satu

21.9K 387 3
                                    

Waktu menunjukkan pukul 01.30 dini hari ketika kedua orang yang saat ini sedang berbaring di ranjang usai memanggut kasih berdua.

Jaemin mengambil bathrobe yang jatuh kebawah untuk menutupi tubuhnya, ketika Jaemin hendak menggunakan kembali celana dalamnya, tangan Jeno mencekal. "Jangan dipake lagi gini aja" Dengan tidak setuju Jaemin menjawab "Dingin tau jadi semriwing nih memek aku" Jeno terkekeh mendengarnya "Aku tutupin nih pake tangan" Ujar Jeno sembari mengarahkan satu tangannya ke arah vagina Jaemin yang kemudian membuat jaemin merasakan hangatnya suhu tangan Jeno di bagian bawah nya.

"Kangen banget sama kamu" Jeno berkata sambil mengusak kepalanya pada bahu Jaemin yang berbaring diatas tubuh telanjangnya. Jaemin terkekeh mendengarnya, ia sebenarnya juga sangat merindukan kekasihnya.

"Gimana Paris? Ketemu banyak cewe cowo seksi dong di sana ihiw" Ujar Jaemin sedikit menolehkan kepalanya untuk melihat ekspresi Jeno pada ucapannya, namun Jeno tetap menenggelamkan wajahnya pada bahu Jaemin.

"Ketemu banyak dong" ucap Jeno kemudian melanjutkan ucapannya tepat di telinga Jaemin "Tapi kamu tetep yang paling seksi buat aku" Lanjutnya kemudian sedikit menggigit daun telinga Jaemin yang seketika berubah warna menjadi merah itu.

"Masa sih? Kamu pasti banyak ngeliat model catwalk yang lebih menarik dari aku terus juga-" Tanpa aba aba Jeno membalikkan tubuh Jaemin menjadi berhadapan dengan tubuhnya sehingga kedua pasang mata mereka bertatapan secara intens, "Perhatiin mata aku, isi nya masih tetap sama kaya pertama kali kita ketemu, aku udah janji ke kamu buat ga akan pernah ngeliat seseorang the way i'm looking at you, babe" Jaemin memejamkan matanya cukup lama yang membuat Jeno kemudian mencium kedua mata tersebut satu persatu.

"Iya aku percaya kok" sambil tersenyum lebar dengan bola mata berseri seri Jaemin menjawab.

Posisi saat ini keduanya duduk bersandar pada sandaran kasur sambil menghadap satu sama lain, Jaemin menggunakan bathrobe untuk menutupi tubuhnya dari udara dingin, sementara Jeno hanya memakai boxer saja tanpa apapun yang menutupi tubuh atas telanjangnya itu.

"Anyway aku hampir lupa mau ngomongin sesuatu" Jaemin mengira mereka akan terlibat obrolan serius sekarang, ia memasang telinga untuk mendengarnya baik baik "Kontrak kamu sama brand sebelumnya minggu depan udah abis kan? Kamu ikut jadi model brand aku aja gimana?" Alis jaemin menukik mendengar ucapan kekasihnya,
"Brand kamu mostly perempuan sayang, apa yang mau aku pake nanti?"

"Nope babe, aku lagi bikin inovasi beberapa baju yang bisa dibilang akan keluar dari zona nyaman brand ini, dan aku butuh kamu buat jadi modelnya, beberapa kali aku cari model yang cocok sama karya baru aku sampe saat ini belum ada yang cocok, dan aku ngerasa kamu satu satunya yang cocok buat ngelakuin ini"

"Okay....If you say so, i'll take that offer, jangan lupa bilang manager aku" Smirk Jeno muncul ketika mendengar jawaban dari kekasihnya, "Thank you babe" ucap terimakasih Jeno sembari memberi kecupan pada bibir Jaemin, tanpa buang buang waktu ia langsung menghubungi manager kekasihnya untuk langsung melakukan tanda tangan kontrak besok.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menandatangani beberapa dokumen pernyataan kontrak Jaemin langsung diarahkan agar melakukan fitting untuk menyelesaikan pakaian yang nantinya akan ia pakai untuk photoshoot.

Sebelumnya ia telah diberitahukan bahwa ia akan bertemu dengan staff bernama Rania ketika proses fitting.

"Na Jaemin ya? sini sinii ayo jangan malu malu masuk" Rania berkata sambil tersenyum ke arah Jaemin.
Jaemin membalas senyumannya, lalu masuk ke dalam ruangan dengan banyak isi pakaian tersebut.

"Langsung aja ya, boleh buka baju bagian atas nya ya supaya hasil pengukuran nya akurat" Pinta Rania pada Jaemin yang langsung di turuti, hal tersebut wajar sebab ia beberapa kali juga melakukan nya ketika fitting dengan brand lain. Lantas Rania melakukan tugasnya dari mengukur lekuk pinggang nya yang ramping, mengukur diameter data, tangan, bahu hingga bagian kepala.

"Oke bagian atas selesai, sekarang bagian bawah ya buka juga" Ketika Jaemin mendengar perkataan tersebut ia tidak mengira bahwa ia harus membuka seluruh pakaian bawahnya, saat Jaemin hendak melayangkan protes staff lain yang ada di ruangan tersebut berucap

"Eh maaf ya kalo sekiranya keberatan di sini kita cuma jalanin perintah dari Bos aja kak, Bos suruh kita buat ukur setiap inci bagian bagiannya" Staff tersebut melayangkan tatapan bersalahnya pada Jaemin, yang membuat ia iba lalu menuruti perintah untuk membuka pakaian bawahnya hingga kini ia bertelanjang tanpa mengenakan apapun.

Tubuhnya terasa sedikit panas sebab ia sudah lama tidak menunjukkan tubuh polosnya pada orang asing. Rania lantas melakukan tugasnya kembali.

Jaemin kira ia hanya akan diukur pada bagian paha atau kaki bawahnya saja namun tidak, ia merasa sedikit tersentak ketika alat pengukuran tersebut melingkar di area sensitifnya. "Agak buka sedikit kak kakinya" "Kok ngapain diukur juga bagian itu?" "Disuruh sama Bos kita di sini cuma jalanin perintah aja kak" Kali ini Rania yang berkata demikian, Lee Jeno sialan serapah Jaemin dalam hati, untuk apa pula mengukur vagina dan bokongnya ini? apa yang mau ia buat dengan itu, Jaemin bertanya tanya dalam hati.

Alat pengukur itu sedikit menggesek vaginanya yang masih sensitif karena kegiatan nya semalem membuat sedikit cairan serta desahan akan keluar.

Setelah pengukuran terakhir pada bokongnya selesai ia segera mengenakan kembali pakaiannya, tanpa lupa mengucapkan salam terimakasih kepada staff dalam ruangan tersebut Jaemin melangkah kan kaki dari gedung yang bertuliskan LJN STUDIO itu untuk pulang ke apartemen miliknya, photoshoot pertama akan dilakukan besok sehingga ia tidak memiliki jadwal apapun lagi hari ini.
.
.
.
.
.
.
.
.

haiii maaf kalo chapter satunya ngeboseninn t_____t

Personal Designer | NOMIN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang