5. Drama Pensi

58 8 0
                                    

.........................................................................
Warning: jadi disini aku ubah dikit ya. So sebelumnya kan anggota Napoleon cuma mereka berlima tapi sekarang enggak ya. Jadi anggota nya banyak tapi intinya mereka berlima dan gak semua anggotanya ada di SMA Garuda 1 tapi ada dari SMA lain juga. Okey udah gitu aja infonya... So enjoy reading guys🐱
............................................................................

"Lo gak perlu nangisin gue. Air mata lo cuma ganggu gue buat kasih pelajaran ke cowok brengsek itu. "

Elan segera memegang kedua bahu Aline agar gadis itu tidak terjatuh ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Elan segera memegang kedua bahu Aline agar gadis itu tidak terjatuh ke lantai. Sedangkan Dhafi, Jazan, dan Yafi menyusul Revan, mereka takut laki-laki itu akan melakukan hal parah lainnya.
"Gue anter lo ke uks! " Aline puji hanya dapat pasrah dan mengikuti Elan yang membawanya keluar dari ruang osis itu.

Jazan, Yafi, dan Dhafi yang berhasil menemukan Revan, segera menghampiri laki-laki itu. Revan terlihat sedang mengemasi tas sekolahnya seperti ingin segera pergi dari sekolah. Melihat hal itu Jazan segera menghentikan laki-laki ini, "Lo mau bolos? " Tanya nya kemudian.
Revan menepis tangan kekar Jazan yang menggenggam tangan nya, "Bukan urusan lo! " Kemudian ia melanjutkan kegiatannya.
"Lo sahabat gue terlepas dari lo ketua Napoleon or lo temen sekelas gue. Jelas ini juga jadi urusan gue, bahkan gak cuma gue tapi ada Yafi, Dhafi, dan Elan! "

"Bener van. Kita ini sahabat, jadi kita berhak tau keadaan lo.. " Ucap Yafi.
"Kita emang sahabat tapi gak semua urusan privasi gue lo semua harus tahu kan? Udahlah gue mau cabut! " Revan pun segera meninggalkan ketiga sahabat nya yang tak berniat mengejarnya karena percuma Revan adalah laki-laki yang sangat keras kepala, jadi mau mereka menahannya seperti apapun pasti akan sia-sia.

🖤
🖤

Hari ini Aline harus berlatih lagi untuk persiapan pensi tapi sepertinya Revan tak akan datang. Sudah dua hari ini semenjak kejadian itu, Ketua Napoleon itu tidak masuk sekolah. Aline sebenarnya khawatir, meskipun ia tidak tahu apa yang membuat Revan sangat emosi dengan Andi tapi pasti masalahnya bukan masalah sederhana.

Melihat Aline yang melamun di ruang musik sendirian, Elan pun menghampirnya, "Jangan bengong terus, nanti kesambet penunggu disini lagi.. " Aline terkejut dengan kehadiran Elan tapi ia segera tertawa karena lelucon laki-laki itu.
"Lo nunggu Revan? "
"Iya, tapi sebenarnya mustahil juga kan. Udah dua hari ini dia gak masuk sekolah.. Padahal pensi gak lama lagi... " Jawab Aline lesuh.
"Gimana kalau latihan sama gue dulu? "
"Kamu bisa nyanyi El? "
"Hahaha. Rasanya kok aneh ya lo manggil gue dengan sebutan El bukan Lan? "
"Emangnya biasanya kamu dipanggil lan? "
"Iya."
"Eh maaf kalau gitu aku ganti kayak yang lain.. "
"Gak usah. Panggil El aja biar beda! " Aline hanya mangut-mangut saja sebagai jawaban.

Mereka pun bernyanyi bersama, setidaknya bagi Elan dia bisa menghibur gadis berbandana pink ini. Sementara itu Jazan mencoba menghubungi ponsel Revan tapi belum juga mendapat jawaban.
"Gimana, masih belum diangkat? " Tanya Yafi.
"Hmm. Masih gak diangkat padahal aktif. " Jawab Jazan yang mulai menyerah menelpon nomor sahabat nya itu.
"Gimana kalau kita samperin pulang sekolah? " Ucap Dhafi yang langsung disetujui oleh mereka berdua, "Gue infoin ke Elan juga. Tumben tuh anak udah ngilang aja? "

RevAlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang