Chapter 9 (Jangan tinggalin gue)

6 0 0
                                    

Jangan tinggalin gue

****

Gladis duduk manis di ruang musik sendirian, menatap beberapa alat musik yang bejejer rapi di rak rak, beberapa juga di taruh di lantai sembarangan.

Saat sedang duduk santai, ia mendengar sesuatu seperti langkah suara kaki. Gladis bangkit kemudian membereskan beberapa gitar yang tergeletak di lantai sebelum akhirnya seseorang masuk.

"Wah, ada anggota baru nih."

Gladis menoleh, kemudian tersenyum manis. "Hai kak."

"Hai, oh ya udah tulis nama lo di daftar nama?" Tanya nya.

Gladis mengangguk, menunduk malu malu.

"Kalo gitu gua ucapin selamat datang di club musik."

"Makasih kak," Jawab Gladis.

Regan, laki laki itu tersenyum dan melangkah pergi. "Oh ya, kalo ada yang ga lo pahami, lo bisa tanya gua ataupun Pipi."

Gladis mengangguk, Regan mengacungkan jempolnya kemudian berlalu pergi dan masuk ke ruangan khusus piano dan biola. Sengaja terpisah karena keinginan guru seni budaya.

Ruangan piano merupakan tempat khusus untuk ketua dan wakil ketua club musik, atau juga biasanya untuk menyimpan data data anak musik oleh sekertaris dan anggaran bendahara.

Club musik diketuai oleh Regan, dengan wakilnya Pipi. Sekertaris yaitu Adam, dan Bendahara adalah Piana.

Regan tengah menulis beberapa catatan penting untuk club musik, berberapa saat kemudian pintu diketuk.

"Masuk!"

Pintu terbuka, menampilkan Gladis yang tersenyum sambil kebingungan.

"Oh, ada apa Dis?" Tanya Regan.

Gladis menunduk malu malu. "Anu kak, aku mau belajar biola soalnya aku suka banget sama biola, tapi daritadi aku cari ga ada."

Regan bangkit dari duduknya. "Oh iya biola ga ada di ruang latihan, tapi buat biola emang lagi gabisa di pake Dis, soalnya ada yang rusak."

"Oh gitu ya kak, kakak lagi ngapain?" Tanya Gladis.

"Ini ngedata absen anak anak, soalnya Adam ga berangkat." Jelas Regan.

Gladis berjalan mendekat, melihat beberapa daftar anak club musik dari dekat. "Udah berapa lama sih kak club musik di sekolah kita?"

"Dari angkatan ke 3 juga udah ada, liat aja di ruang latihan Dis, ada banyak foto foto dari angkatan pertama."

Ceklek...

Pintu terbuka, menampilkan Pipi yang tengah mematung di tempat melihat Regan yang begitu dekat dengan Gladis jaraknya. Tubuhnya terdiam, mulutnya susah berbicara seakan melihat kejadian yang begitu tidak terduga.

"Kalian lagi ngapain disini?" Tanya nya.

Regan reflek menjauh lalu berjalan ke arah Pipi.

"Enggak sayang, tadi Gladis masuk terus nanyain beberapa hal soalnya dia anggota baru," Ucap Regan sambil merangkul Pipi erat.

"Iya Pi, soalnya gue tadi pengen main biola cuma ngga ada di ruang latihan," Sambung Gladis.

Pipi diam saja, kemudian merangkul lengan Regan mesra.

"Kalo gitu gue izin pamit ya?" Tanya Gladis.

CHAOTICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang