4 | Proses

39 23 60
                                    

Pak Arkatama yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Lidya, akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu siang.

"Sudah jam 12.30 nih, saya akan mengabari Lidya untuk menemui saya di ruangan," kata Pak Arkatama.

Baru saja Pak Arkatama hendak menelepon Lidya, tiba tiba saja Lidya sudah datang di depan pintu.

tok tok tok

"Itu pasti Lidya."

"Iya silahkan masuk."

Lidya membuka pintu lalu memasuki ruangan kerja Arkatama.

"Halo pak, apakah jadi ke café? Ini sudah jam istirahat," tanya Lidya.

"Jadi dong, siap siap ya."

Mereka pergi ke café depan kantor dengan berjalan berduaan dan masih menggunakan name tag kantor hingga sampai di café tersebut.

"Mba saya pesan Americano sama dessert nya apa saja ya bebas," ucap Arkatama.

"Kamu mau apa?" tanya Arkatama menoleh kearah Lidya.

"Saya samain aja ya mba," ucap Lidya.

Pesanan sudah tercatat lalu mereka hanya diam dan tidak ada yang mau membuka obrolan.

"Pak, jadi apa yang ingin bapak katakan?" tanya Lidya terus terang.

"Jadi begini, saya ingin menaikkan jabatan kamu untuk menjadi manager saya," ucap Arkatama dengan santainya.

"Waduh pak mana bisa begitu, saya naik drastis sekali," Lidya kaget mendengar ucapannya.

"Ya bisa dong, saya kan pemilik perusahaan ini, sekaligus saya bos jadi saya bisa menentukan apapun sesuka saya, kamu bersedia tidak?"

"Baik pak, saya bersedia," jawab Lidya dengan senang hati.

"Tapi ada syaratnya, kamu harus menjawab pertanyaan saya terlebih dahulu," ucap Arkatama.

"Pertanyaan apa ya pak?" tanya Lidya.

"Apakah kamu sudah punya keluarga?" ucap Arkatama.

"Maaf pak tapi itu personal question jadi privasi saya," balas Lidya.

"Kamu mau saya naikkan tidak jabatannya?"ancam Arkatama.

Lidya langsung menatap Arkatama dengan netra mata yang membesar karena dia tidak mau diturunkan jabatannya.

"Saya masih single pak," jawab Lidya dengan terpaksa.

"Oh kamu masih single ya?" balas Arkatama basa basi.

"Hm lumayan juga Lidya, udah cantik, pintar, polos, single lagi, apa aku jadiin dia selingkuhanku saja ya?" Batin Arkatama sambil tersenyum miring.

"Iya Pak, jadi jabatan saya dinaikkan nih Pak?" tanya Lidya untuk memastikan hal itu benar atau tidak.

"Oh, iya benar sekali! mulai sekarang kamu sudah menjadi manager saya," ucap Arkatama.

"Terimakasih banyak ya Pak," teriak Lidya histeris lalu memegang tangan Arkatama.

"Yasudah ayo kembali, takutnya ada yang mencari saya," pinta Arkatama sambil menggandeng Lidya dan berjalan ke arah kantor.

Lidya tersentak kaget karena tangannya digandeng oleh Arkatama secara tiba-tiba, akhirnya Lidya melepaskan dengan cara mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya pak maaf kalo lancang, sebenarnya bapak sudah punya istri belum?" tanya Lidya dengan sangat sopan dan hati hati.

"Duh saya harus jawab apa, kalo saya jawab sudah, bisa bisa dia tidak mau diajak makan di café lagi, apa aku jawab belum aja ya?" batin Arkatama yang bingung.

Sebelum Menjadi Titik ( FULL REVISI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang