Satu jam sebelum dirinya bertemu dengan chimon
Disini lah perth sekarang
Di hadapan ayah dan ibunya ia memberanikan diri untuk berbicara, kali ini ia akan benar benar mengatakan bahwa perth tidak bisa melangkah lebih jauh dalam permainan bisnis ayahnya, ia akan berhenti.
Berhenti menjadi boneka untuk keluarganya sendiri" jadi aku putuskan untuk berhenti sampai disini"
Perth menatap ayahnya penuh percaya diri, ia yakin keputusannya ini pasti akan di tolak mentah mentah oleh sang ayah, tapi percayalah, chimon harus tau setidaknya ia sudah berusaha sejauh ini.
Dapat perth lihat pria paruh baya itu tersenyum tipis, sangat tipis bahkan jika tak di perhatikan tak akan terlihat ukiran senyum tersebut.
Pria yang bergelar sebagai ayah perth tersebut bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di hadapan perth"Kau sadar atas apa yang kau bicarakan?" Tanya ayah perth kepada anak semata wayangnya itu
Melihat jawaban perth yang hanya mengangguk, satu pukulan melayang tepat di wajah tampan perth.
Perth yang tadinya duduk di sebuah sofa, kini terjatuh kebawah akibat pukulan yang tak bisa ia elakan
"Sayang!" Jerit ibu perth menggema pada ruangan mewah itu, ia berlari mendekati anak laki lakinya, namun lengan sang ibu sudah lebih dulu di genggam oleh suaminya.
Perth meringis kesakitan, iya menyentuh pipi sebelah kanannya yang terasa sangat ngilu dan berdenyut hebat
" kau gila?dia anak kita" tutur sang ibu mencoba menyadarkan ayah dari anaknya
Tapi, manusia jika sudah di butakan oleh uang, maka anak sendiripun dapat terlihat bak tisu yang selesai di gunakan lalu di buang " kau pikir ayah tak tau tentang hubungannu dengan pria itu?jangan mempermainkanku perth, kau bahkan lebih bodoh dari pada dugaanku "
Ibu perth melotot dengan sempurna mendengar perkataan suaminya, ia menghempas lengan yang di genggam oleh suaminya dan berlari mendekati anaknya.
"Astaga, ini berdarah.
Kau ini suka sekali membuat ayahmu marah" ibu perth menangkup wajah anaknya, matanya berkaca kaca melihat perth yang jadi begini lagiKejadian seperti ini terjadi kurang lebih 3 tahun lalu, hari itu hari dimana perth menolak untuk di jodohkan oleh karina, dan juga terjadi disaat perth menolak untuk bergabung dengan perusahaan ayahnya.
Hati ibu mana yang tak hancur melihat anak satu satunya selalu di siksa oleh ayahnya sendiri disaat ia mengutarakan pendapat pribadinya?
Perth terkekeh pelan, ia menggenggam tangan ibunya lalu tersenyum " ibu, apa aku salah lagi kali ini?" Tanya perth dengan suara yang bergetar
"Salah!tentu saja kau salah disini!"
Namun bukan jawaban dari ibunya yang perth terima, namun ayahnya yang di belakang sanalah yang menjawab secara tiba tiba
Mendengar hal itu, perth berdiri
menatap ayahnya penuh dengan amarah
" aku hanya ingin menentukan hidupku sendiri ayah! Apa aku salah?! Tentu saja! Aku bahkan tak pernah benar di mata ayah, bahkan sekalipun tak pernah" maki perth dengan amarah yang memuncakAyah perth yang mendengar hal itu mendekati perth dan mencengkram kedua pipi perth dengan kuat " kau lahir hanya untuk menjadi mainanku, jadi jangan coba coba memberontak atau aku akan membuang dirimu!"
Hati perth sakit, apakah segitu gila harta ayahnya sampai tega kepada anaknya seperti ini?
"Ikuti dan turuti semua perintahku maka kau akan tetap berada di rumah ini, aku akan mencari tanggal pernikahan dengan segera"
Ayah perth mendorong perth dengan kasar, ia berjalan mendekati telepon rumah yang ada di meja kerjanya
Ibu perth yang melihat anaknya hanya diam tak bergeming, mendekati dan memeluknya dengan erat
Ia lihat punggung sang suami yang sedang menekan beberapa angka dengan telepon yg ada di telinganya " Pergilah perth, bebaskan dirimu kali ini dan kejar cintamu itu"
Perth diam, ia mencerna ucapan ibunya yang masi memeluk tubuhnya " memberontak lah sehingga kau harus di buang olehnya, maka kau akan bebas dari neraka yang berkedok kemewahan ini" ibu perth melepas pelukannya, ia menatap perth dengan senyum yang merekah namun air mata yang tetap menetes
"Lalu bagaimana dengan ib-
" selamatkan dirimu dahulu, maka kau akan bisa menyelamatkan ibumu ini" saut ibu perth lalu mengusap pipi sang anak dengan lembut
"Hadapilah nak, ibu tak apa"
Dengan berat hati, perth akhirnya mengangguk
Ia harus di buang dahulu maka bisa menyelamatkan hidupnya serta ibunya pula.
Akhirnya ia berbalik, mendekati sang ayah yang sudah mulai berbincang disana.
Perth menarik telepon yang di genggam ayahnya, dan menutupnya secara sepihakDapat perth lihat raut emosi yang terpapang jelas dari sang ayah
"Ku bilang batal, maka batal.
Kau tak berhak mengatur hidupku atau pernikahanku lagi" tutur perth dengan masi menggenggam erat telepon yang ada di tangan kanannya"Anak tak tau di untung"
Ayah perth hendak kembali melayangkan pukulan, namun kini perth menahan pukulan tersebut " sudah cukup untuk menjadikan sebuah rumah menjadi neraka, kau tak berhak mengatur manusia hanya karena kau mempunyai segalanya" perth menghempaskan tangan ayahnya sehingga membuat pria paruh baya itu sedikit terdorong kebelakang
Perth melihat ayahnya yang terkekeh pelan, tangannya yang tadinya menganggur kini dengan gesit meraih tongkat golf yang ada di samping meja kerjanya
Perth tak dapat menghindar disaat ayahnya melayangkan pukulan dengan benda itu, bahunya menjadi sasaran utama dari pria yang di anggap ayah oleh perth.
Rasa sakitnya jauh lebih terasa sekarang, namun tak apa ia masi bisa bangkit, namun ternyata pukulan tersebut menjadi bertubi tubi pada badannya
Sang ibu yang melihat hal itu berlari mendekati ayahnya, dan berteriak meminta untuk berhenti
" aku akan membunuhnya hari ini, kau dengar?!aku akan membunuhnya!"
Ibu perth sibuk menahan ayahnya dengan berbagai cara, bahkan ia memeluk tubuh pria itu agar tak ada celah untuk memukul kembali
"Perth Pergilah!ibu mohon Pergilah perth!"
Perth berusaha berdiri semampunya, ia melihat ibunya yang sudah menangis sembari menahan sang ayah, apakah pantas baginya meninggalkan ibunya dengan kondisi seperti ini?
"Tapi ib-
" KU BILANG PERGI!"
Perth akhirnya memilih untuk pergi, ia berlari meninggalkan ruangan yang masi terdengar jelas teriakan ibu dan ayahnya
Tujuannya kali ini hanya satu, chimon.
Perth harap, chimon kali ini bisa menerimanya kembali, dia sangat membutuhkan chimonnya.
Perth mohon, sekali ini saja.You don't love me
/Perth with his mom