10

804 153 41
                                    

Pagi ini para murid sedang berkumpul di area lapangan sekolah, hari ini adalah hari besar untuk mereka, hari ulang tahun sekolah.

Terlihat semua stan stan dari kelas masing-masing sedang berjejeran.

Yerin berjalan dengan santai, sampai suara mic dari atas panggung membuat nya ikut menatap kearah panggung. "Tes satu dua- baik siswa siswi diperintahkan untuk segera berkumpul didepan panggung untuk menerima sambutan pemilik sekolah!" Suara dari MC tersebut membuat beberapa murid berjalan tergesa-gesa menuju depan panggung, tak terkecuali Yerin yang saat ini tengah berdiri di sebelah Umji.

Hingga bisik -bisik kagum mulai terdengar dari arah 7 murid yang tengah berjalan dengan santainya,

Disana Jisoo, Bona, Nayeon serta Taehyung, Jimin , Sungjae, dan Chanyeol mendekat dan berdiri tepat didepan panggung yang sudah sekolah mereka buat.

Yerin menatap kearah ketujunya dengan alis tertekuk membuat Umji sadar dan menyenggol kearah gadis itu.

"Ada apa Yerin?" Tanyanya

Masih dengan arah pandang yang sama Yerin menjawab pertanyaan Umji. "Kalau saja yang saat ini berdiri disebelah taehyung itu aku bukan jisoo! Pasti semua murid juga akan kagum dan menghormatiku bukan?" Tanya Yerin.

Mendengar hal itu Umji hanya menggeleng bosan.

.

Pemilik sekolah mulai memberi sambutan membuat semua murid yang ada disana hening dan mulai teratur.

Umji yang sedari tadi menyimakpun berbisik pelan pada Yerin.

"Yang didepan sana, orang yang paling kami hormati, adalah ayah jisoo" mendengar bisikan dari Umji membuat Yerin mengepalkan kedua tangannya disamping.

Isi kepalanya berputar-putar, begitupula tekadnya yang semakin kuat untuk menghancurkan dan merampas semua yang jisoo punya.

"Sialan! Dia punya segalanya? Kenapa bukan aku yang jadi dia? Dia punya taehyung! Semua orang menganggapnya ratu!! Dia punya harta! Kekuasaan! Dan orang tua yang menyayanginya! KENAPA BUKAN AKU!! KENAPA HARUS JISOO!"

Deg

Yerin baru sadar jika dirinya tak bisa mengontrol emosi.

Seketika setelah teriakan yang berasal dari mulut Yerin keluar begitu saja, semua orang yang ada disana menatap Yerin. Tak terkecuali ketujun orang itu.

Termasuk jisoo yang membalikkan tubuh dengan kedua tangannya yang terlipat di dada.

Ah

Jangan lupa senyum miringnya.

.

Brakk

Badannya terbentur pada dinding di balik pintu toilet.

Dihadapannya ada nancy dan beberapa antek anteknya yang saat ini sedang memegang gunting di tangannya.

"Serius?! Sampah ini ingin menjadi jisoo? Hahaha perutku tak bisa berhenti tertawa sialan!" Nancy berujar disertai beberapa tawa yang berasal dari teman-temannya.

Yerin yang duduk tersungkurpun mencoba untuk berdiri, menatap tajam kearah mereka.

"L-lelaskan aku!!" Ujarnya.

"Lepas? Memang kau siapa bisa mengaturku hah! Gembel sepertimu harusnya dimusnahkan saja ckck!" Ujar nancy, gadis berambut pirang itu mendekat kearah Yerin dan menarik
Kerah seragamnya.

"Kalau kau mau aku bisa membuatmu telanjang disini dan ku foto lalu kusebar, bagaimana?" Tanya nancy yang membuat Yerin bergetar ketakutan .

Suara pintu yang terbuka membuat semuanya yang ada disana menoleh.

THE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang