cowok fiksi ku menjadi nyata?

Perjalanan menuju ke sekolah

Seorang wanita SMA yang bernama Nayra dengan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah , dan Nayra meminta izin dan juga salam terhadap orang tuanya.

"Mama , ayah , Nayra berangkat sekolah dulu ya" ucap Nayra yang udah bersiap untuk berangkat sekolah.

"Iya nak , hati-hati di sekolah , jangan lupa untuk belajar yang rajin" ucap mama Nayra.

"Bener kata mama kamu , jangan lupa belajar" ucap sang ayah Nayra.

"Kalau itu siap , ya udah , Nayra berangkat dulu ya, assalamualaikum" Nayra berangkat sekolah.

"Walaikumsalam" ucap mama dan ayah.

Nayra pun berangkat ke sekolah.

Saat di jalan , Nayra melihat buku yg tergeletak di jalanan. Nayra mengambil buku itu.

"Ini buku milik siapa? Kenapa bisa di sini?" Ucap Nayra yang sedang kebingungan.

Nayra menanyakan orang sekitar , dan tidak ada yang tahu tentang pemilik buku itu. Dan pada akhirnya Nayra membawa buku itu ke sekolah.

Sesampainya Nayra di sekolah, Nayra menanyakan tentang buku itu kepada teman-temannya, dan tidak ada yang tahu tentang pemilik buku itu , pada akhirnya Nayra membuka buku itu.

"Ternyata dia adalah jodohku? Ini seperti novel , kayanya ini menarik" ucap Nayra yang membaca nya.

Dan Nayra memutuskan untuk membaca buku itu karena terlihat menarik.

Jam pelajaran di mulai , Nayra menutup buku itu dan memasukkannya ke dalam tas, dan mengeluarkan buku pelajaran. Dan Nayra pun belajar.

Dan bell istirahat berbunyi. Teman sebangku nayra yang bernama Nadia mengajak Nayra untuk ke kantin sekolah.

"Nayra , ayok kita ke kantin sekolah" ucap Nadia yang sudah membereskan buku-bukunya.

"Hmmm , tidak deh , soalnya aku mau baca buku" ucap Nayra yang mengeluarkan buku novel.

"Tumben bngt baca buku , btw itu buku apa?" Ucap Nadia yg penasaran.

"Ini novel yang berjudul Ternyata dia adalah jodohku , ini sangat menarik" ucap Nayra yg terlihat senang.

"Hmm aku tidak terlalu tertarik dengan buku novel itu , mending ke kantin beli makanan" ucap Nadia yang bangkit dari duduknya.

"Hmm baiklah , kau bisa pergi sendiri saja , atau mengajak teman-teman yang lain" ucap Nayra yang tersenyum.

"Oke deh , oh iya? Kamu mau nitip apa?" Ucap Nadia yang menawarkan.

"Tidak ada" ucap Nayra yang tersenyum.

"Oke lah , aku duluan ya" ucap Nadia yang pergi ke kantin.

"Baiklah" ucap Nayra

Nayra membaca buku novel itu , dan melihat karakter pria yang bernama

"MUHAMAD VERO ALZAKI"

Vero ini bersikap seperti idaman Nayra , yaitu bersikap

Baik , rajin sholat , pinter masak , pintar dalam segala hal,penyayang, penyabar , berkerja keras , dingin, dan juga kaya.

Nayra mulai jatuh cinta terhadap Vero , tapi Nayra tahu kalau Vero tidak lah nyata. Nayra sedikit sedih , karena Vero sang pria fiksi tidak lah nyata. Tapi Nayra yakin bahwa suatu hari nanti dia bakal bertemu dengan orang yang seperti Vero.

Beberapa menit kemudian , bell masuk berbunyi , dan Nayra kembali belajar , Nadia datang dengan membawa makanan ringan , dan menawarkannya kepada Nayra.

"Nay , mau ini?" Ucap Nadia yang menawarkan makanan.

"Tidak usah , makan saja" ucap Nayra.

"Oke deh" ucap Nadia yang melanjutkan makan diam-diam.

"Awas ketahuan sama ibu , nanti kena marah" ucap Nayra yang sedang menasehati Nadia.

"Ga kok , selama kamu ga memberi tahu ibu" ucap Nadia yang melanjutkan makan nya.

"Terserah kau lah" ucap Nayra yang melanjutkan belajar.

Dan beberapa jam kemudian , bell untuk ke perpustakaan bunyi.

"Nayy! Ayok ke perpustakaan! Kita baca tentang planet²" ucap Nadia yang bersemangat.

"Lah? Bukannya udah kita baca ya?" Ucap Nayra yang sedikit bingung.

"Lah iya juga , dah mending kita ke ruangan musik" ucap Nadia.

"Hmm apakah boleh? Nanti ada kelas lain" ucap Nayra yang sedikit takut.

"Tidak kok , ga lama juga" ucap Nadia yang penuh percaya diri.

"Baiklah jika begitu" ucap Nayra yang bangun dari tempat duduk nya.

Nayra dan Nadia pergi ke ruangan musik.

Saat kami masuk ke ruangan musik , Nadia melihat ada drum , dan aku melihat ruangan musik yang baru.

"Nadia , aku ke sana ya" ucap Nayra.

"Iya jangan lama , nanti kena marah" ucap Nadia yang melihat drum itu.

Nayra pergi untuk melihat ruangan itu , dan melihat seorang pria yang sedang memperhatikan alat-alat musik itu.

"Siapa dia?..."