🍓⁷

237 20 3
                                    

Setelah 7 hari Zeevans menetap di pulau tak berpenghuni miliknya, akhirnya ia kembali ke rumah. Sebenarnya ia sudah selesai sejak 2 hari yang lalu, tetapi ia harus menunggu sampai setidaknya dirinya kembali normal, termasuk feromonnya yang tidak keluar tiba-tiba.

Hyu dan Tatan menyambut kehadiran Daddy mereka dengan semangat.

"Daddy kembali! Kami sangat merindukan Daddy! Sejak kemarin Papa Yuda dan Om Fuga menemani kami dengan menginap disini."

Tatan berceloteh ria yang diangguki oleh sang Kakak, "Benar! Apa Daddy baik-baik saja?"

Zeevans tersenyum, "Tentu. Daddy baik-baik saja. Bagaimana dengan anak-anak manis Daddy? Apa kalian merasa kesulitan saat Daddy pergi? Lantas, Om Yuda dan Om Fuga menjaga kalian dengan baik, bukan?"

Keduanya mengangguk semangat, "Mereka selalu bersikap baik pada kami. Kami tidak kekurangan apapun saat Daddy pergi. Kami hanya merindukan Daddy sampai terkadang tidak bisa tidur. Syukurlah sekarang Daddy kembali."

Sebelum Tatan tinggal dengan mereka, beberapa kali saat rut Zeevans datang ia hanya menitipkan Hyu pada neneknya bersama Tatan. Atau terkadang menitipkannya pada Mamanya, Ibu kandung dari Zeevans. Jadi bisa dibilang ini pertama kalinya ia meninggalkan anak-anak dirumah tanpa keluarga mereka.

"Maafkan Daddy, anak-anak."

Keduanya naik ke pangkuan Zeevans, lalu memberi serangan pelukan pada Daddynya dari sisi kiri dan kanan, "Jangan tinggalkan kami lagi."

Tentu saja Zeevans membalas pelukan hangat dari kedua anaknya, lalu tangannya masing-masing mengelus pipi kenyal Hyu dan Tatan.

"Tidak akan, sayang. Kalian tenang saja."

Mengalihkan suasana melow dengan anak-anak, Zeevans beralih dengan senyum lebarnya, "Apa ada cerita menarik yang harus Daddy dengar? Contohnya tentang sekolah kalian saat Daddy sedang tidak bersama kalian beberapa hari lalu."

Tatan mengangguk semangat, hal itu malah membuat Hyu bingung. Apa yang ingin diceritakan adiknya hingga sepertinya ia telah mempersiapkannya, bahkan menjawab pertanyaan Zeevans tanpa berpikir lebih dulu.

"Tatan memiliki sebuah cerita!"

Zeevans menatap anak keduanya sembari mengangguk, tak lupa dengan senyum khasnya, "Apa itu? Daddy tak sabar mendengarnya." Tak disangka si Kakak juga mengangguk semangat, membuat Zeevans tersenyum gemas dan Tatan yang malah kebingungan. Pasalnya Hyu mengetahui perihal yang ingin ia ceritakan.

"Tetapi, aku sedikit bingung. Diakhir nanti, bisakah Daddy menjelaskan?" Si Alpha ber-anak dua itu kembali mengangguk.

"Jeje dan Jiji bilang mereka memiliki saudara. Umurnya hanya berbeda setahun dari mereka. Jeje mengatakan jika saudaranya seumuran denganku. Namun, ia memanggil Yaya dengan sebutan Kakak, mengapa begitu? Apa bisa Yaya memiliki adik yang seumuran denganku? Bukankah itu terlalu jauh?"

Zeevans tau terkait anak-anaknya yang pergi bermain bersama anak kembar Veearo. Saat itu Fuga dengan sigap melaporkannya pada Zeevans melalui telpon. Jeje dan Jiji pergi bersama pengasuh mereka, sedangkan Veearo beralasan tidak enak badan. Pengasuh Hyu dan Tatan memang hanya ditugaskan di rumah, pasalnya diluar selain dengan dirinya Zeevans selalu membiarkan Yuda dan Fuga atau bahkan keduanya untuk menjaga mereka sekaligus mengasuhnya.

Mengerti apa yang dikatakan oleh sang Adik Hyu mengangguk semangat, "Benar! Bagaimana bisa Yaya memiliki adik yang hampir seumuran dengan anaknya?"

Zeevans mencerna sebentar apa yang dikatakan anak-anaknya. Ada rasa aneh yang ia rasakan saat mendengar cerita si kecil. Tetapi ia juga tak bisa menunjukannya pada mereka berdua.

STRAWBERRY || 🍓ᵏᵒᵒᵏᵛTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang