Siluet Biru

86 19 1
                                    







"Aku sayang kamu.." 

"Aku juga.." 

Perasaan apa ini? mengapa hatiku menolak kala bibirku mengucapkannya. Apa sebenarnya aku tak menyayanginya? tapi gadis itu begitu baik. Ia dengan kelembutan dan ketulusannya berhasil membuat perhatianku teralih. Tidak, aku juga mencintanya, menyayanginya dan aku memutuskan untuk menjadikannya rumah.






Kurang lebih, seperti itulah gumaman kalbu dari seorang gadis yang bernama Joya. Gadis yang tengah terduduk di perpustakaan bersama seorang gadis lainnya yang terduduk tepat di hadapannya. Joya menatap lekat gadis tersebut, mengagumi paras cantiknya, sikap lembutnya juga pribadi hangatnya. 

Namun mengapa ia masih sangat ragu dengannya? Tidak, bukan keraguan tentang gadis itu melainkan keraguan terbesar pada dirinya sendiri. 

"Kamu kenapa?"  Joya tersentak, ia mengerjapkan mata dan tersenyum manis.

"Gapapa hehe.."

"Mikirin apa?"

"Kamu.."

"Aku?? Kok?"

"Aku lagi mikir, kenapa Tuhan bisa menciptakan kamu sesempurna ini dan beruntungnya aku bisa milikin kamu saat ini.."

BLUSHHH!

Si gadis merona hanya dengan gombalan receh yang Joya lontarkan. Ia menutup wajahnya dengan buku membuat Joya tertawa kecil dibuatnya.

"Kamu teramat cantik, Zaraa.." 










"Sayang, langsung pulang?"  Tanya Zaraa pada Joya, Joya mengangguk.

"Iya, mama minta aku bantuin masak, mau ada tamu. Gapapa kan?" 

"Heem gapapa kok, "

"Yaudah, aku anterin pulang ya .."

"Yuk.."  Gadis itu menggandeng manja lengan Joya, berjalan menyusuri koridor kampus yang kini sepi kemudian masuk bersamaan ke dalam mobil.


Setelah mengantarkan kekasihnya, Joya bergegas melajukan mobilnya menuju rumah. Telunjuknya menekan tombol dari audio musik dan ikut bernyanyi kala lagu yang ia sukai terputar disana.

Seraya menggoyangkan sedikit kepala, ia menikmati setiap lagu yang diputar. Gadis itu mengedarkan pandangan saat lampu lalu lintas berganti warna merah. 

Tanpa sengaja tatapannya terpaku pada sebuah objek yang mencuri perhatiannya, kedua matanya memanas dan berembun.

TIDITTT..

Joya tersentak dan bergegas kembali melajukan mobilnya, mengatur nafas yang sempat memburu dan mengusap kedua matanya yang tanpa sengaja mengeluarkan bulir air mata.

"Lupain Jo, itu masalalu.."  Gumamnya pelan pada dirinya sendiri.

Mobil hitamnya terhenti tepat di depan rumahnya. Joya keluar dari mobil dan memasuki rumah.

Senyumannya merekah melihat sang ibunda tengah sibuk dengan berbagai sayuran di dapur.

Ia berjalan perlahan kemudian memeluk ibundanya dari belakang.

"Astaga sayang, kamu ngagetin mama.." 

"Hehe.. mama sendirian? bibik mana?"

"Bibik lagi mama suruh ke minimarket, kamu ganti baju trus bantuin mama.."

KUMPULAN MINI STORY GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang