Chapter 3

7 2 1
                                    

"Temuilah Lady Lavinia terlebih dulu, Geoffrey." Dari celah pintu yang sedikit terbuka, Rosetta dapat mendengar suara Raja Austin yang tampak tengah berbicara serius dengan sang putra mahkota, Geoffrey. Kemudian ia pun menghentikan langkahnya yang hendak memasuki ruang penjamuan istana.

Mengetahui bahwa Rosetta tidak sepatutnya mendengarkan percakapan tersebut, ia pun segera memberi isyarat kepala Loren agar kembali memundurkan langkahnya untuk menjauh dari ruang penjamuan hingga suara percakapan tersebut tidak dapat lagi didengarnya. Sebab ia tidak ingin dianggap tidak sopan telah mendengar sesuatu yang mungkin tidak boleh didengarnya. Karena bagaimanapun juga, Rosetta bukanlah merupakan bagian dari keluarga kerajaan ini.

Rosetta berdiam diri cukup lama sembari mengira apakah pembicaraan bersifat pribadi tersebut sudah selesai ataukah masih berlanjut. Lalu setelah dirasa dirinya sudah cukup menghabiskan waktu yang lama untuk berdiam diri, ia pun kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang makan berada.

Sesuai dugaannya. Suasana ruang penjamuan sudah cukup tenang baginya untuk hadir di tengah-tengah keluarga kerajaan, meski anggota keluarga kerajaan masih tampak berbincang. Namun setidaknya, hal tersebut bukan lah hal yang bersifat pribadi.

"Hormat saya, Yang Mulia." Sapa Rosetta menunduk hormat kepada Yang Mulia.

Ratu Helia tersenyum menyambut baik, "kau sudah tiba, Rosetta." Sapanya begitu senang.

Tanpa menunggu waktu lagi, mereka pun melangkah memasuki ruang makan bersama-sama untuk sarapan bersama sebelum memulai hari.

Setelah menghabiskan sarapannya, Ratu Helia mengajak Rosetta untuk berkeliling di sekitar istana utama guna menikmati cuaca cerah sebelum gadis itu kembali.

Keduanya berjalan beriringan menyusuri taman bunga istana yang dirawat khusus oleh Ratu Helia sendiri. Di sudut taman tersebut, terdapat rumah kaca yang biasa digunakan oleh sang ratu untuk bersantai menikmati waktu luangnya, seperti rencana sang ratu yang sudah ditetapkan pada saat ini.

"Aku selalu ingin menikmati waktu seperti ini bersama putriku." Kata Ratu Helia begitu keduanya sudah duduk di dalam rumah kaca dengan secangkir teh di tangan, "Namun Katrina justru mengidap alergi pada bunga-bunga tertentu, entah datangnya dari mana penyakit tersebut." Sambungnya sembari tertawa kecil. Meski Rosetta tau, dalam hati sang ratu merasa sedih sebab tidak dapat melakukan hal tersebut. Juga ia pun merasa penasaran akan dari mana datangnya alergi tersebut. Mengingat kegilaan Ratu Helia terhadap tumbuh-tumbuhan, serta Raja Austin yang tampak begitu baik-baik saja jika menghabiskan waktunya di sini.

Dulu sekali, Ratu Helia pernah mengajak Putri Katrina menghabiskan waktu di rumah kaca miliknya untuk pertama kali. Putri Katrina kecil tentu saja merasa senang dapat bermain dan menghabiskan waktu bersama sang Ibu di rumah kaca yang ia ketahui merupakan tempat kesukaan Ibunya. Pada saat itu Putri Katrina menganggap bahwa berbagai hal yang disukai Ibunya sangat menarik untuk ditiru.

Mulanya, Putri Katrina tampak begitu menikmati waktu bermainnya. Ia memetik berbagai macam bunga setelah diizinkan oleh sang Ibu. Namun hal tak terduga justru terjadi, Putri Katrina merasa sesak napas begitu dirinya bermain menggunakan bunga-bunga yang terdapat di rumah kaca tersebut. Ratu Helia yang dilanda panik, tanpa berpikir panjang membawa sang putri kembali ke dalam istana dan meminta pelayannya untuk memanggil seorang tabib segera mungkin untuk memeriksa keadaan putri bungsunya.

Sang tabib yang memeriksa keadaan Putri Katrina pada saat itu pun memberitau bahwa tuan putri mereka memiliki alergi pada jenis bunga tertentu, sehingga dapat menyebabkan sang putri sesak napas. Dan tentu saja, sejak saat itu Putri Katrina tidak lagi diperbolehkan menginjakkan kakinya di rumah kaca ini demi keselamatan sang putri itu sendiri.

"Tapi setidaknya, ada kau yang dengan senang hati menemaniku saat ini." Rosetta merasa tersanjung mendengar penuturan sang Ratu. Sebuah kehormatan baginya dapat menghabiskan waktu bersama pemimpin Kronevell seperti ini. Sebab, hanya dirinya dan pelayan pribadi sang ratu lah yang dapat merasakan kesempatan seperti ini.

The Prince With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang