"Kau benar-benar gila Na!" Ucap Renjun setengah mengumpat. Bersamaan sosok manis yang berjalan memasuki ruangan dan duduk di sofa panjang miliknya. Jaemin melepaskan kacamatanya sama sekali tak peduli protesan bising itu.
"Tahukah kau gara-gara aksi nekatmu di interview tadi aku hampir saja kehilangan kontrak untukmu di Paris Fashion Week besok.!" Cacinya tanpa berhenti. Salahnya untuk membiarkan Jaemin berangkat sendiri tadi, karena sudah menduga anak itu akan membuat masalah.
"Sudah kubilang, aku tidak mau hadir di acara yang dalamnya mengandung eksploitasi!" Tekan Jaemin.
"Bukan ekploitasi Na, tapi pemanfaatan. Jika bukan dari pabrik fashion tersebut, dimana para pekerja itu akan mendapatkan penghasilannya?" Ungkap Renjun seolah membela.
Walau masih sebuah rumor, jika pabrik brand fashion milik Chittaphon Leechaiyapornku, yang berlokasi di China itu mengambil para pekerja lokal dan menggajinya dengan sangat tidak manusiawi. Jaemin awalnya ingin mengabaikannya saja, sebelum dia melihat wajah asli Desainer sekaligus CEO itu sendiri yang bersifat seenaknya padanya. Katakan saja disini Jaemin memang cari mati. Ada beberapa media yang merekamnya kemarin, jika tidak pintar-pintarnya Sang CEO menyuap semuanya, brand fashion itu dipastikan akan gulung tikar.
"Untung saja kau belum menjadi brand ambasador mereka. Tidak bisa kubayangkan berapa kerugian yang nanti akan kubayar." Renjun tak henti-hentinya mengeluh. Alih-alih peduli dan khawatir dengan sikap sembrono Jaemin yang sering tiba-tiba.
"Bagimana jika kau tiba-tiba dituntut atas pencemaran nama baik Na?"
"Siapa berani menuntutku? Bukankah aku hanya memberi mereka kesadaran?"
"Ya, kesadaran bahwa mereka tidak akan lagi menggunakanmu menjadi model."
Memilih menjatuhkan diri pada sofa panjang di ruang tengah, Jaemin menghembuskan nafas sembari menatap sahabatnya kesal. "Lupakanlah saja Renjun, apakah hari ini aku ada klien?"
Mendengar kata klien, secepat mungkin Renjun telah mengambil ponselnya. "Jung Jaehyun memintamu mengunjungi apartemennya jam enam sore ini."
"Ada apa dengan Bapak Parlemen satu itu. Kupikir dia baik-baik saja?" Gumamnya.
"Kau tahu, padahal istrinya selalu mengunggah foto kebersamaannya di SNS. Banyak komentar baik yang mereka dapatkan sehingga digadang-gadang menjadi pasangan terfavorit tahun ini. Siapa yang menyangkah bahwa Bapak Parlemen itu masih membutuhkan kasih sayang darimu." Menyenggol pelan pundak Jaemin. Renjun memang jagonya mengomentari kehidupan seseorang. Seolah masalah awal perdebatan mereka lenyap seketika digantikan dengan cerita salah satu klien Jaemin.
"Yah... aku tidak menyangkah dia menyewaku sesering itu. Apakah tarifku masih kurang mahal?" Jaemin tersenyum mengejek.
Jung Jaehyun, seorang anggota parlemen negara beristrikan selebgram cantik Lee Taeyong. Yang menggelikan bahwa satu keluarga itu selalu berakting bak keluarga impian. Suami perhatian bersanding dengan istri yang mempunyai kecantikan paripurna. Semua kegiatan mereka akan selalu hadir dalam vlog terbaru yang diunggah di youtube mereka. Dari mulai bulan madu, kunjungan kerja, atau saat mereka bercengkrama dengan keluarga youtubers atau sosialita lain.
"Kita memang tidak pernah bisa menyimpulkan kehidupan pribadi seseorang hanya dengan status sosial media."Komentar Jaemin malas. Jika diteruskan pembicaraan ini bisa jadi ajang gosipnya dengan Renjun. "Aku akan mandi dan segera bersiap."
"Luar biasa!" Renjun yang memekik tiba-tiba bahkan sampai berdiri dari kursinya.
"Apa?"
Renjun menunjukkan SNS bagaimana media bekerja untuk menulis perbuatan Jaemin kemarin. Alih-alih mendapat cacian dia justru mendapat dukungan sana-sini berkata bahwa perbuatan Jaemin adalah benar. Bahkan ada yang mendorongnya untuk menjadi duta lingkungan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty 5000 Dollars (NOMIN) REPUBLISH
FanfictionNa Jaemin adalah seorang model papan atas yang namanya kian melambung bersamaan dengan kiprahnya pada kegiatan sosial. Tapi siapa yang menyangkah bahwa dibalik pencapaian itu tersembunyi sisi gelap yang tidak terduga.