5

111 11 0
                                    








Dua tahun sejak Sohyuk, Yujin, dan Soohyun pertama kali bertemu monster raksasa di Filipina. Sejak itu, mereka telah mempelajari Titan lain, termasuk monster yang di kenal sebagai Gojira atau Godzilla. Mereka menemukan dan mengambil jejak besarnya di Indonesia, namun Sohyuk berpendapat sudah waktunya mereka mendapatkan lebih banyak sumber daya, meskipun para ilmuwan khawatir tentang dampaknya terhadap kemandirian mereka. Memang benar, itu akan terjadi.

Jenderal yang baru dipromosikan yang pertama kali menugaskan Sohyuk untuk mengawal Yujin terkejut- pertama karena gagasan bahwa makhluk yang cukup besar untuk membuat jejak kaki itu mungkin ada di luar sana dan kemudian lagi karena permintaan ketiganya agar mereka membutuhkan 150 pon uranium untuk memancing Godzilla keluar.












________-__:_______-

"Kita kekurangan dana jika begini terus, dan Monarch masih berdiri sendiri" ujar Soohyun.

"Tapi tidak dengan berurusan dengan para petinggi! aku menolak mentah-mentah" tegas Yujin.

"Kita belum mencobanya" Sohyuk mencoba membujuk.

"Aku tahu isi otak mereka! bisa saja mereka mungkin membunuh makhluk ini satu persatu!" Soohyun menghela nafasnya.

"Choi Yujin, dengar. Monarch ini masih bisa berdiri karna adanya dirimu dan juga orang-orangmu terdahulu, Kita hanya perlu pondasi sedikit saja agar Monarch bisa berdiri dengan kokoh" Yujin menatap sangsi pada Sohyuk.

"Kita coba dahulu oke?" Yujin mengalihkan wajahnya dan kembali menatap ke arah Kolonel Sohyuk dan pria itu mengangguk pelan.

"Kau bisa mempercayaiku" ucapnya.

Esok harinya, di pangkalan Monarch. Yujin, Soohyun dan Kolonel Sohyuk menunggu atasan Sohyuk.

Sampai 6 mobil datang bersamaan, Sohyuk sudah bersiap di posisi sedangkan Yujin dan Soohyun akan menunggu dibelakang.

Pintu mobil terbuka dan menampilkan seorang Jenderal dengan pangkat yang menempel di bajunya.

"Selamat datang Jenderal" sambut Sohyuk.

"Terima kasih, kau tak perlu seperti itu. Jadi ada apa kau memanggilku?" tanyanya.







































































































_____________+____________:

"Dia menyemburkan lendir, bukan api" jelas Taehyung, Taesung kembali menatap foto usang yang menampilkan satu Titan.

"Monarch tidak membantu sekali, Natalie berpegang teguh untuk kepentingan orang-orang banyak, memerintah seluruh negara untuk membuat persiapan jika terjadi hal yang sama seperti G-day" balas Taesung.

"Dia memimpin? bukannya ayah?" Taesung menggeleng.

"Sialan! bagaimana bisa?" Taehyung berujar tak terima.

"Sekarang orang-orang akan mengincar Park Chanyeol" Taesung memberi tahu.

"Ya! dan bodohnya itu karenamu sialan!" Taehyung menunjuk kakaknya sangsi.

"Begini saja, kau perintahkan teman-temanmu untuk bekerja disini saja. Lebih aman" tawar Taesung.

"Kau juga bebas, tapi tetap keputusan memiliki bodyguard tidak bisa di ganggu gugat" Taehyung menatapnya jengah.

BODYGUARD x 97L Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang