Nayra dan salsa pulang ke rumah kakek. Dan melihat semua keluarga besar datang ke rumah, semua nangis, aku dan salsa menghindar dari orang-orang yang nangis. Kami pergi ke tempat yang lebih tenang.
"Kenapa kamu marah-marah tadi?" Ucap salsa yang menatap Nayra.
"Aku emosi karena melihat orang itu , aku tidak menyukainya" ucap Nayra yang menatap salsa.
"Jangan ke bawa emosi, kita harus mendapatkan informasi lebih dalam" ucap salsa.
"Benar , kita harus dapatkan semua informasi tentang ini , sebelum keluarga mendapatkan nya" ucap Nayra.
"Aku sebagai cucu perempuan pertama harus mencari tau tentang ini" ucap salsa.
"Aku cucu perempuan kedua juga harus menyelidiki ini" ucap Nayra.
Dan beberapa menit kemudian kami kembali ke rumah kakek, dan kami di suruh untuk mencari kain kafan untuk kakek. Kami pergi mencari kain kafan.
"Salsa" ucap Nayra.
"Apa?" Ucap salsa.
"Apakah kita harus mencari kain kafan paling bagus di sini?" Ucap Nayra.
"Buat apa?" Ucap salsa.
"Aku mau kakek pergi dengan barang yang bagus" ucap Nayra.
"Nayra, dengar, barang tidak bisa di bawa mati , yang bisa di bawa mati hanya amal perbuatan" ucap salsa.
"Kau ada benarnya, baiklah, cari saja apa yang menurut mu bagus" ucap Nayra.
"Kak , boleh di kasih liat kain kafan yang bagus? Kalau ada bisa di perlihatkan kepada saya?" Ucap salsa yang menanyakan kepada karyawan.
"Ada kak , tunggu sebentar" ucap karyawan yang pergi.
"Nayra-nayra , dia memang belum berubah dari dulu, kalau marah ga peduli apa yang ada di pikiran nya" ucap salsa dalam hati sambil menunggu kain kafan.
Aku menyadari bahwa salsa melihat ku dari tadi.
"Apa yang kau lihat?" Ucap Nayra dengan tatapan tajam.
"Kau masi sama ya" ucap salsa yang tersenyum.
"Sama apa?" Ucap Nayra yang menjadi penasaran.
"Kau sama seperti dulu , saat kau marah , semua sisi baik kau lupakan , kau selalu emosi , tapi kau tidak separah dulu , kau dulu sangat emosian, hingga dulu aku sampai ga berani dengan mu, dan syukur Alhamdulillah sekarang kau bisa lebih sabar dan tidak menggunakan emosi sebagai melampiaskan amarah mu , kau adik ku yang pintar" ucap salsa yang tersenyum melihat Nayra.
"Begitu? Aku tahu kalau dulu aku sangat emosian , tapi sekarang aku ga mau marah-marah , karena aku ingat kata kakek , 'jangan sering marah-marah, biarkan saja kalau ada yang ganggu , nanti Allah yang balas perbuatannya' perkataan kakek belum meninggal , makanya aku ingin menjadi lebih sabar dan tidak emosian" ucap Nayra.
"Syukurlah , senang mendengarnya" ucap salsa sambil tersenyum.
"Kak ini kain kafan nya" ucap karyawan.
"Oh baik , ini uangnya , makasih ya" ucap salsa dan menarik tangan Nayra untuk pulang.
Nayra dan salsa pulang dan memberi kain kafan itu kepada pamannya.
Dan mereka memutuskan untuk masuk ke kamar salsa. Nayra pun berbaring."Huh...capek bngtt..." Ucap Nayra yang berbaring.
"Ya begitulah" ucap salsa yang menutup pintu.
"Pengen makan aku" ucap Nayra yang memegang perut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cowok fiksi ku menjadi nyata?
No FicciónMenceritakan tentang seorang wanita SMA yang sedang jatuh cinta terhadap seorang pria fiksi.