9 | Rencana Kaneisha

23 15 39
                                    

"Tatkala rencana jahat membingkai langit-langit kehidupan dengan bayang-bayang ketidakpastian, kebenaran berdiri sebagai mercusuar yang menuntun kapal-kapal jiwa menuju kebebasan yang sejati, melalui samudra kehidupan yang penuh dengan arus-arus yang tak terduga."

Obrolan trio itu kini masih berlanjut, soal rencana mereka bertiga untuk menjatuhkanku dan membuatku jauh dari Azriel. Padahal jelas-jelas aku sama Azriel baru dekat sedikit, tapi dia sudah merasa bahwa aku merebut Azriel darinya. Hadeuh, memang dia siapa? Pacar Azriel? Gak pernah tuh aku dengar soal dia berpacaran dengan Azriel haha, semoga saja tidak.

"Oke, dengerin, besok pas istirahat siang, gue bakal mulai manipulasiin si Nathalia dulu supaya dia jauhin si Kalea. Gua nyuruh Nathalia ignore dia, seolah-olah dia udah gak ada," ujar Kaneisha dengan tersenyum licik.

"Keren lo, tapi lo yakin this is worht it?" tanya Nicole sambil menopangkan dagu.

"Absolutely, gue harus bikin dia ngerasa konsekuensinya, karena udah berani deket deket sama Azriel."

"Trus, gue bantu lo bikin dia down di sekolah, gimana?" sahut Clarisse semangat.

"That's Good, itu akan bikin dia ngerasa down banget. Gue yakin dia bakal ngerasa kayak nggak ada harapan lagi."

"Tapi, Kei, kita harus hati-hati juga, nggak boleh sampai bikin masalah yang lebih besar," saran Nicole.

"Don't worry, gue udah pikirin semuanya. Kita harus kasih pelajaran ke si Kalea biar dia tau kalo main-main sama gue itu nggak akan berakhir baik buat dia."

"Oke deh, gue ikutin aja, tapi hati-hati ya, Kei," jawab teman-temannya itu.

"Thankyou so much guys, kita pasti bisa ngelakuin ini dengan baik. Si Kalea bakal ngerasain sendiri akibat dari perbuatannya!"

Akhirnya ini adalah percakapan terakhir mereka di kantin sekolah, mereka kembali pulang ke rumah masing masing pada pukul 5 sore dan siap menjalankan rencana mereka di esok harinya.

***

Duduk sendiri di ruangannya yang sepi di tengah malam, Arkatama menatap layar komputernya yang redup. Cahaya dari layar memantulkan bayangan wajahnya yang dipenuhi kekhawatiran dan keraguan.

Apa yang salah dengan kita, Lid? Mengapa kita tidak bisa menjalani hubungan ini dengan lebih jauh?

Dalam kesendirian itu, Arkatama merenungkan segala sesuatu yang telah terjadi. Bisikan-bisikan masa lalu menerpa pikirannya seperti ombak yang tak henti-hentinya menghantam pantai yang rapuh.

Apa yang sebenarnya aku harapkan dari hubungan ini? Apakah aku hanya terlalu terpaku pada kesenangan sementara, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya?

Di antara deretan dokumen dan catatan yang tersebar di mejanya, Arkatama menyadari bahwa keputusan yang harus diambilnya tidaklah mudah. Ini bukan hanya tentang karier atau kehidupan profesionalnya, tapi juga tentang hati dan jiwa yang terus bergelora.

"Alexa, aku minta maaf. Maafkan aku atas semua yang telah kulakukan. Aku berjanji akan memperbaiki diri dan menjadi suami yang lebih baik bagimu. Aku tidak akan pernah mengecewakanmu lagi."

Dalam ruang yang sunyi itu, Arkatama mendapati dirinya berada di persimpangan jalan yang tak terduga. Dia tahu bahwa keputusan yang akan diambilnya akan memengaruhi tak hanya dirinya sendiri, tapi juga hidup orang-orang di sekitarnya terutama istri, anak kandung dan tirinya.

Arkatama teringat kembali dengan awal mula pernikahannya dengan Alexa, dia terbayang-bayang selalu muka Alexa setiap kali ingin berhianat dengan Lidya.

/Flashback On

Di tengah gemerlap cahaya lilin dan bunga-bunga yang indah, Arkatama dan Alexa berdiri di depan altar, siap untuk mengikat janji suci mereka dalam ikatan pernikahan. Wajah mereka bersinar dengan kebahagiaan dan cinta yang tulus saat mereka saling berpegangan tangan, siap untuk memulai petualangan baru dalam hidup bersama.

Pendeta: "Arkatama, apakah engkau bersedia menerima Alexa sebagai pasangan hidupmu, untuk mencintai, menghormati, dan mendukungnya dalam segala keadaan?"

Arkatama, dengan mata berbinar dan hati yang penuh keberanian, menjawab dengan tegas, "Ya, saya bersedia."

Pendeta: "Dan Alexa, apakah engkau bersedia menerima Arkatama sebagai pasangan hidupmu, untuk mencintai, menghormati, dan mendukungnya dalam segala keadaan?"

Alexa, dengan senyum yang memancar kebahagiaan, menjawab, "Ya, saya bersedia."

/Flashback Off

SORRY GUYS KALO PENDEK, LAGI SUNTUK BANGET OTAK

Published : 23 March 2024

598 words

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebelum Menjadi Titik ( FULL REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang