Author P.O.V
Lonceng terdengar di penjuru ruangan, menyambut kedatangan sang pengantin wanita yang cantik nan anggun dengan gaun putihnya
Seluruh mata tertuju pada pasangan ayah dan anak yang kini berjalan, diiringi anak-anak kecil yang mengikuti mereka di belakang dengan tenang sambil membawa bunga
Upacara suci tersebut di hadiri banyak orang, mulai dari teman, serta keluarga sang mempelai pria maupun wanita. Suasana berlangsung dengan hangat serta penuh suka cita. Matahari bersinar terang, seolah menyetujui keberlangsungannya acara tersebut
Perlahan, wanita tersebut melepaskan dirinya dari ayahnya ketika tiba di hadapan penghulu dan mempelai pria yang terus menerus tersenyum menatapnya. Sepasang manusia yang akan mengikat janji itu saling tersenyum, memberi pujian bertubi-tubi di dalam hati masing-masing dengan betapa indah pasangannya
Hening. Penghulu mengucapkan janji-janji yang harus di telat oleh kedua belah pihak. Keduanya bertukar janji, saling berjanji untuk tetap mencintai baik dalam keadaan sakit maupun sehat, kaya maupun miskin hingga ajal menjemput lalu memisahkan kudanya
"Sekarang, saya mengumumkan kalian adalah sepasang suami-istri. Mempelai pria di persilakan mencium mempelai wanita" perlahan, pria bersurai putih itu mendekat, mengikis jarak di antara kedua bibir itu sambil menatap netra (e/c) yang berkilau indah. Betapa dirinya ingin anak mereka di kemudian hari memiliki netra sang istri
Dua benda lembut itu bertemu dengan khidmat dan romantis, membuat beberapa orang yang melihatnya ikut menangis haru. Perlahan, pria itu menjauhkan wajahnya lalu menatap netra yang juga menatapnya. Pandangan penuh cinta itu saling bertemu
"Aku mencintaimu, Nagi (name)" wanita itu tersenyum lebar dengan rona tipis
"Aku juga mencintaimu, Sei-kun!" Wanita berambut (h/c) (h/l) itu tersenyum manis, menatap pria berambut putih yang juga tersenyum
Perlahan, pandangan pria itu menggelap hingga tak lama kemudian, muncul kotak pesan besar berwarna putih bertuliskan,
"Selamat! Anda telah mencapai akhir yang bahagia!
(Menikah)Ulangi Keluar
Lelaki itu menghela nafas, melepaskan alat yang menutupi matanya dengan perlahan. Mengerjapkan pandangan berkali-kali, kembali ke dunia nyata. Sendirian di kamarnya yang kosong. Ah, maksudku berdua dengan kaktusnya
Dirinya yang merupakan seorang atlet internasional sepak bola kerap merasakan kesepian. Bukan karena dia yang tidak memiliki sederet wanita yang mengantre untuk menjadi kekasihnya, hanya saja dia malas berinteraksi untuk mencari sifat wanita yang dia sukai. Dia memilih untuk bermain dunia maya diamana dia dapat membentuk sifat wanita yang dia sukai
Kini, dia merasa sedih dan juga lapar. Sedih karena permainan dimana dia dapat menemukan kekasih impiannya tamat, dan lapar karena dia belum makan dari pagi hari
Jam menunjukkan pukul 13:00. Dirinya lapar, namun dia terlalu malas untuk memasak sesuatu. Biasanya Reo, sang sahabat manusia akan datang ke apartemennya dan membawakannya makanan. Tapi Reo tengah sibuk mengurus bisnis orang tuanya
Helaan nafas kembali terdengar, dirinya mau tak mau membeli makanan instan dari toko swalayan terdekat. Tangan kanannya mengambil sandal hitam miliknya. Memakainya lalu berjalan keluar dari apartemen miliknya, menuju toko swalayan yang hanya berjarak kurang lebih 50 langkah, itu juga sudah termasuk menuruni tangga dari lantai 2
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙐𝙉𝙋𝙐𝘽𝙇𝙄𝙎𝙃𝙀𝘿 || varian Haikyuu/blue lock
CasualeVarian Haikyuu / blue lock characters x reader ✧Only fluff . . . . . . . . . . . Blue lock milik Muneyuki Kaneshiro Haikyuu milik Haruichi Furudate Gambar yang ada di buku ini bukan milik saya ⚠️OOC⚠️ Started : Ended :