Chapter 07 - Psycho
"Lo gila, Ric! Dia bahkan cuma salah omong doang!" teriakan Joana, menggema didalam ruang kosong bagian belakang rumah. Membuat Allaric lagi-lagi menghela nafas jengah."Salah omong tapi bikin telinga gue risih." sahut Allaric, masih asik mengayunkan boneka kayu kecil miliknya.
"Tapi dia cewek, dan lagi hamil." Joana merampas boneka kayu Allaric, menatap lelaki itu intens.
"Dia lagi hamil, Man. Please!" desis Joana tak habis pikir.
"Terus? Lo pikir gue peduli?" ujar Allaric, melirik boneka kayu miliknya tanpa niatan mengambilnya kembali.
Joana yang kepalang kesal mendengarnya meraung kencang. "Emang dasar psikopat lo! Psikopat!" seru nya.
"Berhenti bersikap seolah-olah lo baru tahu fakta itu, Jo." Allaric memutar bola mata nya malas menanggapi. Mengambil boneka kayu miliknya yang terjatuh akibat bantingan dari Joana.
"Ini baru sebulan dan lo udah bunuh dua orang sekaligus. Otak lo masih berfungsi apa gak sih?" Joana bertanya dengan nada khawatirnya, secercah senyum kecil muncul dari bibir Allaric.
"Selagi gak ketahuan, gak masalah." sahut cowok itu asal.
"Kalo sampe ketahuan?" tanya Joana sebal.
"Ya mampus." jawab Allaric alakadarnya.
"Goblok!" umpat Joana.
Allaric tertawa, menarik lengan Joana dan mengajaknya keluar gudang.
"Engap gue disini. Budeg juga kuping gue dengerin ceramah lo." keluh Allaric dengan santainya.
"Ric, gue serius." ucap Joana menghentikan langkah mereka begitu sampai depan pintu.
"Kali ini stop, jadiin orang lain pelampiasan amarah lo itu." sambung Joana.
"Lo pikir gue bakal nurut?" sewot Allaric.
"Setan!" Joana tak tahan lagi, ia kembali mengumpat.
"Kurang keren, gue lebih suka di panggil iblis." Allaric tampak santai meladeni omelan Joana.
"Ketahuan mampus lo!" sungut Joana.
"Selagi lo masih hidup, gua bakal aman-aman aja." sahut Allaric.
Joana mendengus, menarik gagang pintu dan keluar gudang lebih dulu. Membiarkan Allaric menyusulnya dari belakang.
"Lo taruh mana jasadnya?" tanya Joana.
"Mana gue tau, palingan membusuk di dalem tanah." jawab Allaric ogah-ogahan.
Joana manggut-manggut, itu artinya Allaric mengubur korbannya kali ini.
"Bayi nya?" Joana kembali bertanya.
"Kenapa bayi nya?" tanya Allaric kembali.
"Lo kemanain bayi nya, lo bunuh juga?" Joana menahan nafasnya sejenak. Bersiap dengan jawaban sadis Allaric selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET BUT PSYCHO
Random"Lucu banget, jadi pacar gue mau nggak?" Gawat! Allaric---Si Psikopat Gila itu jatuh cinta. ____ Perhatian! Cerita ini mengandung unsur kekerasan dan bahasa kasar. Harap bijak dalam membaca. •cover by pinterest