Setelah 7 hari dimana hal yang tak diinginkan terjadi, chimon memilih untuk kembali bekerja setelah hiatus untuk beberapa bulan.
Ia kembali pulang ke apartemen miliknya, dan kembali melanjutkan hidup seperti biasa.
Lagi pula, chimon melakukan ini juga dikarenakan kabar yang menyatakan bahwa perth pergi berbulan madu di luar negeri sehingga ia pikir dapat lebih leluasa bekerja jika perth tidak di sekitarnya" jadwal hari ini hanya syuting saja?" Gumam chimon disaat melihat rangkuman kegiatannya, chimon keluar dari mobil dan memasuki perusahaan besar yang sudah lama tak ia kunjungi
Tak sedikit orang yang menyambut kedatangannya kembali, chimon sedari tadi sibuk membalas sapaan dan ucapan mereka yang menyatakan selamat datang kembali ke perusahaan.
"Selamat pa-
"SURPRISE!!"
Royak gembira menggema di dalam ruangan disaat chimon membuka pintu studionya, ia tertawa pelan disaat melihat banyak sekali staff dan juga model lain menyambut dirinya kembali
New selaku yang selalu merawat chimon selama menjadi model maju dengan kue yang berisikan lilin di atasnya " Selamat datang kembali" tutur New, chimon terkekeh pelan.
Ia meniup lilinnya, dan mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang menyambutnya hari ini
Setelah kurang lebih 15 menit untuk bertukar kabar, akhirnya semuanya bubar dan melanjutkan pekerjaanya masing masing.
Chimon duduk di meja rias yang sudah tertata dengan rapi, ia menatap penata riasnya dan tersenyum tipis "aku turut sedih atas hubungan kalian" tutur penata rias tersebut, chimon mengangkat bahu bertanda ia sudah tidak seperduli itu, walaupun itu kebohongan
You don't Love me
Pukul 19.00
Akhirnya chimon menyelesaikan syuting iklannya, ia meregangkan tubuhnya yang terasa begitu penat
"Terimakasih kerja kerasnya Tuan chimon " ucap sang sutrada lalu berlalu meninggalkan chimon
Chimon pun kini harus segera pulang, ia lapar dan juga mengantuk.
Chimon raih kunci mobilnya yang tergantung dan berjalan keluarChimon memasuki lift dan keluar dari perusahaan memasuki parkiran
Langkah chimon melambat, matanya menyipit melihat ada seseorang yang berdiri di samping mobilnya dengan menggunakan sebuah topi di kepalanya
"Siapa?" Tanya chimon, orang tersebut terlihat terkejut namun dengan segera berbalik
Chimon membulatkan matanya "Film?" Apa yang di lakukan wanita ini, disini.
Film tersenyum tipis melihat chimon yang terlihat begitu terkejut "kau punya waktu luang?"
Chimon menggeleng, ia tak mau berurusan dengan keluarga perth lagi, lagi pula seharusnya wanita cantik itu tidak ada di hadapannya, seharusnya wanita itu bersama suaminya, melakukan bulan madu bersama
"Aku harus-
Film memegang tangan kana chimon disaat melihat pria itu hendak masuk kedalam mobilnya " chi kumohon "
Chimon menghela nafas, ia lelah, sangat "masuk lah"
Film dengan segera berlari memasuki mobil chimon, chimon menatap film yang masi sibuk melepaskan topi yang ia pakai
"Aku minta-
"Bukan salah siapapun, jadi langsung ke intinya saja" chimon muak sekali dengan kata maaf, jujur saja ia tak ingin terus terusan mendengar perkataan tersebut
Film mengulum bibirnya, ia menatap chimon dengan gusar " perth masuk rumah sakit"
Chimon menatap bingung Film yang ada di depannya " yang benar saja?bukan kah seharusnya kalian sedang berbulan mad-
"Ayah perth membuat berita itu agar kondisi perth tidak di ketahui oleh siapapun"
Film menatap perth " Aku tak tau harus bagaimana lagi, selama 3 bulan aku selalu melihat perth berdiri disini berharap kau datang dan bisa bertemu dengan dirinya. Bahkan di hari pernikahan kamipun ia di temukan disini"
Chimon menghela nafas, ia mengusap wajahnya merasa bingung bukan kepalang " ini keputusan kami bersama film, mengertilah, perth bukan bagian dari diriku lagi"
Film menggapai punggung tangan chimon " ini keputusanmu, bukan keputusan kalian. Kau harus melihat betapa tersiksanya perth disaat kau memilih untuk pergi begitu saja chi"
" aku tak menyalahkan keputusanmu, aku tau itu juga sulit bagimu namun, apa kau tak bisa menemui perth sekali saja?aku tak apa jika menjadi yang kedu-
"Kau gila?!aku tak seburuk itu jadi berhenti lah"
Chimon tak suka, chimon tak ingin mengambil seseorang yang bukan miliknya, chimon tak ingin mengambil kebahagiaan orang lain pula.
Film menunduk, air matanya tak terbendung, ia meremat celana yang ia kenakan " Lalu aku bagaimana? Bersama perth kehadiran ku di tolak, begitupula denganmu, aku harus bagaimana?mengucap janji pernikahan di altar pernikahan tak membuat perth menjadi milikku chi, mengertilah"
Bahunya bergetar menahan isak tangis, chimon menatapnya tanpa bisa melakukan apapun
Ia biarkan film menangis sesukanya, karena chimon yakin, wanita itu tak menangis selama ini
Serasa tangisnya mereda, chimon mengusap punggung film " aku antarkan pulang, istirahat lah, jaga perth untukku"
Bersambung...