⡷ ۪ ࣪ █ ▉▕ ▋▋█▕█ ▉▉▋▎▋ ּ ⢾
PARIS, Abad-19
Salah satu kota atau bahkan mungkin negara, yang terkenal maju akan teknologi dan Fashion nya yang begitu mendunia kini gempar karena suatu peristiwa yang tak terduga.
Sesosok Vampir, salah satu mitologi t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• .
Hujan masih belum bisa menghentikan kedua orang itu bersenang-senang. Noé dan [Name] berbaring menikmati tetesan hujan di Padang rumput itu. Tidak banyak orang yang berlalu lalang sehingga mereka dapat menciptakan kesenangan mereka sendiri.
".......dak mau pulang..." Gumaman [Name] membuat Noé yang ada disampingnya menoleh.
Raut wajah sedih dan tetesan air mata yang menyatu dengan hujan terlukis di wajah sang gadis.
"Aku tidak mau pulang! Aku tidak mau menikah dengan Putra Mahkota! Aku ingin disini bersama kalian! Vanitas, Domi, Jeanne dan Noé! Aku tidak mau terlahir dari keluarga bangsawan!!!" Air mata itu turun dengan deras, mengalahkan deras nya hujan di atas mereka.
SREK
Noé bangun dari posisi berbaring nya dan menatap [Name].
"[Name]...."
Semburat merah tipis terdapat di pipi sang gadis. Bau alkohol menyerbak di hidung sang vampir.
GREP
"N-Noé?"
Sang pemuda itu mengangkat tubuh [Name] yang sudah mabuk dan berjalan menuju jalanan utama yang teduh. [Name] menatap ke arah Noé yang fokus kepada jalanan di depannya. Manik emerald nya menatap ke wajah Noé dan pakaian yang dikenakannya. Setelan jas serba putih dengan syal tipis berwarna ungu, senanda dengan manik ungu dan surai putih nya.
PUK
Noé merasa jika ada sesuatu yang menempel di dadanya. Ia melirik ke arah sang gadis yang berada di gendongan nya sudah tertidur karena alkohol yang mereka minum.
"Kau sudah bekerja keras, Mademoiselle"
❀
[NAME] membuka matanya dengan setengah sadar. Ruang hampa. Kini sang tokoh utama kita kembali di ruang yang begitu hampa dan kosong, namun yang berbeda adalah ruangan itu menjadi serba putih.
"Hallo" Sesosok wanita dengan rambut hitam yang sangat panjang menundukkan kepalanya kepada [Name] yang sedang duduk santai.
"Eh...?"
Aksen Austria kuno yang sangat ia kenal membuat [Name] terkejut. [Name] mendongakkan kepalanya dan melihat wanita itu berdiri di belakang nya sembari menunduk menatap matanya.