Perth tidak ingin pulang.
Di kedai mie semalaman dia memohon dengan kondisinya yang di bilang tak baik itu kepada chimon untuk pulang.
Mau tak mau chimon akhirnya memilih untuk ikut serta kembali kekediaman mereka.
Chimon menduduki diri di ujung tempat tidur, menatap perth yang tengah terlelap sembari sesekali mengusap air matanya yang masih membengkas
Perth cerita banyak sebelum akhirnya kelelahan dan memilih tidur, ia menceritakan segala yang ia bisa sampaikan kepada chimon.
Tak ada yang di tutup lagi, termasuk kenapa hubungan mereka yang selalu jalan di tempat.
Sejujurnya chimon sudah tau hal ini, dirinya di caci maki oleh ayah perth sebelumnya.
Tapi, lagi lagi chimon hanya tau cerita dari sepihak tanpa tau bagaimana rasanya menjadi lelaki yang tengah ia tatapChimon menghela nafas pelan, ia memikirkan apa yang terjadi besok hari.
Apakah perth akan baik baik saja?apa ibu perth akan bertahan disana?apakah keputusan perth untuk memilihnya adalah keputusan yang tepat? Semua pertanyaan tersebut berputar di pikirkan chimonChimon menghentikan usapan tangannya di kala mendengar ponsel perth yang berbunyi, ia meraih ponsel tersebut dan mulai memasukkan sandi untuk membukanya.
Disana, ada sebuah pesan dari kontak yang bernama "Film" Wanita yang sangat ingin ayah perth jadikan menantu
Chimon lirik perth sekilas, lalu memperbaiki posisi duduknya sembari membuka pesan tersebut
" kau dimana?pulang lah, ayahmu mengamuk"
Chimon membaca pesan yang di kirimkan oleh film dan kembali mematikan ponsel milik perth
Ini kondisi terburuk yang pernah chimon rasakan, benar benar buruk.
Chimon kembali melirik ponsel perth disaat ponsel tersebut kembali berbunyi, dengan segera chimon raih ponsel perth dan membaca pesan masuk itu lagi.
"Perth ku mohon, setidaknya demi ibumu"
Chimon bangkit dari duduknya kali ini, ia menyambar kunci mobil dan jaketnya.
Meninggalkan perth yang masi terlelap di alam mimpiTujuannya satu, kediaman keluarga perth.
Dengan kecepatan penuh, ia melajukan mobilnya pada alamat yang sempat ia minta oleh film melalui ponsel perth.
Sesampainya di depan gerbang rumah yang menjelang tinggi, chimon keluar dari mobilnya
Ia di hampiri oleh seorang satpam yang berjaga " katakan saja kepada tuanmu bahwa aku sosok yang merebut putra semata wayangnya "
Tak lebih dri 5 menit, chimon di persilahkan masuk
Ia di antarkan oleh salah satu pelayan untuk menuntutnya kepada ruangan yang terlihat cukup besar.
Chimon di persilahkan masuk, dan ia melihat sosok pria paruh baya yang tengah berdiri membelakanginya.
Chimon meremat ujung bajunya, sedikit gusar tentang situasi ini
" ku bilang jauhi anakku bukan?"
Chimon menatap punggung itu yang terlihat enggan menatapnya
" Anakku hanya akan menikah dengan wanita, kau tau itu kan?jadi Pergilah dari hidupnya sebelum aku mempermalukan hidup mu"
Chimon mengulum bibirnya menahan ketakutan yang bergejolak pada dirinya
"Aku tak bisa"
3 kata yang membuat punggung pria di hadapannya berbalik
Dapat chimon lihat ia terkekeh pelan atas jawaban chimon " aku memperingatimu sebelumnya, karirmu ada di tanganku jika kau lupa"Chimon menggeleng, sembari tersenyum tipis, mencoba untuk tidak melihatkan sisi ketakutannya " aku tidak lupa, sama sekali tidak.
Tapi kau tak lupa juga bahwa perth anakmu bukan?"Ayah perth menatap chimon dengan tajam, berani beraninya orang asing menilai tentang keluarganya.
"Aku tak perduli bahwa perth akan menikah dengan siapapun, aku bisa mengalah, aku jamin itu"
Chimon maju beberapa langkah, ia ketuk meja kaca yang terusun apik di sebelahnya " Tapi kau menjamin apa atas mengalahnya diriku?"
Ayah perth menaikkan salah satu alisnya
" kau tak punya hak untuk mendapatkan jaminanku, perth bukan milikmu sehingga aku harus mendapatkan izin untuk menikahkannya dengan siapapu-"Lalu kau punya hak?"
Tangan ayah perth mengepal "dia anakku, tentu saja aku punya hak"
"Lalu bersikap lah seolah olah kau memang ayahnya!"
Chimon mengusap wajahnya dengan kasar, oh bicara dengan Ayah perth tak semudah yang ia bayangkan " kau tak pernah menginginkan perth menjadi anak Tuan, ku harap kau menyadari hal itu.
Kau hanya menjadikannya alat untuk melanjutkan bisnismu, melanjutkan kekayaan dan kekuasaanmu.
Kau hanya menjadikannya boneka "Tatapan chimon kini melunak, ia menatap ayah perth penuh dengan permohonan dan harapan " biarkan dia mencari kebahagiaannya sendiri, bertindaklah seperti ayah yang kau ucapkan tadi, aku sangat memohon kepadamu.
Dia cukup menderita selama ini"Chimon meletakan sebuah foto di meja kaca yang sempat ia ketuk tadi " impian perth menjadi atlet, bukan menjadi penerus bisnismu" sambung chimon, lalu ia berbalik sembari menghela nafas pelan
Kakinya mulai melangkah menjauhi ayah perth
"Aku bisa mewujudkan keinginan perth yang ingin mencari kebahagiaannya sendiri"
Kalimat yang keluar dari mulut ayah perth menghentikan langkah kaki chimon , ia ambil foto yang menujukan perth kecil tengah bertanding untuk kejuaraan nasional dan berjalan menghadap chimon
"Tapi untuk bahagia, bukankah perth harus mengorbankan kebahagiaannya yang lain?"
Mata chimon membulat sempurna disaat melihat foto tersebut di robek secara tiba tiba di depannya " Pergilah, katakan pada perth jika ia tak pulang sampai esok pagi, ku pastikan ibunya kembali masuk rumah sakit"
Robek robekan kertas yang tadinya di telapak tangan ayah perth, kini di lempar tepat di wajah chimon.
Chimon menutup mata merasakan kertas yang menampar wajahnyaMatanya memanas membayangkan bagaimana mungkin ia menjelaskan hal seperti ini kepada perth.
"Oh satu lagi, pastikan juga bahwa kalian sudah memutuskan hubungan yang tak bermanfaat bagiku itu sebelum dirinya pulang kemari "
You don't Love me
//Aku minta maaf kalau kemaleman