*
*
*
*
*
Sejak kejadian tadi, Rakha menjadi hilang fokus kepada Laura. Ia terus memperhatikan gerak-gerik Angel dan juga Bian. Laura memukul lengan Rakha karena merasa kesal.
"Aku di sini, kamu lihat sesuatu? kamu lihat cewek lain ya?" kata Laura posesif.
"Engak, aku gak lihat cewek lain, aku cuman lihat ada sesuatu yang aneh aja." lalu Laura melihat arah pandang Rakha. Ia tak melihat apapun yang aneh.
"Apa sesuatu yang aneh itu?" sambil melihat kesana kemari Laura bertanya kepada Rakha dan ia sedikit heran, karena memang tidak ada yang aneh sama sekali.
"Oh mungkin cuma mataku aja yang salah lihat, udah ayo lanjut main." Rakha mengalihkan perhatian Laura, agar gadis itu tidak terlalu memikirkan hal tadi.
Walaupun ia mencoba bersenang-senang, tetap saja pikirannya terus melayang entah kemana.
"Apa hubungan antara Angel dan juga Bian? Apa mereka berkencan? atau mereka sudah resmi jadian? atau itu cuma trik agar gua cemburu? tapi untuk apa gua cemburu, lalu mengapa gua terus memikirkan hal bodoh ini?" Rakha terus membatin, ia pun juga ikut heran, apa alasan dirinya cemburu.
"Ayo pulang, aku sudah lelah." Rakha mengajak Laura untuk pulang, ia sudah penat dengan semua yang ada di kepalanya.
"Enggak ... aku masih mau main di sini." Laura merengek agar mereka tinggal disini sebentar lagi.
Tanpa diduga Rakha menarik paksa lengan Laura dan menyeretnya pergi dari sana.
"Ayo pulang Laura, aku udah cape. Jangan egois!!!" Rakha sedikit membentak Laura, itu membuat Laura tersentak kaget.
Ia menepis lengan Rakha yang sedang mencengkram kuat kengannya."Aku juga mau main, aku gak mau cuma jalan-jalan aja. Kita baru aja masuk ke wahana ini, aku mau main sebentar lagi." Laura menghentak hentakkan kakinya, keributan antara mereka pun di lihat oleh orang-orang di sekitarnya.
"Oke, aku cape. Aku pulang duluan." lalu Rakha meninggalkan Laura sendirian di sana.
Saat tiba di rumah, baru satu langkah ia masuk, ia mendengar orang tuanya yang sedang berselisih paham. Dia tidak jadi memasuki rumah itu dan kembali keluar. Rakha pergi menuju taman dan menelpon Laura.
"Hei kamu masih di sana?" Rakha menjadikan Laura sebagai alasan untuk tidak berada di rumah.
"Kamu jahat ... aku aku masih di sini." secara tak langsung Laura meminta Rakha untuk menjemputnya.
"Heum tunggu di sana, aku jemput." lalu Rakha pergi menuju tempatnya tadi, dia menjemput kembali Laura dan mengantarnya kembali ke rumah.
"kamu mau mampir dulu?" Laura menawari Rakha untuk mampir terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Rakha [Na Jaemin]
Romansa[Belum revisi] Kisah ini, kisah semasa sma yang tidak akan pernah terlupa. Awal dari garis takdir yang tak terduga, hingga akhirnya kita berada di titik tertinggi sebuah kehidupan, kematian. Kamu, Aku dan Dia. Cinta dan benci yang menjadi satu, tak...