•
•
•
Sedangkan ditempat lain, Asgar sudah menghadap dengan dua orang pria yang berbeda umur. Sepertinya sepasang seorang ayah dan anak.
"Bagaimana keadaannya?" tanya sosok jangkung yang menatap tajam kearah Asgar. Sosok tegas yang ditakuti oleh para bawahannya.
"Dia baik baik saja, tadi pagi dia meminta saya untuk menceritakan tentang kedua orangtuanya." jawab Asgar datar. Ia menatap jengah kepada dua orang dihadapannya ini.
"Kapan anda akan menemuinya?" tanya Asgar kembali.
"Hah... untuk apa kami menemuinya?" tanya pria yang lebih muda.
"Dia merindukan keluarganya." ucap Asgar tak ingin dibantah. Mereka berdua terdiam, tak ingin membalas ucapan Asgar.
"Dari awal kau yang keras kepala asgar." ucap pria paruh baya itu dengan tatapan mengintimidasi.
"Kami sepakat untuk meninggalkan nya sendiri tapi kau malah masuk kedalam kehidupan nya dan menjadi sosok pengganti" jelas pria paruh baya itu membuat Asgar terdiam, sosok pengganti katanya.
"Mau bagaimanapun kalian ingin membuang rezalio dia akan tetap menjadi salah satu bagian dari keluarga kalian." timbal Asgar menatap sang majikan.
Pria paruh baya bertubuh tegap itu terdiam, dia memikirkan apa yang dia lakukan benar atau salah. Padahal sudah jelas bahwa Asgar mengatakan darah lebih kental daripada air.
"Maaf saya lancang, tapi saya sangat menyayangi reza layaknya reza anak kandung saya,
Jika keputusan tuan besar dan tuan muda belum ada sampai hari minggu saya akan mengurus surat-surat hak asuh reza." tegas Asgar.
Walaupun Asgar digaji oleh tuan besarnya, gaji itu ia pakai untuk menghidupi kebutuhan Reza karna Reza memang tidak di nafkahi dan diakui keluarganya.
Asgar tidak takut jika dipecat, sudah puluhan tahun ia bekerjasama dengan tuan besarnya ini. Mana mungkin tuan besarnya akan melepas Asgar begitu saja.
Dua pria berbeda umur itu saling bertatapan. Jauh dari lubuk hati mereka yang terdalam ada rasa keinginan Reza kembali.
"Bawa dia di minggu sore nanti," ucap tegas dari pria yang terlihat masih muda. Asgar mengangguk patuh dan pergi meninggalkan mereka berdua.
•
•
•
Flash Back On
Raffindra Ravyend seorang pria yang kerap di sapa Findra adalah sosok pria tegas yang bekerja di salah satu perusahaan di bidang minyak.Dan Zeline Ravyend adalah wanita cantik yang berhasil dinikahi oleh Findra dengan dalih perjodohan keluarga. Keduanya berasal dari keluarga yang cukup berada dan harmonis tapi tak menutupi kemungkinan mereka berdua tak bahagia dengan pernikahannya.
Saat anak pertama Findra dan Zeline lahir, mereka berdua mulai memperbaiki hubungan antara keduanya. Dan berusaha menjadi orang tua yang bisa membahagiakan putra kecil nya.
Putra pertama yang di berikan nama Rafael Ravyend adalah sosok yang di nantikan oleh kedua keluarga tersebut lahirnya sosok putra mahkota dan juga pewaris utama.
Hadirnya bayi kecil diantara keluarga itu membuat kehangatan dan keharmonisan yang ada. Semuanya berjalan lancar bersama bayi laki laki yang kini sudah beranjak dewasa.
Sampai suatu ketika keluarga Zeline memaksa untuk Zeline hamil dan melahirkan bayi perempuan.
Tapi Zeline diduga hamil anak kembar, betapa senangnya mereka dengan kejutan yang diberikan oleh Zeline.
Zeline juga selalu berharap agar anak yang dikandungnya adalah perempuan. Ia sangat menginginkan bayi perempuan hadir di tengah kebahagiaan mereka. Rafael sang putra utama juga menantikan kelahiran sang adik bayi.
Findra juga sangat bahagia dengan kabar bahwa ia akan menjadi ayah seorang bayi kembar perempuan, ia berjanji untuk selalu menjaga kedua gadisnya. Karena Saat usg pun bayi yang didalam kandungan Zeline berjenis kelamin perempuan.
Kisah ini dimulai pada saat masa lahiran tiba ...
"APA MAKSUDNYA DOK?" teriak Findra didepan pintu operasi. Sang dokter hanya menghela nafas kemudian mengajak Findra masuk ke dalam ruangan khusu bayi.
Sesampainya disana sang dokter meninggalkan Findra sendirian bersama dengan kedua bayinya.
Dua bayi mungil yang masih merah itu berada di atas ranjang bayi satu dari mereka benar berjenis kelamin perempuan tapi yang satu lagi adalah berjenis kelamin laki-laki, tapi wajah bayi laki laki itu tampak manis dengan dominasi bibir yang pink.
Keadaan bayi laki laki itu berbeda dengan bayi perempuan nya, bayi laki laki itu memiliki jantung yang lemah. Sedangkan bayi perempuan sehat tanpa sedikitpun penyakit.
Findra menatap wajah manis dari bayi yang tidak diinginkan oleh keluarga. Kenapa tidak diinginkan? Sudah jelas bukan bahwa tuntutan keluarga harmonis itu harus di patuhi mereka ingin bayi perempuan bukan bayi laki laki. Secara tidak langsung bayi itu tak diinginkan.
"Maaf, ayah harus membuat mu pergi dari sini" ucap Findra sambil menggendong bayi laki lakinya kemudian menelfon anak buah yang sudah menjadi tangan kanan untuknya.
•••
"Bawa anak itu kemana saja dan jauhkan dari jangkauan keluarga Zeline, biarkan bayi itu sendirian, tutup semua media tentang istri saya yang melahirkan bayi kembar." ujar Findra dengan tegas.
"Baik tuan" jawab Asgar dengan patuh, ia mengambil alih gendongan bayi kecil itu kemudian membawanya pergi jauh.
Asgar menatap bayi malang di gendongan nya, ia tau keadaan bayi kecil ini bagaimana, Asgar memutuskan untuk membawa bayi itu kerumah sakit yang lebih kecil dan mendapatkan perawatan.
Asgar juga tau bahwa anak itu belum memiliki nama, dengan tersenyum Asgar mengusap lembut pipi anak itu dan bergumam.
"Sekarang namamu Rezalio."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rezalio world
Novela Juvenil[SEBELUM BACA SILAHKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Rezalio anak yang tidak tahu akan keluarganya, sejak kecil ia memang ditinggalkan bersama seseorang yang katanya kepercayaan keluarganya. Belasan taun ia bersama Asgar sang pengawal sekaligus baby si...