Perth berdiam diri melihat film yang ada di hadapannya.
Perdebatan beberapa saat lalu antara dirinya dan juga chimon tertangkap basah oleh perempuan cantik itu.
Film berdehem pelan berusaha memecah keheningan di antara dirinya dan juga perth.
"Apa chimon sudah mengetahui ten-
"Tidak, jadi tolong rahasiakan saja" tutur perth memotong ucapan film.
Film menatap perth yang ada di depannya, bagaimana mana mungkin dirinya bisa diam disaat ini semua yang terjadi nanti akan bersangkut paut dengan masa depannya " ayahmu mengetahuiinya?" Tanya film lagi, perth memijit pelipisnya pelan.
Ini semua serba membingungkan
"Film ku mohon, aku sedang berusaha memperbaiki keadaan, tugasmu hanya 1 disini. Menolak, itu saja.
Kau mengertikan?" Jelas perth kepada perempuan yang ada di hadapannya.Film meremat ujung bajunya mendengar penjelasan dari perth.
menolak?haruskah film menolak hal yang selalu ia impikan?yang benar saja.Perth menyandarkan posisi badannya sembari memejamkan mata, ia memikirkan hal apa yang harus ia lakukan lagi setelah ini.
Tahunya film tentang hubungannya dengan chimon pun di luar rencana, semoga saja perempuan itu tak bermasalah."Film" Panggil perth dengan mata yang masi tertutup, dapat perth dengar jawaban pelan dari perempuan yang selalu berhubungan dengan dirinya sedari kecil itu " apa kau benar benar tak bisa menolak pernikahan kita?"
Keheningan menyelimuti antara keduanya.
Perjodohan antara film dan jugaa perth sudah terjadi cukup lama, jauh sebelum perth mengenal chimon.
Awalnya, perth tak menolak untuk dijodohkan, toh juga dirinya sudah mengenal film sedari masi kanak kanak.Puncaknya ini semua menjadi rumit pada saat perth berusia 17 tahun, ia menduduki bangku kelas 11 SMA pada saat bertemu dengan chimon kala
Segala cara ia gunakan untuk mendapatkan pujaan hatinya
sampai lupa hatinya sendiri sudah diikat oleh hati lain.2 tahun setelah kelulusan, ayah perth dan juga film memutuskan untuk mengsegerakan pernikahan mereka.
Namun perth selalu meminta film untuk mengundurkan acaranya apapun alasannya.Film yang saat itu masi fokus dengan karirnya yang menjadi aktris tentu tak keberatan, karena perth juga memberi alasan ingin memantapkan diri di bidang bisnis ayahnya terlebih dahulu.
2, atau 3 tahun di awal hubungan perth dan chimon semuanya berjalan lancar.
Sampailah pada saat awal hubungan mereka ke 4 tahun.Perth selalu di minta untuk menemani film kemana mana, bahkan tak jarang kedua keluarga saling berkumpul hanya untuk menghabiskan waktu bersama sehingga perth juga semakin jarang memiliki waktu dengan chimon.
Chimon jelas tak terima, ia selalu mendesak perth untuk lebih membuka tentang hubungan mereka, tapi perth selalu saja memberi alasan ini dan itu hingga akhirnya chimon mengetahui tentang hubungann perth dan film sendiri.
"Tapi bukan hakku untuk menolaknya perth, kau tau sendiri sedari awal kita juga tak di mintai persetujuan dalam hal ini"
Perth membuka matanya, ia tatap langit langit ruangannya
Matanya berair sempurna, kilasan memori tentang dirinya dan juga chimon mendadak berputar bak kaset yang rusak.Apakah sesulit ini hubungan mereka?
Perth mengerjapkan matanya, ia memperbaiki posisi duduknya dan menatap film sembari tersenyum
"Maafkan aku ya, kau pasti jauh lebih menerima rasa sakit dari pada aku"
Film tersenyum getir, ia menundukan kepala menyembunyikan tangisnya disaat melihat perth yang terlihat sangat putus asa.
Salahnya yang memilih untuk menetap di hati perth walaupun ia tak tau pasti apakah dirinya pernah ada di dalam sana atau tidak.
Film terkekeh pelan, ia mengusap air matanya dan beranjak dari duduknya, ia dekati perth dan mengusak rambut pria itu dengan gemas " selesaikan lah dengan cepat, jika telat. Maaf saja, kita harus satu rumah, kau mengerti kan?"
Setelah melihat perth yang mengangguk antas ucapannya, film memilih pergi meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bisu atas patah hatinya.
Film berharap perth bisa menyelesaikan semuanya dengan segera, karena jujur saja ia tak ingin perth menikah dengannya hanya karena terpaksa tapi hatinya masi menetap di diri Chimon.
You don't Love me
//sampai jumpa minggu depan