Setelah kejadian tersebut jisoo berjalan menyusul taehyung, gadis itu tahu betul dimana pria itu berada, di salah satu ruangan sekolah yang hanya bisa dijangkau oleh mereka mereka saja.
Gadis itu berjalan dengan tenang, membuka pintu, menatap sosok pria yang saat ini mencoba mengukur jarak dari stik yang digenggamnya menuju kearah beberapa bola yang tergeletak di papan.
"Apakah bermain billiard se asik itu? kau bahkan tak menoleh saat aku membuka pintu" ujar gadis itu dengan senyuman manisnya.
Namun tak ada jawaban yang terlontar dari mulut taehyung, pria itu masih fokus dengan kegiatannya, tapi yang pasti dia mendengar semua ucapan jisoo.
Karena merasa tak berguna lagi jika gadis itu berbicara pada pria datar seperti taehyung, jisoo berjalan kearah jendela besar yang terletak di ruangan yang para siswa sebut ruang VVIP, karena kenyataanya hanya segelintir orang yang bisa memasuki ruangan tersebut.
Gadis itu menatap kearah luar dengan tangan yang bersilang didepan dada. Masih dengan senyuman manisnya.
"na nana na nana" suara merdunya mengalun, membuat taehyung segera menghentikan kegiatannya, menatap kearah jisoo dan berjalan mendekat.
"Apa lagi?"
Jisoo segera menoleh kearah pemuda itu dengan raut bingung.
"Apa? apa aku mengatakan sesuatu?" Tanya gadis itu.
Taehyung menghela nafas pelan, mengalihkan tatapannya pada luar sama seperti diawal, kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana, "Ada yang membuatmu tertarik eh?" Tanya pria itu.
Jisoo paham maksud taehyung dan menganggukkan kepalanya pelan, tak lama gadis itu mengambil sebuah kotak yang ada di saku roknya, dibukanya kotak itu yang berisikan pematik dan rokok. Diambilnya satu rokok dan dimasukkannya benda itu kedalam mulut nya, baru saja saat ingin menyalakan pematik , kegiatannya terhenti saat taehyung dengan segera merampas semua benda itu dan melemparkannya keluar jendela.
Raut wajah jisoo berubah tak suka.
Taehyung berbalik menuju meja disudut ruangan, mengambil satu permen dan membuka bungkusnya, lalu berjalan mendekati jisoo,
Di sentuhnya pipi jisoo dan segera memasukkan permen tersebut kedalam mulut gadis itu, tanpa kekerasan dan sangat lembut. Jisoo hanya bisa menghela nafas bosan, gadis itu menutup kedua matanya menikmati permen berasakan lemon yang saat ini sedang berada didalam mulutnya.
Untuk beberapa saat tak ada suara dari keduanya, taehyung sibuk memperhatikan jisoo dalam dalam.
"Jangan lakukan itu!" suara taehyung membuat jisoo membuka mata, menatap kearah pemilik obsidian yang sekilas menatapnya dengan tatapan lembut, namun dengan cepat pemuda itu berekspresi datar.
"Setelah rapat pulanglah denganku, kau harus kembali konsultasi" ujar pemuda itu yang kemudian berbalik dan melangkahkan kakinya menjauh,
"Apa kau masih meyukaiku?" Pertanyaan itu begitu saja terlontar dari mulut jisoo, membuat taehyung segera menghentikan langkahnya. Hanya sepersekian detik hingga pria itu kembali melangkah keluar ruangan.
.
Kelas dimulai
Kegelisahan tampak membendung Yerin yang saat ini tak henti hentinya menatap dengan senyum kearah taehyung, Umji yang sadar dengan gadis disebelahnya hanya menghela nafas.
"Bukankah dia sangat tampan? Bagaimana caranya agar aku bisa dekat dengannya? Kau tahu sesuatu tentang taehyung tidak?" Bisik Yerin pada Umji.
Mendengar itu Umji menoleh kearahnya "hati-hati, jika kau fikir disini sama seperti sekolah pada biasanya kau salah! Kau akan banyak mendapat kejutan disini" balas Umji.
Yerin hanya menatap gadis itu dengan alis sebelah terangkat, tak mengerti maksud tekan semejanya.
.
Di toilet, Yerin sibuk membersihkan tangannya yang terkena sedikit tinta, bersama dengan Umji yang menemaninya.
"Na Nana na Nana" senandung itu membuat Yerin seketika menghentikan kegiatannya. Gadis itu menatap Umji yang masuk kedalam bilik toilet denga terburu-buru. Berfikir mungkin temannya yang satu itu sedang ingin buang air.
Tak lama arah pandangnya beralih pada cermin lebar yang ada di depannya,
Dibelakangnya, gadis bersweater putih yang tampak anggun dan lugu kembali bersenandung, berdiri tepat disebelah Yerin, dan kedua Mata nya bersiborok dengan tatapan Yerin di kaca besar itu, dengan alis terangkat dan senyum manis.
"Ah murid baru?" Suara halus itu cukup membuat Yerin terpaku, jisoo tampak sempurna, dengan wajah manisnya, penampilan yang anggun serta suara yang halus, sadar jika dirinya terlalu memuji gadis di sebelahnya berlebihan, Yerin segera menggelengkan kepalanya dan melanjutkan aktivitas membasuh tangannya.
"Baru kali ini ada orang yang tak menjawabku, tapi tak apa! Karena aku baru mengenalmu, ku kecualikan kau untuk kali ini hihi" ujar jisoo menatap Yerin dan jari yang seolah menggambar tanda "x" pada angin.
"Memangnya kau siapa? Tapi aku tak perduli, sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu" Yerin balik menghadap ke arah jisoo.
Gadis di hadapannya hanya tersenyum manis "tanya apa?"
Yerin terdiam cukup lama, seolah sedang berfikir panjang. Namun setelah ia mengucapkan apa yang ada di pikirannya, ekspresi jisoo yang tadinya tersenyum manis sekejab berubah datar.
"Kau sepertinya cukup mengenal taehyung, apa dia punya pacar? Dan jika tidak bagaimana cara mendekatinya?" Tanya Yerin.
Bukan langsung menjawab, jisoo terkekeh pelan mendengar pertanyaan itu. "Ah taehyung? Setahuku dia masih tidak punya kekasih, kau sepertinya sangat tertarik padanya ya?" Ujar jisoo yang dibalas anggukan antusias dari Yerin.
"Benar sekali! Bisa beri aku saran? Saat aku bertanya pada teman dikelas tak ada yang menjawabnya, kadang mereka hanya mencemooh ku! Aku fikir aku butuh jawabanmu karena yang kulihat hanya kau yang di ajak taehyung bicara" balasnya.
Jisoo diam sejenak dan melangkah mendekat pada Yerin lalu berbisik dengan senyuman manis andalannya "hanya ada satu cara, kau harus setara dengannya" bisik jisoo lalu berbalik menjauh dengan bersenandung.
Yerin mengernyit heran dengan maksud jisoo. "Setara? Maksud setara itu apa sih" gumam gadis itu setelah kepergian jisoo.
Tak lama Umji keluar dari bilik toilet, menatap Yerin dengan wajah sendu, gadis itu menepuk pundak Yerin pelan .
"Apa kau tau apa yang di senandungkan jisoo?" Tanya Umji yang dibalas gelengan oleh Yerin. "Tidak! Dan aku juga tak tertarik untuk mencari tahu" ungkap gadis itu lalu berbalik pergi meninggalkan Umji dengan sejuta ekspresi.
"Judul lagunya Villain - K/DA harusnya kau tahu itu dan kau tak main-main dengannya".
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VILLAIN
RomanceJika dalam sebuah cerita pemeran utama adalah seorang dewi protagonis. Maka itu semua tidak berlaku untuk kali ini. "Kami memanggilnya dewi villain".