IV.

514 38 0
                                    

"Kau telat 10 menit."

Suara khas bariton menyambutnya begitu pintu kamar terbuka mempersilahkan Jaemin untuk masuk. Dia melihat wajah orang di depannya. Tinggi, besar, rambut panjangnya yang sengaja diikat ke belakang. Terlebih dia sedang menghisap rokok menggunakan cerutu. Benar-benar mode klasik. Tidak salah Renjun mencarikannya orang model begini?

"Tidak masalah jika itu ku gunakan dalam penampilan terbaikku." Jaemin mencoba bernegosiasi.

Sungguh, awalnya dia memang tepat waktu. Tapi Renjun tiba-tiba menyeretnya untuk penandatanganan kontrak modelling yang baru saja diperbaharui. Padahal Jaemin sudah senyaman ini menjadi seorang panggilan.

"Aku tidak menilai dari apa yang kau pakai honey." Pria itu berjalan ke depan membisikan sesuatu di telinga. "Tapi aku menilai dari apa yang bisa kau mainkan."

He's hot. Kesan pertama yang Jaemin terima. Orang ini benar-benar maskulin secara fisik, suara dan perlakuan. Andai saja Jaemin yang penggemar Daddy issues dia mungkin benar-terang takluk olehnya, dan sayangnya tidak.

"Jadi siapa namamu, Daddy?" Sebegitu beraninya Jaemin telah meletakkan kakinya pada pundak orang itu atau bahkan tanpa melepaskan sepatunya lebih dulu. Tindakan yang dinilai cukup berani, oleh orang tersebut kaki Jaemin dicengkram lembut bersamaan dengan tangan yang menuju risleting celananya.

"Apakah itu penting?"

"Ya, aku ingin membuat daftar penilaianku pada banyak pelanggan yang pernah memakai jasaku."

Selagi itu hanya omong kosong Jaemin semata. Mana mau Jaemin menyimpan pengalaman melacurnya sekalipun ia bisa menuliskannya dalam sebuah buku. Misalkan saja Jung Jaehyun 90 atau Lucas yang 80. Sekali pun Jaemin tidak pernah memikirkannya.

"Johnny...? Namamu Johnny?" Tebaknya. Selagi sosok itu melepas celananya, Jaemin melihat sebuaah kartu hotel yang bertuliskan namanya.

 Selagi sosok itu melepas celananya, Jaemin melihat sebuaah kartu hotel yang bertuliskan namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti ucapanmu di awal, kau hanya perlu memanggilku Daddy." Dia menanggapi permainan Jaemin. Dia menatapnya bagaikan seorang pemburu yang berhasil mendapatkan mangsa. Pun cerutu itu dimatikan, menghembuskan asapnya pada wajah Jaemin sambil berbisik intens. "You ready?"

Tanpa menunggu jawaban dari Jaemin, tubuh itu langsung dibantingnya kasar di ranjang. Agak mengejutkan dengan pergerakannya yang tiba-tiba. Johnny melepas beberapa kancing atas kamejanya kemudian menggulung lengannya hingga ke siku. Tatapannya yang sama sekali tak pernah beralih, seolah menguliti hidup-hidup. Jaemin butuh beberapa detik untuk mengaaktifkan insting bahaya dari pria ini.

"Wait-wait.... Aku ingin mengatakannya di awal. Karena kau pelanggan baruku, perlu dipahami bahwa aku menolak diikat, seks kasar, BDSM atau sebagainya."

"Begitu?" Johnny menatap Jaemin remeh. Terlihat tidak terima karena yang Jaemin tangkap dari wajahnya saja bisa disimpulkan bahwa pria ini penggemar seks kasar.

The Beauty 5000 Dollars (NOMIN) REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang