☆ His beloved (M. Kaiser)

190 20 1
                                    

Author P.O.V

Rambut (h/c) nya bergerak pelan di setiap langkah yang dia ambil, bermandikan cahaya matahari yang membuatnya semakin berkilau. Kulitnya yang bersih nampak memikat dengan gaun putih keemasan miliknya. Mahkota burung nampak bertengger dengan manis di kepalanya, menandakan kedudukan utamanya sebagai ratu di peradaban itu

Dayang-dayang mengikutinya dengan perlahan di sisi kanan serta sisi kiri masing-masing satu, mengekor sang ratu kemanapun dengan patuh. Rambut hitam di potong segi empat rapi menjadi ciri khas dari bangsa Mesir di zaman itu. Dengan baju putihnya

Namun tidak dengan sang ratu yang memiliki model rambutnya sendiri. Julukan 'kesayangan raja' memberikannya wewenang lebih atas kedudukannya

Tak lama, dirinya berdiri di hadapan pintu megah berlukisan lambang-lambang Mesir kuno dengan emas yang menghiasi sisi-sisinya. Para pengawal yang mengenali sang ratu membungkuk hormat sembari membukakan pintu megah tersebut

Karpet merah yang panjang menyambut langkah kakinya. Ukiran-ukiran serta tiang-tiang megah menghiasi ruang singgasana. Patung-patung dewa dewi serta tanaman memberi warna di antara warna putih emas yang memenuhi ruangan

Di singgasananya, duduklah sang raja yang tengah memangku salah satu selir kesayangannya. Tengah bermesraan tanpa memedulikan sekeliling, bahkan terlalu sibuk untuk menyadari kedatangan sang ratu utama

Rasa terbakar mengelilingi hatinya di kala melihat sang selir bersender manja kepada raja yang merangkul nya. Selir tersebut memasukkan buah anggur, sebutir demi sebutir ke dalam mulut sang raja. Panas. Hanya itu yang bisa dia rasakan

Ratu tersebut, dengan wajah datarnya berjalan. 3 Langkah kaki bergerak pada waktu yang bersamaan, menghasilkan bunyi gema di seluruh ruangan. Tapi keduanya masih terlalu sibuk tertawa dan bercanda untuk menyadari kedatangan ratu dan dayang-dayang nya

"Salam sejahtera diberikan kepada Pharaoh Ramses II, raja dari seluruh dataran Mesir. Semoga keberkahan dewa Ra selalu meliputi Ramses II serta bangsa Mesir" sang ratu membungkuk hormat. Suaranya yang lembut namun tegas berhasil mengambil alih perhatian sang raja dan selir. Raja berambut pirang biru itu mendorong pelan selir dengan senyuman manis, mengusirnya secara perlahan

"Nefertari ku, (name). Kemarilah" netra (e/c) masih menatap tajam wajah tampan tersebut. Dayang-dayang dengan sendirinya memundurkan diri, memahami situasi sang ratu dan raja

Di kala hanya sisa mereka berdua, sang ratu melangkah mendekat, menaiki tangga satu persatu. Tangan kekar itu segera menarik pinggang rampingnya agar duduk di pangkuan, menghadap wajah tampan Kaiser. Otot perut yang tidak dibaluti apapun menjadi pegangan utama dari tangan lentiknya

"Nefertari.. 'pendamping yang cantik'.. julukan itu sangat cocok untuk dirimu, sayang" netra (e/c) itu memutar dengan pelan

"Ramses II yang agung, Michael Kaiser. Perkataan mu itu sangat.. buaya" Kaiser terkekeh mendengar ucapan ratunya. Wajah cantik itu membuang muka, enggan menatap wajah tampan sang raja

"Astaga, (name). Tatap wajahku. Aku ingin melihat wajah cantikmu" kaiser meraup paksa dagu itu, membuat netra birunya bertatap langsung dengan netra (e/c). Dengusan kesal keluar dari hidung sang ratu

"Kemana selir kesayangan mu itu? Selir Isetnofret? Kemana kau mengusirnya barusan?" Lagi-lagi, kekehan keluar dari mulut kaiser. Istrinya itu, jarang sekali menunjukkan kecemburuannya. Tapi sekalinya dia menampilkannya, ingin rasanya dia mencium, merusak habis bibir ranum itu

"Astaga. Siapa sangka, sang ratu yang mendapat julukan 'kesayangan raja', 'kekasih Dewi Mut' kini tengah merasa cemburu? Demi Dewi isis, aku senang sekali" kaiser memeluk erat pinggang ramping yang dibaluti pakaian putih. Tangannya perlahan menyentuh rambut sang ratu

𝙐𝙉𝙋𝙐𝘽𝙇𝙄𝙎𝙃𝙀𝘿 || varian Haikyuu/blue lock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang