucapnya dengan tetap mengulurkan boneka pinguin itu.
Darren dan Satria mendengus bersamaan, ternyata permintaannya ditolak karena itu.
Gideon tetap menggeleng. "Kasihin sendiri."
"Kalo gue yang kasihin pasti ditolak, lu aja ya."
"Ogah." Gideon memilih pergi terlebih dahulu, meninggalkan mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN Itik Buruk Rupa [ON GOING]
Fiksi Remaja"Emang kenapa kalo dia gemuk? Gemesin kok," tutur Gideon. *** Alzena Artatiya satu-satunya siswi berbadan gemuk di sekolahnya. Sedikit perbedaan ini membuatnya mendapatkan perlakukan buruk dari penghuni sekolahnya. Ah tidak, ada beberapa yang masih...