BAB 1

3.1K 221 15
                                    

Di pagi hari kini shani sedang menyiapkan makanan untuk sarapan pagi ia dengan adik-adiknya. Di pagi hari ini sudah terdengar suara ribut-ribut dari lantai dua, shani yang penasaran pun akhirnya naik ke lantai dua.

"Ekhem, kenapa ga turun? Kok malah berantem hmm?"-tanya shani berdehem dengan nada suara yang dingin, yang membuat ketiga orang itu terdiam menunduk.

"Cici nanya di jawab. Cici di depan kalian bukan di bawah"-ucap shani lagi yang membuat ketiga orang itu mengangkat kepala mereka menatap cici pertamanya.

"Maaf ci"-cicit mereka bertiga.

"Kenapa kalian malah ribut hmm?"-tanya shani lagi.

"Maaf ci, kita bertiga ribut gara-gara tadi dey sama ara isengin dedek"-ucap dey dengan jujur, shani yang mendengar penjelasan dari dey menghela nafasnya.

"Kalian bertiga sudah besar loh, terutama kamu dey sama ara, kalian sudah bekerja dan sudah kuliah. Seharusnya kalian jangan isengin adik kalian terus dong

"Maaf ci"-sesal mereka berdua.

"Kalau kayak gini terus, setiap hari ribut terus, kalian berdua bakalan cici pisahin dari zizi. Kalian berdua akan  cici pindahkan ke jakarta dan kalian tinggal disana berdua"-ucap shani yang membuat ketiga nya menggeleng .

"Cici jangan pisahkan zizi dari kak dey dan kak ara, plis"-mohon zee kepada shani.

"Iya ci, bener kata dedek, jangan pisahkan kita ci"-mohon dey&ara sama halnya dengan zee. Shani menghela nafasnya.

"Cici ga akan pisahkan kalian kalau kalian ga ribut lagi, dan kamu dey, ara, cici ga akan pisahkan kalian berdua dari zizi kalau kalian berdua ga isengin zizi terus. Paham kalian berdua!"-ucap shani.

"Paham ci!"-jawab keduanya.

"Ya udah ayo turun"-ucap shani berjalan menuju lantai satu diikuti tiga adiknya. Di meja makan ternyata sudah ada saudari mereka yang lain.

"Good morning cici"-ucap mereka serentak.

"Good morning too"-balas shani duduk di kursinya.

"Mereka buat ulah lagi ya ci?"-tanya chika.

"Ya begitulah, chik"-jawab shani. Lalu mereka semua memulai sarapan pagi mereka dengan suasana meja makan yang hening hanya terdengar suara dentingan dari sendok, garpu, dan piring.

Selesai makan mereka semua kumpul di ruang keluarga untuk menghabiskan waktu libur.

"Ci gee, zizi bosen, keluar yuk ci"-ajak zee pada gracia yang duduk di sampingnya.

"Mau kemana, zoy?"-tanya gracia kepada zee.

"Kemana aja ci, ayo zizi bosen tau"-jawab zee.

"Ya udah izin dulu sana"-ucap gracia kepada zee, zee mengangguk menghampiri shani untuk meminta izin.

"Ci shani"-panggil zee.

"Kenapa adek?"-tanya shani lembut.

"Zizi izin pergi ya sama ci gee"-ucap zee kepada shani.

"Memangnya adek mau kemana?"-tanya cindy yang duduk disebelah shani.

"Entah, kemana aja yang penting bisa menghilangkan rasa bosen zizi"-jawab zee polos yang membuat kakak-kakak nya terkekeh gemes.

"Ya udah cici izinin, tapi inget pulangnya jangan sore ya"-ucap shani mengusap kepala zee, zee mengangguk tersenyum yang membuat kakak-kakak nya tersenyum juga.

"Gre di usahakan pulangnya sebelum jam enam ya"-ucap shani kepada gracia.

"Siap cici"-ucap gracia tersenyum.

Si Bungsu Zoya🦖🚀[S2] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang