Bocil Kematian

119 21 4
                                    

Kringgggg~

Anggaplah suara bel akhir pelajaran sekolah, murid-murid berseragam putih abu mulai menghambur keluar dari kelasnya masing-masing. Memenuhi seluruh area sekolah dengan celotehan ringan dan gelak tawa yang menyelak, membuat suasana terik terasa semakin membara bagi seorang gadis yang berjalan lunglai namun penuh kekesalan, yang terbaca jelas dari raut wajahnya.

Grepp..!

"Hola bocil.. "  Sapa seseorang yang melingkar kan tangan di pundak gadis tersebut.

"Gak nyadar umur lo??"

"Lo juga bocil ya, Febby.. !" Timpal seorang lagi gadis yang berdiri di samping kanannya. Gadis bernama Febby hanya mengedikkan bahu acuh dan mengedarkan pandangan kearah lapangan outdoor.

"Bintang, Tia.. kalian free kan?" Tanya Febby tanpa menatap kedua gadis yang disebutkan.

"Lo nanya sama kita ??" Balas Bintang malas, Febby menoleh seraya cengengesan.

"Bintang, Tia.. kalian free kan ??" Ulangnya dengan tampang so polos.

"Heem, kenapa??" Timpal Tia diangguki bintang.

"Sibuk kek kali-kali ! gak ada guna banget idup kalian hahaha"

Plak!

"Bacod lo bocil !"

"Gak like ya main gampar-gampar !" Ringis Febby kala Bintang mendaratkan tamparan manja di pipinya. Tia yang melihat kedua sahabatnya beradu bacod hanya memutar kedua matanya malas dan terduduk di pinggir lapangan, membuat Febby dan Bintang nampak keheranan dan ikut duduk sisi di kanan dan kiri gadis tersebut.

"Lo kenapa ??"

"Heem, asem banget komuk lo "

"Diem ! Hari pertama !!" Sergah Tia seraya memberikan delikan mematikan pada Bintang dan Febby yang berhasil membuat mereka terpaksa bungkam.



Matahari semakin terik juga sekolah yang semakin sepi. Bintang yang sedari tadi asik dengan ponselnya, kini merasa bosan. Ia menoleh dan menggeleng kepala melihat Febby yang ternyata tengah asik memainkan ulat bulu yang entah darimana ia temukan.
Gadis itu menyenggol bahu Tia yang tengah melamun kemudian menyuruhnya ikut menatap kearah Febby.

"Heh anjing kok lo gatel?!" Tanya Febby pada seekor ulat bulu yang berada diantara kedua kakinya.

"Lah, kok anjing sih? gue kan maenan ulet bulu. Ulang-ulang.."

"Heh ulet! kok lo gatel sih? jarang mandi kan lo?" Febby mengulang monolognya dengan mimik wajah serius namun terlihat tolol, membuat Tia dan Bintang tak sanggup menahan tawa.

"Bhahahaha.."

"Anying! temen lo Bintang!"

"Temen lo yaa hahahaha.."

Seketika Febby menoleh kearah kedua temannya dan menaikkan sebelah alis, bingung dengan apa yang mereka tertawakan.

"Kenapa?" Tanyanya polos, Bintang dan Tia menghentikan tawa dan mengusap setitik air mata yang menetes dari ujung mata mereka.

"Gak-gapapa, yuk balik, lo keknya laper Febb.."

"Lo tai aja Bin haha .." Jawab Febby seraya bangkit dan menepuk kedua tangannya.

"TAU..!!" Sewot Bintang dan Tia bersamaan. Febby hanya tersenyum kemudian mendorong kedua sahabatnya keluar dari area sekolah.







KUMPULAN MINI STORY GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang