Bab 1 - Kabur dari rumah

4.4K 325 6
                                    

13 Maret 2024

Happy reading guys.

Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Pokoknya aku tidak mau!!!".

"WANG YIBO!!".

"APAAA?!!".

PLAAAAKK!

"ASTAGA AYAH!".

Wang Yibo terdiam dengan kepala tertunduk. Wajahnya kebas akibat sapaan tangan sang ayah. Terlihat jelas cetakan tangan berwarna merah yang kontras dengan kulit putihnya.

"Yibo...". Panggil sebuah suara lembut dengan nada pelan, pemuda itu menoleh menatap datar wanita yang memanggilnya.

"Mengertilah nak, kami melakukan ini demi kebaikanmu". Ujar wanita itu yang tidak lain adalah ibunya sendiri.

Rahang Wang Yibo mengeras, dalam diam ia menahan amarahnya. Kedua tangannya terkepal sampai buku-buku jarinya memutih.

"Demi kebaikan ku atau kebaikan bisnis kalian?". Tanya pemuda itu dengan nada yan menyiratkan amarah tertahan. Nyonya Wang diam tatkala mendengar intonasi putranya, selama ini ia belum pernah mendengar nada seperti itu keluar dari mulut putra semata wayangnya.

"Kenapa kau menjadi anak pembangkang hah?".

Wang Yibo menoleh, menatap pria dewasa yang berstatus sebagai ayahnya itu dengan dingin. Membalas tatapan tajam sang ayah.

"Aku? Pembangkang? Apakah seorang anak yang menyuarakan pendapatnya sendiri disebut pembangkang?". Tanya Wang Yibo, kali ini pemuda itu menatap sang ayah dengan tatapan tidak percaya.

Sang pria dewasa yang menjadi kepala keluarga Wang itu melotot ketika mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut putranya. Wajah tuan Wang memerah karena amarah, sementara itu nyonya Wang sibuk mengusap lengan Wang Yibo berusaha membujuk sang putra.

"Yibo... Mengertilah, kami hanya ingin yang terbaik". Ujar nyonya Wang dengan nada lemah.

Wang Yibo memberontak, melepaskan dirinya dari tangan sang ibu. Nyonya Wang menahan nafas tidak percaya.

"Selama ini aku diam dan selalu menuruti keinginan kalian". Ujar Wang Yibo dengan kepala tertunduk. "Dan seharusnya aku curiga kenapa kalian mengizinkan ku menjadi seorang pembalap, ternyata hanya untuk perjodohan kotor ini". Lanjutnya sembari mengangkat kepalanya, pemuda itu kembali menatap dingin sang ayah.

"Sudah kubilang aku yang akan menentukan siapa pendampingku. Tapi kalian tetap bersikukuh ingin menjodohkan ku dengan perempuan yang kalian anggap baik dengan dalih untuk masa depanku?". Tanya Wang Yibo, wajah tuan Wang sudah merah sepenuhnya.

"Kalian tidak tahu kelakuan perempuan itu seperti apa jika di luaran sana!— ".

"Jaga bicaramu! Cheng Xiao itu gadis baik—  ".

Ineffable [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang