1. Adek

251 37 2
                                    

Kini Reza sudah berada di sekolah, ia hanya termenung tak tahu harus bagaimana. Ia terlalu memikirkan nanti malam.

Sejak datang teman-teman sekelas Reza menatap anak itu bingung, tumben sekali berandalan itu tidak bertingkah pikir mereka.

Reza hanya diam dan duduk sesekali ia juga mendengarkan penjelasan guru. Reza menjadi anak baik sekarang.

Jam istirahat pun tiba, sang ketua kelas menghampiri Reza karna memang tak biasanya Reza menjadi pendiam.

Reza duduk sendiri dibelakang dekat jendela yang menampilkan langsung pemandangan lapangan.

"Kamu kenapa?" tanya Kenan Fabiel selaku ketua kelas. Reza menoleh menatap Kenan yang sangat tinggi menurutnya.

Mood Reza sedang berantakan ditambah ditanya kenapa, air mata dipelupuk matanya sudah tak terbendung lagi.

Reza menangis kecil dihadapan Kenan dan teman sekelasnya. Tubuhnya bergetar hebat dengan tangan yang mengepal lucu.

"Hiks" isaknya, dengan takut dan bingung Kenan langsung memeluk tubuh Reza.

Ternyata ohh ternyata, Reza memiliki tubuh yang empuk ya, dia memang sedikit berisi apalagi dibagian pipi dan jari jari, bantet.

"Pal, tutup pintu sama gorden nya." ucap Kenan pada Adhipramana Noval, yang kerap disama nopal. mereka semua langsung menutupi kelas mereka dan berkumpul bersama Reza yang menangis.

Walaupun Reza adalah berandalan dikelas ini tapi mereka (teman sekelas Reza) sangat menyayangi Reza layaknya seorang adik, karna memang dia paling kecil dikelas.

Tinggi Reza hanya sampai 148 cm, dengan berat 48 kg jadii bulet kan Reza ini tuh? Nah, sedangkan teman sekelasnya tingginya itu sudah ada yang 175 cm termasuk Kenan dan Nopal.

"Nan coba gendong" ucap Nopal yang notabenenya wakil ketua kelas. Siswi  dikelas Reza sudah pergi ke kantin untuk membeli makanan manis untuk Reza, sedangkan sisanya menenangkan Reza yang nangis.

Dan berakhir Reza menangis digendongan Kenan ala koala. Kenan juga menimang nimang tubuh Reza.

"Shutt udah tenang?" tanya Kenan tepat disamping telinga Reza. Reza menggelengkan kepalanya ia memilih bersandar dibahu Kenan.

Tak lama kemudian Kania Febriel selaku kembaran Kenan masuk dengan teman cewenya yang lain. mereka membawa berbagai macam makanan dan minuman.

Dengkuran halus mulai terdengar dari Reza, Reza tertidur digendongan Kenan. Setelah itu Kenan duduk dan membaringkan Reza dimeja dengan tas sebagai bantalan.

"Kasian yah si reza," celetuk salah satu siswa sekelas reza. mereka semua mengangguk.

Kenan mengelus pipi mulus Reza dengan lembut, Kania juga ada disamping Reza..

"Gue denger dia tinggal dirumah sama orang kepercayaan bapaknya dulu."

"Iyaa, pasti dia kangen sama orang tuanya"

"Walaupun tuh anak ada aja tingkahnya tapi tetep aja gemesin."

"Bener, reza tuh ga bandel cuma butuh kasih sayang aja."

"Gimana kalau kita manjain Reza?" ujar Fania winata selaku bendahara kelas ini, mereka semua mengangguk antusias mendengarnya. Memiliki adik yang sangat manis.

"ungh" lenguh Reza kecil sambil mengucek kedua matanya, para wanita disana memekik gemas.

"Jangan dikucek! Nanti merah" ucap Kenan membawa Reza untuk duduk dipangkuannya.

