13

742 132 27
                                    

Berita kejadian semalam menyebar begitu saja, membuat Yerin dengan takut melangkahkan kakinya menuju kelasnya.

Seperti dugaannya, semua mata yang ada disana menatap kearahnya dengan pandangan merendahkan. Dengan langkah yang cepat Yerin lekas duduk di bangkunya, matanya menoleh kearah teman sebangkunya yang saat ini tengah menggeser kursinya untuk lebih jauh dari dirinya.

"Hei!" Yerin mencoba menegur Umji yang saat ini tengah berkutat dengan bukunya.

"Jangan sok dekat denganku, hidupku sudah damai" Umji membalasnya namun tak menoleh ataupun melirik sedikitpun pada Yerin.

Melihat itu Yerin merasa kesal, digebraknya meja dihadapannya dan menunjuk kearah Yerin.

"Kau harusnya berterima kasih padaku! kalau tidak ada aku tak akan ada yang akan menjadi temanmu sialan!!" ujarnya.

Umji menoleh kaget kearah Yerin, "Siapa yang peduli? dari awal aku tak memiliki teman!" jawabnya.

Nayeon yang melihat pertengkaran didepannyapun tertawa centil. "Wahh apakah sepasang sahabat ini sudah terpecah? lucu sekali hahaha yang satu hama yang satu jalang shitt! irii hhuhuuu"

Mendengar perkataan Nayeon membuat Yerin kembali murka, dilangkahkan kakinya menuju luar kelas.

.

Yerin melangkah ke arah toilet dan mengunci salah satu bilik disana, duduk dengan perasaan yang gelisah.

Dibuka ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang diseberang sana, namun nihil tak ada balasan telfonnya bahkan tak diangkat.

sudah kuperingati! jangan menelfonku saat disekolah
7.30

gara garamu! aku dikucilkan!!
7.31

harusnya kau tak gagal sialan!
7.31

lalu apa yang harus kulakukan? apa kubunuh saja jisoo? aku bisa memancingnya untuk pergi ke atap lalu kudorong saja!
7.32

sekali kau menyentuhnya kau akan mati ditanganku!
7.33

apa bagusnya jisoo? dia hanya punya kekuasaan tak lebih
7.34

diamlah!
rencana ketiga
7.40

apa?
7.41

buat mereka berakhir
7.51

.

Yerin berjalan di koridor sekolah, matanya terpaku kepada sepasang insan yang saat ini tengah bergandengan mesra, dari jauh terderngar suara kekehan keduanya.

Jauh didepan sana Taehyung menggandeng jisoo dan bercanda ria, dimana tangan kanan pria itu mengacak-acak surai panjang sang wanita.

Cengkramannya pada ponselnya menguat, saat kedua matanya merekam semua kegiatan sepasang yang tak bisa disebut sebagai kekasih.

"Sialan! Taehyung hanya boleh menatapku, kalaupun bukan aku! gadis itu juga tak pantas!!!"


.

Jisoo mendengus sebal saat langkahnya selalu diikuti pria yang diketahui sebagai mantannya itu, "Berhenti mengikutiku! pergi sana" ujarnya.

Namun Taehyung hanya menatap gadis dihadapannya dengan gemas. "Apa salahnya berada di sekitar pacar sendiri?" balasnya.

Mata jisoo terbelalak mendengar kata kata yang baru saja Taehyung ucapkan.

THE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang