BAB 2

56 15 0
                                    

Bertahun-tahun Elias merawat Anna dengan penuh kasih, sehingga ia tumbuh menjadi seorang gadis.

"Tuan, Terima kasih telah mengunjungi saya setiap hari."

Elias, seorang pria yang tampak berumur dua puluh tahun, membuat Anna bingung.
Mengapa ia tak menjadi tua, meski Anna bersamanya sejak Anna bisa berpikir tentang perasaan.

Hingga akhirnya Anna mengerti, dan kemudian ia mengganggap Elias sebagai Tuannya.

"Aku ingin memberi sesuatu yang belum pernah kau makan."

Sahut Elias yang kala itu membawa bakul berisi beberapa ikan segar didalamnya.

Sontak Anna terkejut dan kemudian ia terkekeh.

"Apakah ini bisa dimakan tuan? Anda tidak perlu melakukan ini lagi, saya bisa mencari makanan saya sendiri, bukankah sekarang kita seumuran?".

Wajah datar Elias membuat Anna berhenti tertawa.
Seumur hidup Anna tidak pernah melihat Elias tersenyum, menangis ataupun mimik lainnya.
Wajahnya selalu tanpa ekspresi.

"Baiklah tuan, aku akan menerima ini untuk terakhir kalinya, setelah ini jangan memberiku apa-apa lagi".

Ujar Anna tersenyum seraya menyiapkan kayu bakar.

"Ah, aku melupakan sesuatu, bukankah Akan lebih lezat jika dibuat sup?".

Seketika Anna melenggang pergi, Elias yang tak mengerti dengan tindakan Anna hanya diam memperhatikan Anna yang mulai menjauh dari pandangannya.

                            ***

"Harusnya disekitar sini banyak sayuran, mengapa sekarang sulit sekali mencarinya?".

Gerutunya sembari berkeliling hingga membuat ia berada dipinggir hutan pinus, tempat yang belum pernah didatanginya seumur hidup.

"To,tolong aku!"

Tak jauh dari tempat Anna berada, terdengar suara rintihan seseorang, seketika Anna berlari kearah suara itu, hingga tampaklah seorang pria terbaring dengan tubuh yang bersimpah darah.

"Apa yang terjadi pada Anda?".

Perlahan Anna menghampiri pria itu mencoba untuk menolongnya.

"Siapa kau? Apakah kau hantu yang menunggu hutan ini!?".

Ucapan yang dilontarkan pria itu membuat Anna terkejut, hatinya sangat sedih, ia baru mengetahui bahwa wajahnya yang berbeda dengan Elias dan pria yang baru ditemuinya adalah sesuatu yang membuat orang takut.

Sontak pria itu tak sadarkan diri, ntah karena sakit yang dirasakannya, atau setelah melihat wajah Anna.

"Mengapa kau berjalan sampai kemari?".

Seru Elias yang secara tiba-tiba berdiri disamping Anna.

"Tuan, bisakah anda menolongnya? Sepertinya ia diterkam binatang buas."

Timpal Anna yang terlihat panik.

"Mengapa kau perduli dengannya?".

Pungkas Elias dengan dingin.

"Aku hanya tidak ingin ia mati disini, Tuan."

Anna seakan putus asa, meski ia tak mengenal pria itu, namun Anna merasa senang karena bertemu oranglain setelah seumur hidup terjebak dihutan pinus itu.

Sontak sinar putih yang begitu terang, lebih terang dari biasanya muncul dari jemari Elias sehingga membuat Anna memejamkan matanya yang silau.

Betapa kagetnya Anna melihat pria yang tak sadarkan diri itu tampak sehat dan tak ada noda darah sedikitpun ditubuhnya, kini ia seperti orang yang sedang tertidur.

Anna memandangi pria asing itu, pakaiannya terlihat berbeda dengan yang dikenakan Elias, sehingga membuat Anna semakin penasaran.

"Sebelum ia sadar sebaiknya kembalilah."

Lenguh Elias sebelum akhirnya menghilang dari sisi Anna.

Perlahan Anna bangkit, namun tangan pria itu menggenggam lengan Anna, hingga membuat ia menghentikan tubuhnya sejenak.

Pria yang tak sadarkan diri perlahan membuka matanya, ia duduk dan takjup dengan dirinya yang telah pulih.

"Aku tahu kau yang menyelamatkanku Terima kasih, aku tidak bisa membalasmu sekarang, aku harap kita bisa bertemu kembali."

Ucap pria itu, kemudian ia bangkit dan berjalan meninggalkan Anna.

____________________________________

Jangan lupa Follow dan Vote untuk menghargai karya Author 😊

pecintasenjamu

Elias (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang