PROLOG

70 25 47
                                    

/Dag dug dag dug, detak jantungku yang sangat cepat membuatku sesak nafas dan seluruh tubuhku berkeringat. Malam itu pukul 2:00 adalah malam dimana aku merasakan firasat yang berbeda dari biasanya.

Pagi pun tiba, saatnya aku bersekolah seperti biasanya dan diantar oleh papaku, namun saat aku hendak mengetuk pintu kamar papaku ternyata firasatku semalam benar, disaat aku merasakan sesak nafas dan keringat dingin itu, ternyata papaku meninggal di waktu yang bersamaan. Aku tidak mengerti karena aku masih kecil waktu itu, aku tidak bisa berpikir bahwa papaku sudah tidak ada.

Aku masih berpikir bahwa papaku itu hanya tidur lelap karena capek, dan keesokan harinya saat aku mencari papaku, mamaku mengatakan padaku bahwa papa sedang pergi bekerja keluar negeri selama bertahun tahun, awalnya aku memang percaya tapi saat aku menginjak umur 8 tahun, aku mulai berfikir bahwa mama membohongiku soal papa saat aku berumur 7 tahun waktu itu.

***

Satu tahun pun berlalu, aku menjalani hidup tanpa seorang papa. Namun tanpa aku sadari ternyata setelah papaku tidak ada, mamaku berpacaran dengan bos di kantornya sudah lama, bos itu adalah Pak Arkatama Kalingga. 

Percaya tidak percaya, aku sebenarnya masih belum nyaman dengan Pak Arkatama namun seiring berjalannya waktu, dia selalu menjagaku dengan baik dengan kasih sayang. 2 tahun kemudian mamaku dan Pak Arkatama pun menikah, cepat sekali aku mendapatkan papa baru, tanpa aku sadari ternyata Pak Arkatama ini mempunyai anak laki laki yang seumuran denganku, laki laki itu bernama Aksara Ravaezer Kalingga. Dia anak yang pintar, ganteng dan juga anak konglomerat turunan dari Pak Arkatama dan istrinya yang lama. 

Dia tidak menerima pernikahan papanya dengan mamaku. Aku pun sama, disaat pernikahan mereka kemarin kita hampir mengacaukan pernikahannya. Namun aku mencegah semuanya, aku memang terlihat labil karena disatu sisi aku tidak suka dengan pernikahan mereka, tapi disisi lain aku juga harus memikirkan kebahagiaan mamaku.

Pada akhirnya pernikahan itu pun berjalan dengan lancar, aku dan Aksara menerima dengan terpaksa. Aku dan Aksara tidak terlalu dekat karena kita berdua masih sama sama 11 tahun, kita berdua masih asik bermain sendiri sendiri dan belajar masing masing. 1 bulan berlalu, kita ber4 menjalani hidup monoton. Aku mendapat kabar dari Aksara bahwa Papa Arkatama dan Aksara besok akan pindah ke Jakarta untuk sementara, jadi mau tidak mau aku dan Aksara berpisah. Aku di Bandung dan dia di Jakarta.

"Alexa dan kamu, saya tinggal dulu ya ke luar kota untuk sementara, Aksara biar papa bawa dulu, saya takut Aksara merepotkan Mama dan kamu, kalian jaga diri baik baik ya dirumah, saya dan Aksara tidak akan lama, saya ada kerjaan," ungkap ayah Arkatama padaku dan mamaku.

Akhirnya mereka meninggalkan aku dan mamaku berdua di Bandung. Ayah Arkatama bilang kalo dia dan Aksara tidak akan lama, tapi ternyata sebentarnya mereka itu melebihi ekspektasi aku.

PROLOG END, HAPPY READING!!

NB : Cerita ini adalah cerita marathon event danmasih rutin revisi ya guys, jadi belum fiks beres.

Published : 11 March 2024

470 Words


Sebelum Menjadi Titik ( FULL REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang