⁵. Last Attempt!

20 2 0
                                    

"Aku akan hidup di setiap nafasmu, hingga bagian tergelap pikiranmu, lagipula kamu memang sudah memakan jantungku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan hidup di setiap nafasmu, hingga bagian tergelap pikiranmu, lagipula kamu memang sudah memakan jantungku."

🛏️🔪 🫀🩸by Thea
Enoshima Junko x Reader x slight! ■■■■
Base story: Danganronpa

"Selamat pagi, [name] tersayang. Sarapanmu hari ini adalah jantung dari kekasihmu." Enoshima Junko menendang pintu kamarmu dan berbicara dengan nada penuh kasih sayangnya, membawakan nampan dan seperangkat set alat makan. Dengan bersemangat dia bersikeras memotong jantung itu layaknya satu suapan bersih.

Kamu menatap datar jantung yang masih, tidak mengerti mengapa itu masih berdetak, seakan tubuh dimana jantungnya dicuri masih hidup dan bernafas. Kamu pasti sudah kehilangan kewarasanmu, kamu yang normal akan berteriak atau menjerit penuh histeria melihat jantung utuh dihidangkan buat sarapan. Mungkin ini karena Junko sudah beberapa kali membawa anggota tubuh manusia, beberapa diantaranya yang kamu kenal. Namun, kamu lega kamu tidak memiliki siapapun untuk terikat secara emosional. Yah, setidaknya itulah yang kamu pikirkan.

"Milik siapa ini?" Kamu mengabaikan Junko yang bersikeras memotong jantung itu layaknya satu suapan bersih. kamu masih tidak mengalihkan pandanganmu.

"■■■■", dia berkata dengan nada main-main yang imut.

Seakan insting buas memasuki, rasa hampa sekarang tergantikan oleh amarah yang tidak akan mampu dijelaskan oleh kata-kata. Satu-satunya cara agar rasa haus darahmu terpuaskan yaitu dengan Enoshima Junko mati dengan cara terburuk yang bisa dia dapatkan.

Kamu tidak membuang waktu untuk menerkam Junko, membawa telapak tanganmu ke lehernya.

"Kamu ... kamu ... aku mengutukmu!" kamu kehabisan kata-kata, Junko terlalu gila bahkan kutukan saja tidak cukup untuk membuatnya menderita.

Junko tersedak, meski tercekik, itu tidak menghentikannya mengeluarkan tawa gila ikonik miliknya.

Kamu bahkan tidak memiliki tenaga untuk membunuhnya, realisasi akan Enoshima yang membawa jantung tersebut kehadapanmu. Bahkan jika itu bohong... tidak mungkin, Enoshima ingin kamu bergabung dalam kultusnya yang menganggungkan keputusasaan, dia akan melakukan hal termudah untuk membuatmu putus asa.

"Sayang sekali, padahal aku menyiapkannya dengan penuh cinta." Junko menatap 'sedih', jantung yang dia persiapan untuk sarapanmu, tidak tersentuh olehmu dan terbuang-buang di lantai.

"Kamu tidak memiliki hak untuk mengeluh." Kamu tidak merasa mampu membunuhnya, tanpa sadar kamu menangis dan tetesannya jatuh ke wajah Junko.

"Tapi, [name]..." Dia memulai dengan lemah.

"Bagaimana jika ..."

"Jika ... "

"Itu milikku ... "

"Apa?!" Kamu terkesiap. Seketika dia memuntahkan darah dalam senyuman yang tenang yang sama (kamu pikir senyuman itu memuakkan karena dia selalu menggunakannya untuk mendekatimu).

"Konsep keputusasaan seperti ini akan cocok untukmu." dia membawa tangannya (yang kamu sadari sekarang berlumuran darah) ke wajahmu, menangkup lembut wajahmu.

"Aku akan hidup di setiap nafasmu, hingga bagian tergelap pikiranmu, lagipula kamu memang sudah memakan jantungku."

Sial, sekarang sesuatu berputar-putar di perutmu, mengancam untuk keluar. Tenggorokan menjadi kering, kepalamu seakan melayang, penglihatanmu bukan lagi Enoshima Junko, tetapi mayat dari wajah asing. Begitu banyak dan itu mengelilingimu. Bagian terburuknya semua dada mereka robek hingga tulang rusuk mereka terlihat. Tidak ada apapun disana, kemana jantung mereka?

Dengan begitu kamu tidak bisa menahan lagi perasaan memuakkan di perutmu dan memilih mengeluarkannya.

Potongan daging yang penuh urat? Jangan-jangan ... Pikiran itu membuat lebih banyak isi perutmu keluar, dan semuanya sama, daging familiar yang ditawarkan Junko.

Pikiran gila meyakinkan kalau ini mimpi, ya benar 'mimpi'. Tidak peduli seberapa realistis sebuah mimpi, mimpi tetaplah mimpi. Bau daging busuk, pakaian kotor, sesuatu mirip jeroan manusia, kilatan pisau, benar... ini tidak nyata, kamu masih bersekolah di Hope's Peak, tidak mungkin ini nyata, siapa itu Enoshima Junko? Kamu tidak ingat apapun tentangnya, itu hanya kumpulan huruf acak yang tanpa sengaja terdengar cocok. Kamu sekarang pasti sedang tertidur membaca novel gore, ya, pasti karena itu mimpi ini benar-benar vivid.

"Sungguh?" Suaranya yang lembut setiap kali berbicara denganmu, itu membawa ketenangan menyiksa lainnya. "Jika ini mimpi, maka aku tidak akan terlihat seperti ini." Kamu merasakan sedikit kesedihan di antara kata-katanya.

Dia, menatap langsung di matamu, hampir seperti iris kalian akan saling bersentuhan. Bayangan kabur ketika kamu melihat tubuhnya. ■■■■. Merobek kehidupanmu sendiri akan lebih daripada mengetahui kebenaran mimpi ini.

(Mungkin ini bukan mimpi, mungkin apa yang kamu lakukan saat ini adalah mimpi sebenarnya, mungkin kultus yang dibuat Junko sebenarnya ada, dan itu hanya menunggu sampai padamu. Ketika saat itu tiba, kamu tidak akan melihat lagi wajah utuh ■■■■.)

𝐏𝐞𝐜𝐞𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang