Tidak ada saat-saat membahagiakan bagi Jaemin ketika melihat kekasihnya kembali. Melihat tubuh kekar itu semakin erat memeluknya dengan napas berhembus teratur. Jaemin mendongakan matanya. Wajah yang masih terpejam itu tidak akan bosan ia pandangi. Membelai halus pipinya sampai Sang empu mendadak membuka mata.
"Kau seksi ketika tidur." Ungkapan Jaemin pertama yang membuat Jeno mengeryit. Tidak mengerti ia seksi di bagian mana, padahal ia sendiri pun masih memakai kaos dan training panjang ketika tidur.
"Tidak berniat bangun, sexy boy ? Katanya hari ini mau mengajakku bersenang-senang?" Timpal Jaemin lagi.
"Sudah pagi?"
Jaemin rasanya dibuat kesal dengan respon bodoh itu. Padahal ia sudah mengalah membiarkan Jeno tertidur semalaman karena jetlag. Namun pria itu tampaknya belum sadar saja dengan tirai jendela yang terbuka membiarkan seberkas cahaya masuk. Memang Jaemin sengaja melakukan itu.
"Tidak terlalu pagi untuk melakukan morning seks jika itu maksudmu."
"Bagaimana dengan morning kiss?"
Jaemin tersenyum. Tak perlu waktu lama untuk menarik tengkuk pria tersebut dan melumatnya dalam-dalam. Jaemin yang awal mendominasi permainan itu. Mengungkung Jeno dengan merengkuh erat kedua wajahnya yang sarat akan rindu. Sedikit nakal Jaemin pun menggerakkan bagian tubuh bawah mereka. Oleh Jeno respon tersebut ditolaknya dengan mengembalilan Jaemin di posisi semula dengan mendekap tubuh kelinci nakal itu.
"Rasanya aku ingin di sini saja, mengungkungmu dan menyimpan untuk diriku sendiri." Ujar Jaemin bahagia.
"Begitu? Berani bayar berapa?" Gurau Jeno.
"Jadi apa sekarang ganti aku yang membelimu?"
"Aku pun butuh uang untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi itu, sayang?"
"Tidak akan. Jika aku sudah membelimu kau tidak akan ku izinkan kemana pun. Aku akan menahanmu di sini, melarangmu bertemu siapapun, termasuk binatang buas yang sering kau ceritakan itu." Ungkapnya teramat posesif.
"Tidak masalah, binatang buasnya ada di sini."
"Kau memancingku Jen?" Jaemin memandangnya seduktif. Tidak sulit baginya membuka piyama lalu mengangkang di depan kekasihnya. Bahkan saat Jaemin menggodanya separah itu dengan sengaja menyenggol kejantanan Jeno untuk menerkamnya, pria itu buru-buru mengelak.
"Ayo mandi." Ajaknya sedikit menjauh dari Jaemin. Tahu sendiri, sosok itu adalah penggoda ulung.
"Mandi bersama?"
"Aku masih menyimpan list mu ngomong-ngomong."
"Seriusss??" Mata Jaemin mendadak berbinar. Terlebih saat Jeno menunjukkan sebuah kertas. Itu adalah sebuah list kencan yang Jaemin sematkan sebelum Jeno memulai ekspedisinya tahun lalu. Dan fakta Jeno menyimpannya dan mengingatnya hingga sekarang membuatnya reflek kegirangan.
"Mau ku kabulkan atau tidak?"
"Jeno!"
"Tidak mau yah?" Godanya.
"Mau aku mau!"
"Katamu tidak mau?" Ada sarat dari tatapan Jeno yang membuat Jaemin seketika beranjak dan membuka selimutnya.
"Baiklah tunggu di sini dan aku akan mandi sendiri dan berdandan secantik mungkin...!"
---
Ada perbedaan besar antara keduanya terkait selera tempat favorit masing-masing. Jika Jeno cenderung menyukai alam. Hidupnya seolah diperuntukkan melakukan ekspedisi di sudut-sudut bumi yang belum terjamah kaki tangan manusia. Tak ayal itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah. Foto-foto yang dihasilkan biasa dikirim di National Geographic dan mendapat harga yang sangat lumayan. Dari situlah Jeno biasa mendapatkan modal.
![](https://img.wattpad.com/cover/364799887-288-k589407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty 5000 Dollars (NOMIN) REPUBLISH
FanfictionNa Jaemin adalah seorang model papan atas yang namanya kian melambung bersamaan dengan kiprahnya pada kegiatan sosial. Tapi siapa yang menyangkah bahwa dibalik pencapaian itu tersembunyi sisi gelap yang tidak terduga.