🍓⁸

170 19 0
                                    

Tepat di hari ini, dimana Veearo harus menepati janjinya membawa Zeevans bertemu dengan anaknya untuk pertama kalinya.

Sebelumnya tadi mereka langsung pergi menggunakan mobil Zeevans setelah bertemu dilobi. Setelah mengantarkan kedua anaknya pergi ke sekolah Zeevans bersemangat pergi ke kantor untuk menagih janjinya pada omega cantik yang pernah menjadi miliknya dulu.

Perasaannya tak karuan, antara takut dan tidak sabar ingin bertemu anaknya. Ia tak sabar memperkenalkan saudara lain kedua anak lucunya ke mereka, tapi ia juga sedikit takut memikirkan reaksi apa yang akan ketiganya berikan.

Veearo yang duduk disebelah kursi kemudi terus memperhatikan mimik wajah Zeevans yang sedikit tegang.

Ia tersenyum menenangkan, "Aku tidak bisa menerka reaksi apa yang akan Gio berikan ketika bertemu dengan Daddy-nya untuk yang pertama kali, tapi aku berani mengatakan berulang bahwa Gio adalah anak yang pintar, jangan khawatir."

Veergio adalah anak yang cukup dewasa untuk anak seusianya. Seterkejut apapun ia nanti, ia pasti akan tetap berusaha untuk menerima Daddy-nya. Ya, Veearo berharap seperti itu. Ia percaya pada Veergio.

Dikarenakan rumah Ibu Veearo terletak di desa jadi memakan waktu yang cukup lama. Perjalanan menuju kediaman Ibu Veearo mencapai kurang lebih 2 jam tanpa istirahat.

Sebenarnya beberapa kali tadi Zeevans sempat menawarkan Veearo untuk makan terlebih dahulu, namun Veearo menolak dan tetap ingin melanjutkan perjalanan.

Akhirnya setelah sekian lama Zeevans dan Veearo sampai tepat di depan rumah orang tua Veearo.

Seperti biasa pendengaran tajam Ibu Veearo selalu saja bereaksi saat mendengar suara mobil dari depan rumah. Jadi, setiap kali suara mobil Veearo terdengar ia dengan buru-buru keluar untuk menyambut anak dan cucu-cucunya. Seperti saat ini, Ibu Veearo baru saja membuka pintu tepat saat Zeevans dan Veearo keluar dari mobil.

Dengan wajah kebingungan Ibu Veearo menghampiri anak dan seseorang yang tak dikenalnya.

"Vee? Siapa orang ini?"

Veearo menelan ludahnya susah payah, ia sudah mempersiapkan semuanya, tapi saat dihadapannya ia sangat takut pada Ibunya.

"I-ini pemimpin perusahaan ditempat Vee bekerja, Bu. Pak Zeevans namanya."

Ibu dari Veearo tertawa remeh, "Terserah saja, aku tidak peduli dengan cara apa kau mendapatkan uang, yang terpenting kau mengumpulkan uang yang banyak untukku."

"Tidak seperti itu!"

"Vee, kau tetap menjadi anakku selama kau dapat menghasilkan uang. Tenang saja."

Emosi Zeevans menaik mendengar ucapan tak pantas itu, "Kedatangan saya kemari hanya untuk menjemput anak saya, bukan untuk cari ribut."

Terlihat Ibu Veearo terkejut mendengarnya, "Anak?" Ia menatap Veearo meminta penjelasan.

Dengan gapap Veearo mengangguk, "Dia adalah Daddy dari Gio."

"Oh, jadi ini pria yang tidak bertanggungjawab atas hidupmu setelah menghamilimu itu? Datang-datang hanya untuk menjemput anaknya. Kamu sangat mirip dengan anakmu, sama-sama tidak tau diri!"

"Saya mengaku salah, saya meminta maaf untuk itu. Saya sendiri baru mengetahui bahwa saya memiliki anak dari anak anda. Veearo tidak menghubungi saya sama sekali. Saya minta maaf sekali lagi."

Veearo mengangguk, hampir saja menangis, "Benar, Bu. Zeevans tidak bersalah. Ini semua salahku, aku tidak pernah memberi tau Zeevans jika aku tengah hamil saat itu. Jangan limpahkan semua kesalahan padanya."

Ibu Veearo sama sekali tidak memiliki rasa iba, ia masih menatap keduanya dengan tatapan sinis, "Terserah. Sejujurnya aku tidak peduli dengan anakmu itu. Tapi kamu harus sadar diri dan membayar kompensasi atas kerugian yang aku alami saat merawat anak itu."

STRAWBERRY || 🍓ᵏᵒᵒᵏᵛTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang