BAB 3

1.7K 185 12
                                    

Kini Alexander Siblings sedang berada di ruang keluarga,, mereka tidak bisa jalan-jalan keluar mengunjungi tempat wisata yang berada di New York dikarenakan hujan deras yang mengguyur New York City. Hal itupun yang menjadikan mereka hanya berdiam di rumah.

Mereka menghabiskan waktu bersama dengan menonton dan bercanda ria.

"Ci ge liat deh hasil make up zizi"-ucap Zee memberikan cermin kepada Gracia. Gracia menerima kaca yang diberikan oleh Zee dan betapa terkejutnya ia melihat wajahnya sendiri.

"Astaga zoyaaa! Kenapa muka Cici jadi kayak gini adekk?!"-ucap Gracia yang terkejut dengan wajahnya sendiri.

"Bagus kan ci?"-tanya Zee dengan polos.

"Bapakmu bagus. Kayak badut gini di bilang bagus"-ucap Gracia ketus.

"Ih itu bagus tau ci ge hasil make up zizi"-ucap Zee dengan polosnya yang membuat kakak-kakaknya yang lain tertawa.

"AAAAA ci Shani liat adek kamu ini"-rengek Gracia kepada Shani.

"Hahaha bener kata dedek, ge. Bagus"-ucap Shani sembari tertawa dengan renyah.

"Ketawa aja terus ci ketawa gapapa"-ucap Gracia sinis.

"Apa sih ci ge ini sensi banget. Lagi pms ya ci?"-tanya Zee.

"Eits kamu mau ngapain hah!"-sarkas Gracia saat Zee ingin mengoleskan sesuatu ke wajahnya.

"Mau Zizi tambahin eyeshadow"-ucap Zee polos.

"Heh enggak ya zoy! Udah cukup, ini aja kayak badut apa lagi di tambahin itu, mana warna hitam lagi. Yang ada Cici jadi badut Mak lampir kalau gini"-ucap Gracia kesal.

"Gapapa ci ge. Mau bagaimana pun cici aku tetep cantik"-ucap Zee kekeh ingin memakaikan Gracia eyeshadow berwarna hitam itu, dengan cepat Gracia menahan tangan Zee.

"Ih ci Gee ayo lahh"-rengek Zee.

"Ga ya zoyaa"-ucap Gracia.

"Huhu ayoo ci Gee"-rengek Zee kembali.

"Arggh lama-lama kamu Cici kutuk jadi kodok mau hah"-ucap Gracia yang sudah geram.

"Ndakk mauu"-ucap Zee dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hayoloh nangis ci gre. Tanggung jawab ci. Nanti pawangnya marah loh ci"-ucap Ara dan Dey mengompori Gracia.

"HUAAA HIKS HIKS CICI CANI HIKS CI GEGE NYA JAHAT SAMA ZIZI HIKS"-tangis Zee lalu ia berjalan menghampiri shani yang duduk di sofa lalu ia naik ke atas pangkuan Cici nya sembari ia peluk erat tubuh Cici nya.
nah loh ci ge pecah juga kan tangisnya si Azizi Azizi itu.

"Gee!"-ucap Shani dengan dingin menatap tajam ke arah Gracia yang hanya cengengesan.

"Hehe maaf ci, ga sengaja"-ucap Gracia cengengesan.

"Minta maaf dong, gre"-timpal Jinan.

"Iya minta maaf, gre. Biar urusannya ga makin panjang dan kamu ga rugi juga"-timpal Feni. Gracia mengangguk menghampiri Zee yang berada di pangkuan Shani.

"Dedek Zoya, ci ge minta maaf ya"-ucap Gracia dengan lembut namun tak ada balasan dari Zee.

"Bau bau kalau Gracia bakalan keluar banyak uang nih"-ucap Cindy.

"Wkwk bener tuh bakalan keluar banyak uang nih ge"-timpal Sisca.

"Dedek maafin ci ge ya. Ci ge mana mungkin kutuk adek Cici yang cantik dan menggemaskan ini jadi kodok. Seorang kakak mana yang tega kutuk adek nya sendiri, ya gak ada lah. Jadi, zizi mau maafin ci ge gak?"-ucap Gracia membujuk Zee.

"Maafin dek cici nya. Ga boleh marah sama kakak sendiri"-ucap Chika. Zee pun membalikkan tubuhnya menatap Gracia dengan tatapan yang sendu lalu ia merentangkan tangannya meminta digendong oleh Gracia, Gracia pun tersenyum menggendong Zee.

"Maafin Cici ya adek"-ucap Gracia kepada Zee yang berada di gendongan nya.

"Maafin zoya juga ci ge, maaf Zoya nakal"-ucap Zee kepada Gracia.

"It's okay sayang. Cici udah maafin Zoya kok, mwah"-ucap Gracia mengecup kening Zee.

"Yeay baikan"-ucap saudarinya yang lain.

"Yeay ci ge ga jadi rugi"-timpal Ara.

"Ih ci ge aku mau beli Lego"-ucap Zee kepada Gracia.

"Yah ternyata sama aja rugi guys"-ucap Gracia lesu.

"Tapi gapapa, yang penting kan adek aku udah ga pundung lagi ke aku"-ucap Gracia tersenyum.

"Ayo beli Lego sekarang ci ge"-ajak Zee.

"No no ya adek. Di luar hujan deras, kamu ga boleh main hujan-hujanan"-ucap Shani dengan lembut namun bagi Zee itu tegas.

"Oke ci Shani"-ucap Zee nurut.

"Kok bisa langsung nurut? Ci Shani pake pelet apa biar si bocil tantrum nurut?"-tanya Chika.

"Apalah si Chika Chika itu"-ucap Zee sinis.

"Heh ga sopan ya sama yang lebih tua!"-ucap Chika kesal.

"Biarin wle"-ucap Zee dengan tengil.

"Tengil banget ya Asadel"-ucap Feni.

"Banget kak malahan"-timpal Chika.

"Dih sok asik lu jambul"-ucap Zee dengan tengil nya yg membuat Chika kesal.

"Sungguh tengil sekali kamu adik, kakak jadi mau pites kamu deh"-ucap Chika dengan dramatis.

"Dasar jamet kampungan"-gumam Zee namun masih bisa di dengar yang lain, hal itupun membuat yang lain tertawa namun tidak bagi Chika, ia pun langsung menerkam adiknya yang duduk di sebelah Gracia.

"HUAAA KAKAKK"-teriak Zee saat Chika menggelitiki nya tanpa ampun.

"Ampun kak Chika. Maaf Zoya salah HUAAA"-teriak Zee karena Chika semakin menggelitiki nya.

"Ga ada ampun ampunan ya zoy"-ucap Chika yang semakin usil.

"HUAAAA HIKS AMPUN HIKS"-ucap Zee menangis, chika pun memberhentikan aksinya karena adiknya sudah menangis.

"Tengil banget sih, giliran di serang balik nangess"-ucap Dey.

"Kak Sisca hiks hiks"-tangis Zee naik ke atas pangkuan Sisca lalu ia benamkan wajahnya di ceruk leher kakaknya.

"Udah ah diem, kamu yang duluan usil tapi giliran di bales nangis, gimana sih adek ini"-ucap Sisca sembari mengusap punggung Zee yang bergetar. Namun tak lama dari itu sudah tidak terdengar suara isakan yang sudah bisa di pastikan bahwa Zee sudah tertidur karena kelelahan menangis. Jinan pun mengambil alih Zee untuk ia pindahkan ke kamar. Setelah memindahkan Zee ke kamar milik Zee Jinan pun kembali turun ke bawah bergabung dengan saudarinya yang lain untuk menonton Netflix.







































..................................................................................
yuhuuu vote nya jangan lupa. thank you!!
...
see u👣

Si Bungsu Zoya🦖🚀[S2] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang