LARAS POV
Selepas Mas Danar berangkat kerja, Aku kembali menyibukkan diri untuk membereskan beberapa potong pakaian dan meletakkannya di dalam lemari kayu berukuran sedang milik kami. Pindah ke tempat tinggal baru artinya Aku harus mulai beradaptasi dengan lingkungan baru juga. Seharusnya ini bukan masalah besar bagiku, apalagi mengingat selama ini Aku dan Mas Danar harus tinggal bersama orang tuaku. Mengenal lingkungan baru tak akan lebih sulit dibanding menghadapi komplain Ibuku yang hampir setiap hari terpaksa Aku dengarkan. Karena hal inilah kami memutuskan untuk mengambil pinjaman di koperasi perusahaan tempat suamiku bekerja. Dengan uang pinjaman itu, kami bisa mencari tempat tinggal baru dan hidup terpisah dari kedua orang tuaku.
Rumah kontrakanku terlihat seperti layaknya kamar kos, ruangannya tak cukup besar untuk disebut sebagai rumah. Sebidang ruang tamu kecil ditambah satu kamar tidur dan satu kamar mandi yang berdempetan langsung dengan dapur cukup memberi gambaran jika tempat tinggalku saat ini sangat jauh untuk dikatakan sebagai layak huni bagi pasangan suami istri. Namun sekali lagi, ini jauh lebih baik dibanding tetap tinggal bersama orang tuaku. Ada 8 buah bangunan serupa yang berdiri berjajar, empat bangunan di tiap sisinya. Dari 8 bangunan ini hanya tersisa 2 bangunan yang tak berpenghuni, sisanya sudah terisi oleh para penyewa.
Aku sebenarnya kasihan dengan Mas Danar, dia harus bekerja lebih keras lagi untuk menambah penghasilan karena mulai bulan depan kami mesti membayar cicilan hutang di koperasi demi untuk bisa mendapatkan tempat tinggal sendiri. Tapi dia meyakinkanku jika resiko ini sepadan dengan ketenangan hidup yang akan kami terima dibanding terus bertahan dan tetap tinggal bersama kedua orang tuaku. Pada akhirnya Aku hanya bisa mendoakan saja, semoga keputusan kami ini akan berbuah manis.
"Aaaahhh...Aahhhh..Mentokin sayang!! Mentokin!!!"
DUG
DUG
DUG
"Aaahh...Teruss sayaaangg...Genjotin yang kenceng!!!"
Aku terhenyak beberapa saat karena tembok kamarku berdentum beberapa kali diiringi suara desahan wanita. Cukup keras terdengar. Linda, Aku mengingat betul siapa nama penghuni tepat di samping rumahku ini. Siang tadi wanita bertubuh cubby dengan rambut dicat pirang itu memperkenalkan dirinya padaku. Usianya mungkin sekitar 22 tahun, dia mengaku bekerja sebagai SPG rokok dan tinggal sendirian di sini. Kesan awal yang diberikannya padaku saat berkenalan, Linda adalah tipe wanita yang genit, tak hanya dari penampilannya yang sangat seksi tapi juga dari cara bicara dan sikapnya. Beruntung tadi Mas Danar hanya sekilas saja menemui wanita itu, jadi Aku tak sampai melihat reaksi suamiku saat menyaksikan tubuh semok nan bohai milik Linda.
DUG
DUG
DUG
Tembok kamarku kembali berdentum, kali ini suaranya jauh lebih keras dibanding sebelumnya. Bahkan desahan Linda pun demikian, bukan desahan lagi sepertinya, tapi lebih tepat disebut dengan teriakan. Suaranya bersahutan dengan suara berat seorang pria, itu artinya dia di dalam kontrakannya tak seorang diri. Lalu dia bersama siapa? Seharusnya ini bukan menjadi urusanku, tapi entah kenapa suara desahan Linda dan pria yang sedang bersama dirinya membuat birahiku lama kelamaan menjadi tergelitik. Siang tadi Aku dan Mas Danar memang sudah bersetubuh tapi itu sama sekali tak cukup untukku. Apalagi suamiku itu bukan tipe pria yang ahli soal sex, gaya mainnya monoton, minim eksplorasi, dan lebih parahnya Mas Danar sejak dulu tak pernah bisa membuatku orgasme.
Aku mendekatkan telinga ke sisi tembok, lenguhan manja serta desahan binal Linda terdengar makin jelas. Sungguh ini membuat bulu kudukku meremang, membayangkan Linda tengah digenjot secara kasar dan keras oleh lawan mainnya. Lambat laun alam bawah sadarku mulai membayangkan jika Aku berada di posisi tetangga kontrakanku itu. Disetubuhi secara brutal hingga berteriak keenakan seperti ini adalah salah satu fantasiku, sebuah keinginan yang entah kapan akan bisa dipenuhi oleh Mas Danar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU DAN PRIA LAIN
ChickLitWARNING! CERITA KHUSUS DEWASA! 21+! SUDAH TERSEDIA DALAM FORMAT PDF UNCENSORED 245 HALAMAN, DAN BISA KALIAN DAPATKAN DI KARYAKARSA: https://karyakarsa.com/terlukalagi