Author P.O.V
Wanita yang baru saja menginjak usia 18 tahun itu terdiam, menatap test pack di tangannya. Positif
Kepalanya memutar kembali adegan yang terjadi. Dirinya bersama sang kekasih, Sae, yang menghabiskan malam bersama sebelum sang kekasih pergi meninggalkan dirinya untuk mengejar impiannya menjadi seorang pemain bola
Kening wanita itu berkerut dengan bibir bawah yang digigitnya
"Sekarang dia di Spanyol!"
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Hingga tak terasa, 6 tahun terlewati dengan dirinya yang berulang kali mencoba menghubungi sang kekasih. Namun hasilnya nihil. Sae tidak pernah sekalipun mengangkat panggilan dari dirinya
Hingga akhirnya, si wanita menyerah dan memutuskan untuk melanjutkan hidupnya sendiri. Namun, berterima kasih dengan adik dari kekasihnya, Rin, yang selalu membantu kehidupan dirinya mulai dari membiayai, membantu mengasuh, hingga sesekali tinggal bersama mengisi posisi lelaki yang kosong
Kini, wanita yang telah menginjak 23 tahun itu sedang menata piring bersih. Sho, sang anak yang menginjak usia 5 tahun dan Rin tengah menonton pertandingan tim yang diikuti Rin dengan tim lawan
"Rin-kun, tidak pulang? Ini sudah pukul 8 malam. Besok kau ada pertandingan, bukan? Aku dan Sho akan datang" yang di panggil itu menoleh, menatap wanita yang kian hari semakin cantik beserta auranya yang menenangkan
Bila harus jujur, Rin tidak peduli jika (name) meminta dirinya untuk mengganti posisi Sae sebagai ayah dari Sho. Toh, kekasih kakaknya ini dulu pernah di taksir dirinya meskipun dirinya lebih muda dari (name). Dia tidak habis pikir kenapa kakaknya rela meninggalkan wanita cantik seperti (name)
"Baiklah. Sho-kun, sampai bertemu besok di pertandingan ku, ya? Jangan lupa untuk datang dan mendukungku" ucapnya sambil mengelus pucuk kepala dari rambut magenta yang mirip dengan Sae itu
"Un! Aku akan datang dan menonton Rin-nii bertanding!" Rin terkekeh dan melambaikan tangannya kepada Sho untuk berjalan ke arah (name)
"Besok, tim nii-chan yang akan menjadi lawan tanding ku. Jangan sampai terlihat oleh nii-chan, nee-san" ucapan Rin membuat wanita itu sedikit gemetar kesal mendengar Sae yang akan tanding sebagai lawan namun dia kembali menenangkan dirinya
"Kuharap dia tidak datang ke pertandingan itu. Aku sudah cukup kesal mendengar namanya. Terima kasih telah memberi tahu diriku, Rin-kun" Rin tersenyum tipis dan mengangguk
"Kalau begitu, aku pergi. Sampai bertemu besok, nee-san" Pria itu melambaikan tangannya dan beranjak pergi
"Hati-hati, Rin-kun" dibalasnya lambaian tangan dari Rin. Dirasa Rin sudah menjauh dari rumahnya, wanita itu berjalan menuju sofa, tepat dimana Sho tidak sengaja tertidur
Kedua mata (e/c) nya menatap Sho yang tidur terlentang di atas sofa. Rambut magenta serta garis wajahnya sangat menyerupai ayahnya, Sae. Hanya matanya yang mendapat warna dari dirinya
"Anak ini begitu mirip ayahnya.." senyuman lelah terdampar di bibir manis (name). Kedua tangannya perlahan menggendong anaknya dan memindahkannya ke kamar tidur yang dipenuhi ornamen bola
Sho sendiri memiliki hobi yang sama dengan ayah serta pamannya, yaitu bermain bola
Kecupan manis mendarat di kening Sho yang kini tertidur di atas kasur yang empuk. Wanita itu segera beranjak menuju kamarnya lalu mulai memejamkan matanya, sendirian di kasur yang seharusnya berdua
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Sorakan para penonton terdengar kencang ketika tim yang diikuti Rin masuk ke dalam, terutama Sho yang memang pendukung Rin sejak awal
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙐𝙉𝙋𝙐𝘽𝙇𝙄𝙎𝙃𝙀𝘿 || varian Haikyuu/blue lock
AcakVarian Haikyuu / blue lock characters x reader ✧Only fluff . . . . . . . . . . . Blue lock milik Muneyuki Kaneshiro Haikyuu milik Haruichi Furudate Gambar yang ada di buku ini bukan milik saya ⚠️OOC⚠️ Started : Ended :