Reza yang setengah sadar menatap Kenan sambil menyenderkan kepalanya tak lupa dengan bibir yang mengerucut lucu, ia takut dimarahin seperti tadi.

Nopal terkekeh geli melihatnya, Reza terlihat kecil jika berada dipangkuan Kenan.

"Kalian ngapain disini?" tanya Reza menatap teman temannya yang menatapnya hangat. Membuat Reza membulatkan matanya bingung.

"Adek baru bangun, mau susu?" tawar Fania mengambil susu kotak yang ada ditangan Kania.

Reza dengan sadar menganggukkan kepalanya, Fania tersenyum lalu memberikan satu susu kotak kepada Reza.

Reza meraih susu kotak itu sambil tersenyum manis, senyuman yang bisa bikin semua orang meleleh.

"Makasih."

Reza malu ditatap oleh semua teman sekelasnya, ia menenggelamkan wajahnya didada bidang kenan sembari menyeruput susu kotak.

Mereka semua tertawa melihat tingkah Reza yang malu malu itu.

'kok jadi gini sih?' Batin Reza kebingungan.  Tapi, ia menikmatinya.

Jam pulang telah tiba Reza dijemput Asgar seperti biasanya, yang berbeda adalah hari ini Asgar hanya 2 kali  kesekolah Reza. Biasanya bisa 3-4 kali karna dipanggil BK.

Reza benar-benar menepati ucapan nya untuk tidak nakal dan dipanggil BK.

Reza kini berada digendongan Asgar, sepulang sekolah tadi anak itu mengeluh karna lelah padahal dikelas kebanyakan jamkosnya dibandingkan belajar.

Menumpangi mobil Avanza Reza kini berada di kursi belakang sambil menatap jalanan yang kering akibat panas matahari.

Sekitar tiga puluh menit akhirnya mereka sampai dirumah kediaman Reza. Rumah sederhana yang memiliki garasi dan pekarangan rumah yang tidak terlalu luas. Asgar langsung membukakan pintu mobil dan menurunkan tuan mudanya di depan pintu rumah.

"Om mau kemana?" tanya Reza lesu menatap Asgar yang menyiapkan kembali mobil.

"Saya ada keperluan tuan muda" ucapnya tanpa menolehkan kepala menatap Reza.

Reza menghela nafasnya kemudian masuk kedalam rumah untuk berganti pakaian, membersihkan diri dikamar mandi. Sekitar sepuluh menitan Reza keluar dari kamar mandi.

Menatap dalam wajah dan tubuhnya yang berada di pantulan cermin. Tersenyum seraya mengucapkan ucapan terimakasih dan semangat.

"Besok mari kita mulai lagi dari awal," Reza memegang dadanya yang terasa sesak.

"Gapapa kalau memang lo terlahir menjadi yatim piatu za" lirihnya kembali.

"eja mau bapak sama ibu" Bibirnya melengkung dan matanya memerah. Runtuh sudah bertahanan Reza yang tidak akan menangis. Nyatanya ia hanya seorang anak yang keras terhadap dirinya sendiri tapi disisi lain dia juga sosok lemah yang membutuhkan orang tua.

Ia menghapus butiran - butiran air mata yang berada di pelipisnya kemudian keluar untuk pergi makan.

Setelah sampai di meja makan Reza langsung melihat menu apa yang dimasak Asgar. Ternyata sepiring nasi goreng kecap yang diberi toping daun bawang. Tanpa mengeluh Reza melahap habis nasi goreng tersebut.

Selesai makan Reza kembali kekamar dan memutuskan untuk tidur. Tapi, sebelum tidur Reza melamun memikirkan hal hal yang tidak seharusnya dipikirkan.

"Eja kaya gini karna nakal ya?"

"Tuhan, eja juga mau disayang sama bapak sama ibu ..." lirihnya sambil menatap langit langit dikamar. Ia menghela nafasnya kemudian menarik selimut dan memejamkan matanya.

#TBC

Rezalio world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang