Hujan rintik masih menghiasi bumi,bau tanah basah serta udara dingin yang menusuk tubuh mungil Biru yang menggigil. Anak itu meringkuk menggigil di depan pintu sembari memeluk tubuh nya..
Sendari semalam hujan tidak berhenti,angin kencang terus berhembus menerpa tubuh mungil itu..
Suara mesin mobil serta sinar lampu yang menerpa silau wajahnya membuat anak itu terbangun. Pandangannya memburam, tubuhnya masih lemas tak kuat bangun.
Dugh
"BANGUN!" Biru tergeletak lemas setelah kepalanya di tendang keras oleh Juandra. Langit dan Laut memandang remeh Biru yang masih tergeletak,kaki Laut dengan sengaja menginjak kaki Biru membuat empunya mendesis sakit..
"Shhh kit" Biru menangis dalam diam, perutnya sakit sekali..
Byurrr
Tubuh mungil itu terlonjak kaget saat air dingin mengguyur tubuh lemasnya.
"ENAK ENAK TIDUR! LIAT RUMAH KOTOR!" Dengan cepat Juandra menyeret tubuh Biru.. beberapa kali tubuh mungilnya limbung mengikut langkah besar Juandra.
Srak
"Bersihkan rumah ini, kemudian kamu cuci baju baju yang ada di mobil. Kalau sampai jam 12 siang belum selesai habis kamu tidur di gudang! Ngerti?!"
Biru mengangguk lemas,sendiri tadi ia tertunduk takut. Suara sepatu menggema di ruang keluarga sepertinya Juandra telah pergi,ia angkat kepalanya kemudian memandangi rumah.. lumayan bersih tapi sedikit kotor..
"Ju lu cah ngin (baju biru basah jadi dingin)" ucapnya dengan sedih ini baju paling hangat yang ia punya mungkin jika di cuci tidak akan kering karena pagi ini mungkin akan hujan melihat mendung masih menggulung.
Tanpa berpikir lama anaknitu segera melesaikan pekerjaan rumahnya.. selesai menyapu,Biru mengambil baju baku kotor di bagasi mobil ada banyak plastik besar yang harus ia bawa..
Kini anak itu merendam semua pakaian dan mulai ia cuci satu persatu. Apakah tidak ada mesin cuci si rumah besar itu? Ada.tapi Biru tidak tahu cara memakainya..
Beberapa jam terlewat baju baju milik tuanya kini sudah selesai ia cuci,bahkan baju yang ia kenakan basah sudah sedikit kering.. kini tubuhnya sedikit menggigil..
"Cay m-uak! Hehehe (selesai semua hehehe)'" Biru menyentuh perutnya yang berbunyi.. apakah tuanya mempunyai makanan sisa ya?
Dengan pelan ia mengintip di balik jendela dapur.. melihat ke arah meja besar yang berisikan tuan Juandra dan anaknya yang sedang makan bersama...
"Lu mo mam ga (Biru mau makan juga)" kaki mungilnya kini berjalan menuju bawah pohon, ia selonjoran di bawah sana sejuk sekali netra bulatnya menatap kakinya yang banyak lebam..
"Lek nget! (Jelek banget!)" Melihat halaman belakang membuat si Biru murung,dulu bi Inah suka menyuapi nya sembari bercerita banyak hal di bawah pohon ini.. dulu juga Pak Topo juga suka menemani dirinya bermain di sini. Tapi itu dulu,dulu sekali.. mama.. Ah mengingat semuanya membuat ia menangis..
Ya Biru sedikit marah dengan takdirnya.mengapa ia bisu? Karena bisu ayah malu memiliki anak seperti nya.. karena bisu ia di anggap sialan di keluarga nya karena bisu mama terkena sial, Karena Bisu...
Karena Bisu biru tidak dapat merasakan di peluk Ayah.
:
:
:
:
Suara keran air di wastafel menemani Biru yang kini sedang mencuci piring. Anak itu juga mengumpulkan sisa makanan dari piring tuan tuanya kedalam kantong kresek, Biru tidak punya piring untuk makan..Jika ketahuan menggunakan peralatan rumah ini sudah pasti ia akan di pukuli.. tidak apa-apa lagi pula Biru pelupa dan nakal melanggar peraturan..
Selesai mencuci piring Biru segera masuk ke dalam kamar kecil di sebelah dapur. Kamar bi Inah dan pak Topo kino sudah di kunci oleh Juandra, terakhir kali saat Biru tertidur di sana karena rindu, Juandra menyeret nya keluar kamar dan berakhir di kunci di gudang...
Kini Biru selonjoran dengan alas kardus,ia buka kresek berisi sisa makanan tadi lalu ia makan dengan lahap..
"Nak si Ning(enak nasi kuning)" Biru tersenyum manis,ini nasi kuning yang paling enak menurut nya walaupun sudah tercampur air sabun tapi tak apa masih bisa di makan..
Selesai makan kini anak itu merebahkan dirinya di kardus bekas, memandangi langit langit kamar dan lampu yang remang remang...
Biru berpikir apakah bi Inah sudah makan? Apa pak Topo sudah minum teh? Apapun yang di lakukan sepasang suami-isteri tua itu Biru berharap mereka sehat..
Tangan mungilnya terangkat kini ia siap berdoa kepada sang kuasa agar esok menjadi lebih baik lagi.
Matanya mulai memberat dan mulai tertidur dengan posisi meringkuk...:
:
:
"BIRU! BANGUN KAMU! BOCAH T*LOL! D*NGO!" Tubuh mungil itu terlonjak segera bangun saat seseorang menendang tubuhnya ternyata itu Langi yang marah..."HEH T*OLOL! INI BAJU PUTIH! KENAPA ADA LUNTURAN WARNA LAIN Ha!" Langit naik pitam saat Biru tak menjawab.anak itu hanya menggeleng sesekali mencoba mengangkat tangannya menjelaskan..
"SIALAN!"BRAK!
BUGH!
BUGH!
"MATI LO MATI!" Langit membabi buta iiya terus menendang bahkan membanti Biru yang tak berdaya..
"LANGIT!"Si pemilik nama menengok,ia melihat Juandra yang tengah menggendong Bintang ketakutan..
"Kecilkan suaramu Bintang takut.apa yang ia perbuat?" Tanpa menjawab Langit memperlihatkan baju putihnya yang terkena lunturan banyak warna..
Juandra menyerahkan Bintang pada Langit,bocah itu menangis sesenggukan sesekali memanggil nama Langit...
"Bawa pergi Langit. Bocah ini ku urus." Langit segera membawa Bintang pergi kini hanya ada Juandra dan Biru..
Biru ter engah engah.. ia melirik Juandra yang kini menghampiri dirinya..
"Sakit?" Biru mengangguk,ia tak bohong dadanya sakit sekali..
"Ini belum ada apa apanya Biru. Sakit mu belum setara dengan rasa sakit ku dan anak anak ku!" Ia injak tangan biru membuat bocah Itu menjerit sakit.."NGGGG!" Hanya erangan tak lebih.. tapi Biru sampai menangis,sepatu pantofel Juandra menginjak injak tangan mungilnya beberapa kali...
Cuih
Setelah meludah tepat di samping Biru Juandra segera pergi,tapi sebelum itu ia akan mengganti sepatunya terlebih dahulu takut terkena sial..
Biru terdiam,namun air matanya terus menetes,sakit,perih semuanya ia rasakan..
"Eng bi hiks ng bi (bibi hiks sakit bi)" Biru bersyukur suara nya tak keluar hanya erangan kosong yang selalu orang'lain tertawakan..
Setidaknya tangisan sakit nya tidak menganggu keluarga nya.
Halooo
Maaf Biru mengangur lama soalnya author lagi cukitttSehat selalu semuanya! Kaga kesehatan ya..
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang berpuasa,yang engga tetap melakukan kegiatan positif ya..
Terimakasih!
Lope sekebon💚💐💚💐💚💐💚💐💚💐💚💐💐💚💐💚💐💚💐💚💐💚💐💚🌃

KAMU SEDANG MEMBACA
BIRULARA (Hiatus)
Fanfiction"Biru bisa mendengar tapi tidak bisa bicara. kata mama,biru itu istimewa.. bicara saja harus menulis dulu.kalau pake bahasa isyarat Ayah bakal benci Biru." "SAYA TIDAK SUDI PUNYA ANAK BISU KAYAK KAMU! GARA GARA KAMU ISTRI SAYA MENINGGAL!" "Bisa ga...