A'sing, karena kamu selalu menaburkan garam

117 97 27
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

*

*

Pagi itu Angel berjalan dengan sedikit lesu. Ia melihat Bianca yang sedang mengerjakan PR di kelas. Ia tak menegur atau memanggil Bianca untuk keluar. Dia hanya lewat dan pergi menuju kelasnya. Tapi Bianca menyadari bahwa Angel sudah datang, Bianca cepat-cepat menyelesaikan pr-nya dan ia berlari menuju kelas Angel. Saat sudah di kelas Angel ia langsung memanggilnya.

"Angell ..." atensi satu kelas langsung ke arah pintu, tepat di tempat Bianca berdiri.

Ia memasuki kelas itu dan menghampiri Angel. Bianca bertanya sambil menata wajah Angel.

"Angel, wajah lo kenapa? sembab dan merah, lo nangis ya semalam? ceritain semuanya ke gue Ngel." Bianca sedikit khawatir dengan keadaan Angel.

"Aku enggak apa-apa, akan kuceritakan semuanya padamu nanti. Untuk saat ini, aku hanya ingin sendiri dulu, maaf ya." Bianca mengerti keadaan Angel akhirnya dia pergi menuju kelasnya.

Saat jam pelajaran di mulai, Angel tidak fokus sehingga guru menyuruhnya untuk pergi ke UKS. Guru mengira Angel sedang sakit, dikarenakan wajah Angel yang memerah. Angel pun pergi ke UKS, setibanha ia di sana ia melihat Rakha yang sedang bolos.
Angel sebisa mungkin tidak membuat suara, agar Rakha tidak menyadari bahwa ia di sana.

Di sisi lain, Bianca mendatangi Vanya teman dekatnya sejak smp.

"Vanya, semalam ada kejadian apa sama Angel? lo tau gak semalam Rakha ngajak Angel kencan?" mendengar pertanyaan itu Vanya menjawab,

"Iya gue tau bi, tapi semoga Angel gak baper sama dia. Asal lo tau, Rakha itu udah di jodohin sama keluarganya. Sebenarnya dia gak mau tapi ya gimana itu perintah mamanya. Semalem Rakha ninggalin Angel di mall dan pulang bareng tunangannya." Vanya menceritakan apa yang ia tau kepada Bianca.

"Oke, makasih van, gue selalu bisa ngandelin lo." Bianca mengucapkan terimakasih lalu ia memeluk Vanya.

"Iya, sama-sama." Vanya membalas pelukan itu.

Setelahnya, Bianca langsung pergi menuju kelasnya. Ia bergumam pada dirinya sendiri, siapa kira-kira yang semalam mengantar Angel pulang. Apakah ia menggunakan taksi atau ada seseorang yang mengantarnya???

Pikiran Bianca terus melayang dan ia tidak memperhatikan guru. Padahal guru baru saja masuk dan ini masih pagi, tetapi Bianca sudah tidak fokus. Setelah diberi tugas guru itu pergi meninggalkan kelas, menyuruh anak-anak untuk tetap diam dan mengerjakan tugasnya.

Bian yang melihat kegelisahan Bianca pun mendekatinya,

"Apa yang lo pikirin? lo mikirin masalah Angel ya?" mendengar itu Bianca dengan cepat menatap wajah Bian dan menggebrak meja miliknya.

 Dear Rakha [Na Jaemin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang