03

1K 101 27
                                    

Sementara di kamar rawat Faye masih ada Anda, Freen dan Yoko. Faye sudah sadar dan semua alat bantunya telah dilepas.

"Kenapa bisa sampai kecelakaan?" tanya Anda

"Namanya juga musibah ga ada yang tau An" sahut Faye

"Lain kali lebih hati hati Faye. Kalau lagi mabuk jangan berkendara dulu" sahut Freen karna diantara mereka Faye paling suka minum minuman alkohol. Bukan berarti mereka tak minum.

"Kha!" sahut Faye

"Aku ingin mencari makanan dulu" ujar Anda

"Titip kopi ya An sekalian makanan buat Yoko juga" sahut Freen

"Baru kali ini ada CEO yang mau disuruh suruh" celetuk Yoko

"CEO ini mah beda" sahut Faye. Anda menatap sahabat sahabatnya dengan tatapan kesalnya

Anda POV

Aku memutuskan keluar dari ruangan Faye untuk mencari makanan karna sarapan tadi aku hanya fokus ke bidadariku. Ah aku sudah merindukannya, apa aku minta daddy supaya langsung dinikahkan saja? Aku memutuskan untuk pergi ke coffee shop sepertinya aku butuh cafein. Aku tengah menunggu pesananku dan dari kejauhan aku melihat bidadariku sedang menikmati makan siang nya seorang diri

"Siapa dia?"

"Oh itu dokter baru di divisi bedah umum namanya Lookkaew" Aku menajamkan pendengaranku begitu nama Lookkaew disebut

"Cantik juga" sial! dia milikku bodoh!

"Jika kau ingin mendekatinya maka kau harus bersaing dengan Devi, Pure" Aku mengerutkan keningku. Kenapa bidadariku menjadi incaran banyak orang

"Hanya Devi mah aku tidak akan mundur" sahut pria yang aku tau namanya adalah Pure

Aku buru buru berjalan mendekati meja Lookkaew sebelum pria itu mendekati Lookkaew

"Hai" sapaku lalu duduk di hadapannya. Aku melihatnya menatapku dengan tatapan bingungnya

"Lanjutkan makannya aku hanya ingin menemanimu" ujarku

"Kenapa kau tidak memesan makanan juga" sahutnya sambil menyandarkan punggungnya ke kursi

"Ini saja sudah cukup untukku" aku menunjukkan kopi yang baru saja aku beli

"Lagi? jangan terlalu banyak mengkonsumsi Kopi karna tidak baik untuk kesehatanmu" apa ini rasanya punya kekasih berprofesi sebagai dokter?

"Aku belum lapar. Nanti jika aku lapar aku akan memesan makanan" sahutku sambil tersenyum kearahnya

"Aku akan pesankan makanan untukmu" dia terlihat beranjak dari duduknya namun aku memegang pergelangan tangannya

"Apa kau terganggu dengan kedatanganku? Jika iya maka aku akan pergi. Aku tak ingin mengganggu waktumu" ujarku namun dia menatapku dengan tajam

"Aku hanya memintamu makan kenapa kau malah men drama?" ketusnya

"Teerak...aku masih kenyang nanti saja ya" dia menghela nafas dengan kasar lalu kembali duduk dan makan makanannya

Aku hanya tak rela ada orang lain yang mendekatinya. Karna aku merasa waktu luangnya hanya untuk diriku bukan untuk orang lain. Dia milikku bukan milik orang lain.

"Malah melamun" ucapnya membuat aku tersadar

"Siapa Devi?" dia menatapku dengan tatapan terkejut

"Kau tau dari mana tentang Devi?" tanyanya

"Tinggal jawab saja" sahutku

"Oh dia rekanku dari divisi anestesi" sahutnya santai

"Apa dia menyukaimu?" tanyaku lagi

TEERAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang