07

1K 99 14
                                    

Setelah kedua pria tersebut pergi, Anda terlihat tengah menghubungi pegawainya

“Untuk proyek yang ada di Chiang mai aku percayakan padamu. Laporkan semuanya dengan detail pada Omphat” ucapnya dalam telpon

Setelah itu Anda memutuskan untuk kembali ke Bangkok. Ia sudah tidak tertarik lagi berbisnis dengan orang yang pandai menjatuhkan oranglain. Ia memberikan pekerjaan tersebut pada pegawainya yang berada di kantor cabang Chiang mai. Setelah sampai Bangkok, Anda tidak langsung ke Kantornya ia saat ini sudah berada di EVR Company.

Kedatangan Anda tentu saja membuat pegawai EVR terkejut karna selama ini merkea hanya melihat Anda dari layar kaca atau portal berita di media sosial. Sosok Anda memang sangat berkarisma walau tatapannya sangat dingin.

“Maaf Khun Anda ingin bertemu dengan siapa?” tanya Resepsionis

“Saya ingin bertemu dengan Khun Anan” sahut Anda

“Apa Khun Anda sudah membuat janji” tanyanya lagi

“Katakan saja jika saya ingin betemu” titah Anda membuat sang resepsionis menelpon asisten Khun Anan

“Maaf Khun. Khun Anan tidak bisa dihubungi” Anda terlihat terkejut

“Apa beliau sedang ada meeting diluar?” tanya Anda

“Kata asisten nya sejak sampai kantor, beliau sama sekali tidak keluar dari ruangannya” ucap reseptionis

“Bodoh!” umpat Anda

“Dilantai berapa ruangannya?” tanya Anda lagi

“Lantai 30” tanpa menunggu lagi Anda langsung masuk kedalam lift dan menekan lantai 30

Setelah sampai di lantai 30 dan disana hanya ada satu ruangan dan itu ruangan Direktur Utama.

Anda berjalan tanpa mempedulikan asisten Ananda yang mencegahnya

“Lepas!” tegas Anda sambil menghempaskan kasar tangan Asisten Ananda

“Direktur sedang tidak bisa di ganggu” sahut asisten Ananda

“Golf Pichaya” Anda membaca ID card milik Asisten Ananda

“Silahkan kembali esok hari” titahnya

“Lepaskan aku atau kau akan tau akibatnya” ancam Anda. Anda menghempaskan tangan Golf lalu menerobos masuk kedalam ruangan Ananda

Anda POV

Betapa terkejutnya aku saat berhasil masuk melihat calon mertuaku sudah tergeletak diruangan nya

“Brengsek!!!!”

“Uncle bangun uncle!!” Aku menekan dadanya memberi pertolongan pertama yang aku bisa

“Uncle aku mohon bangun” Aku mengeluarkan ponselku dan menghubungi ambulance

Tak lama petugas kesehatan datang dan memberikan pertolongan pada Papa mertuaku.

“Tolong bawa ke Bumrungrad International Hospital” pintaku. Mereka menandu papa menuju ambulance. Di depan ruangan aku masih dapat melihat Golf yang berdiri tanpa berbuat apapun

“Aku akan meminta perhitungan padamu brengsek!” aku mendorongnya dengan kasar.

Aku ikut turun dan ikut kedalam ambulance. Didalam ambulance aku masih sempat menghubungi sahabat sahabatku untuk menyusul kerumah sakit, tiba tiba wajah Lookkaew melintas di bayanganku. Aku tidak sanggup melihat wajah sedihnya.

15 menit kami sampai di rumah sakit. Para petugas kesehatan membawa papa ke IGD

“Tolong dokter!”

TEERAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang