06

760 91 11
                                    


Vote & komennya jangan lupa yeorobun.

******

Author pov

Jisoo saat ini sedang berada di markas rahasia bersama para sahabat sekaligus anggota timnya sebagai mafia, bukan markas santai tapi markas tempat mereka menyusun strategi dan meng eksekusi musuh.

Jisoo dan lainnya saat ini sedang menyiksa seseorang yg hampir membunuh wendy, untung saja wendy bisa menghindar saat orang itu menyerangnya dengan pisau.

Orang itu tertangkap basah oleh wendy sedang melecehkan sekretarisnya dan telah menggelapkan dana perusahan, dia sempat melarikan diri saat gagal menyerang wendy, namun wendy langsung menghubungi jisoo dan lainnya lalu mereka mencari dan membawa orang itu ke markas ini.

"Yerim, bangunkan dia" ucap jisoo karna orang yg mereka ikat itu masih dalam pengaruh obat bius.

"Siap jisoo unnie" sahut yerim segera mengambil air di ember lalu menyiram orang itu.

"Ah, apa²an kalian, lepaskan aku" amuk orang itu saat tersadar dirinya telah di culik dan terikat.

"Cuih, lepaskan katamu? Kau kira aku mau melepasmu setelah kau mencuri uang di kantor dan melecehkan orang kepercayaanku? Jangan bermimpi kau lolos dariku!" ucap wendy penuh emosi setelah meludahi wajah orang itu.

"A-aku akan mengembalikan semua uangmu dan akan meminta maaf padanya" ucap orang itu ketakutan setelah menyadari dirinya berada dalam situasi berbahaya.

Itu karna jisoo, wendy, lisa, seulgi dan yerim saat ini sedang berada di depannya dan melayangkan tatapan membunuh, di tambah lagi ratusan orang berpakaian hitam yg berada di tempat itu.

Orang itu tentu tau jisoo dan lainnya bukan orang sembarangan, mereka adalah orang kaya dan berkuasa.

"Tidak perlu, itu sudah terlambat" ucap wendy menolak tawaran orang itu.

"Lalu kau mau apa agar melepas ku?" tanya orang itu.

"Nyawamu" bukan wendy yg menjawab melainkan jisoo dengan senyum smirk andalannya.

Mendengar jawaban jisoo orang itu ketakutan dan memberontak berusaha melepaskan diri.

"Kalian sudah gila, lepaskan aku!" teriak orang itu.

"Berisik! Tangani dia wen, jangan lupa kita butuh organnya untuk di jual nanti" ucap jisoo lalu dengan santai berjalan ke arah sofa, dia lalu duduk mengawasi wendy yg akan menghabisi orang itu.

Lisa membantu wendy menghajar orang itu sampai mereka puas dan membuat orang itu tak berdaya, sedangkan seulgi dan yerim ikut duduk di samping jisoo.

"Lumayan dapat uang saku tambahan lagi nanti" ucap yerim tersenyum senang karna nantinya dia juga akan mendapat bagian uang saat menjual organ orang itu.

"Ya, lo benar hahaha" tawa seulgi.

Jisoo, seulgi dan yerim lalu mulai membantu wendy dan lisa untuk membedah tubuh orang itu dan mengambil organnya setelah orang itu mati.

"Kalian kemari, urus jasadnya dan jual ini pada nona chou" ucap jisoo memerintahkan beberapa anak buah mereka untuk mengurus mayat orang itu dan menjual organnya pada rekan mafia mereka dari china yg sering mereka panggil nona chou.

"Baik nona Big bos" sahut mereka lalu segera melakukan perintah jisoo.

"Gue pulang dulu, mau ngambil hasil foto prewed gue" ucap jisoo pamit pergi lebih dulu.

"Oke jii, thanks ya." ucap wendy.

******

Jisoo baru saja tiba di studio foto, dia memeriksa foto prewed itu dan cukup puas dengan hasilnya.

Matchmaking and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang