Jisoo yang tidak bisa tidur itu menghela nafas, ia berbalik menatap Rosé yang tertidur pulas. Ia menatap lama gadis cantik itu.
Jisoo menoel noel hidung mancung Rosé, hal itu pula membuat Rosé terusik. Jisoo pula tetap menoel noel hidung Rosé.
"Eng? Ji?" Rosé menyipitkan matanya.
"Aku ga bisa tidur..." Jisoo yang memanyunkan bibirnya.
"Kenapa?" Rosé memegang dahi Jisoo yang lumayan panas itu.
Hal itu pula membuat Rosé posisi tidur nya menjadi setengah berbaring.
"Panas kamu kok naik lagi?" Rosé memegang dahi Jisoo lagi.
Jisoo hanya menggeleng sembari memeluk Rosé seperti bayi yang di susui ibunya.
"Ji badan kamu beneran panas... Awas dulu biar aku kompres kamu.." Rosé mengelus kepala Jisoo.
"Noooo..." Jisoo yang merengek.
"Biar badan kamu ga panas lagi, sayang.." Ucap Rosé.
"Gausahh.... Kamu peluk aku ajaa.." Rengek Jisoo.
"Yakin?" Rosé yang menaikkan sebelah alisnya.
"Heumm.." Jisoo mengangguk.
Rosé menghela nafas lalu kembali berbaring dan memeluk Jisoo. Jisoo sendiri juga kembali memeluk Rosé, bahkan sangat erat. Hal itu pula membuat Rosé bisa merasakan hawa tubuh Jisoo.
Rosé mengelus rambut Jisoo, ia menaikkan selimut untuk menutupi tubuh mereka. Kedua tangan Jisoo menyeludup masuk kedalam piyama Rosé.
"Tangan kamu hangat banget ya..." Ucapan Rosé itu membuat Jisoo terkekeh.
"Aku ga bisa tidurr..." Jisoo kembali menatap Rosé.
"Kenapa? Kamu mikirin apa?" Rosé menaikkan kedua alisnya.
"Aku takut kamu ninggalin aku lagi..." Ucapan Jisoo itu membuat Rosé terkekeh kecil.
"Kalau kamu ngelakuin hal yang sama seperti sebelum nya, aku bakal ninggalin kamu beneran..." Ucap Rosé.
"Tuh kan, jie ga mauu.." Jisoo semakin erat memeluk Rosé membuat Rosé tertawa.
"Aku bercanda sayang, mana mungkin aku ninggalin kamu, yang ada kamu yang ninggalin aku..." Ucap Rosé.
"Aku ga bakal ninggalin kamu lagi... Sekarang yang aku mau cuma kamu..." Ucapan Jisoo itu membuat Rosé tersenyum.
"Manis banget omongannya..." Ucap Rosé menyentil telinga Jisoo.
"Aku serius tau..." Jisoo yang merengut sembari merengek.
"Iya iya aku percaya dehh..." Rosé yang mengelus rambut Jisoo.
Jisoo sendiri kembali mencari posisi nyaman untuk tidur, ia mengendus ngendus leher Rosé.
Tiba-tiba saja handphone Jisoo berbunyi menandakan ada telepon masuk. Hal itu pula membuat Jisoo mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon.
"Halo? Iya ini aku Jisoo.." Ucap Jisoo dengan mata yang tertutup.
"......."
"Apa!?" Jisoo terduduk membuat Rosé menyirit.
"Aku akan segera kesana sekarang.." Ucap Jisoo sebelum mematikan sambungan telepon.
"Ada apa?" Rosé bertanya.
"Mereka berhasil mencuri berlian itu.."
🌹🌹
Jisoo menegak seluruh air mineral setelah ia memakan dua pil obat pereda demam, Rosé sendiri fokus menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Mobil hitam nan mewah itu melaju kencang di jalanan yang sepi karena itu sudah sangat malam.
"Aku rasa kita akan melewati pos ronda KLC karena daerah ini di jaga oleh kami..." Ucap Jisoo melirik Rosé.
"Mhm... Di depan sana ada mereka..." Rosé yang sedikit merendahkan kecepatan nya.
Mobil mewah itu berhenti tepat di depan lima orang dengan motor besarnya. Hyunsuk mengetuk kaca mobil membuat Jisoo membuka kaca tersebut.
"Eh ketua? Mau kemana?" Tanya hyunsuk.
"Ada urusan sebentar... Apa yang kalian lakukan di sini... Balik lo pada ke markas, istirahat, ini udah larut banget..." Jisoo yang menyirit.
"Ini kita mau balik tapi ga sengaja liat mobil ini jadi kita tunggu bae.." Jawab Bangchan.
"Yaudah kita lanjut dulu.." Jisoo yang pamit.
Setelahnya mobil tersebut melaju kembali.
"Udah mendingan kamu?" Tanya Rosé tanpa menatap Jisoo.
"Udah... Udah lumayan turun..." Jawab Jisoo mengangguk.
"Bagus deh.." Ucap Rosé.
Tak lama mobil mereka sampai di sebuah tempat dimana sebuah bangunan besar di kelilingi dengan pagar pagar yang kokoh.
Mobil berhenti tepat di pos ronda milik bangunan mewah dan megah itu. Rosé membuka kaca mobil nya membuat penjaga pos itu mengangguk lalu memerintahkan orang yang berada di dalam untuk membuka gerbangnya.
Mobil masuk perlahan kedalam wilayah tersebut. Mereka bisa melihat banyak sekali pekerja sedang memperbaiki bagian samping gerbang besar tadi.
Bahkan bangunan megah itu terlihat ada ledakan di sana.
"Apa apaan ini.." Rosé yang turun dari mobil.
Begitu juga dengan Jisoo yang ikut turun dan sedikit terheran.
"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?" Jisoo yang bertanya pada salah satu kru sembari memakai jaketnya.
"Mereka memiliki penyusup sebelum itu, maka dari itu mereka bisa membolol kantor kita.." Ucap salah satu kru.
"Tapi tenang saja tuan... Sebelum mobil mereka benar benar pergi, gyu sempat melemparkan alat pelacak pada bagian bawah mobil mereka, bahkan pada dalam jas tuan besar jeon.." Ucap kru itu lagi.
"Bagus, dimana posisi mereka sekarang?" Tanya Rosé.
"Kabarnya dari penguntit kita, mereka akan terbang ke Amerika Utara besok pagi.." Ucap kru itu.
"Amerika Utara?" Jisoo menyirit.
"Ya, dan baru ku ketahui, markas besar mereka berdiri di sana..." Ucap kru itu.
"Kau bisa melacak lokasi nya?" Kini Rosé bertanya.
"Tidak, maka dari itu penguntit kita tetap mengikuti mereka.." Ucap kru itu.
"Bagus, terus ikuti, aku dan Jisoo akan menyusul kesana, beritahu pada agen khusus untuk bersiap karena kita akan merebut berlian itu kembali..." Ucap Rosé.
"Dan akan menghabisi tuan junghwa dan juga anak bejatnya itu..." Jisoo yang mengetup kedua gigi nya.
Vote and comment guys
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ROSIE (Chaesoo - THE END)
Short Storysebenarnya ini gabutan doang.. jadi maap maap ga nyambung... kalau ga suka/endingnya gampang ketebak, ya...ga usah di baca lagian alurnya juga udah basi