Bertemu

100 7 0
                                    

Tawuran antar geng motor sudah menjadi hal biasa didunia jalanan yang keras ini. Tapi bagaimana jika akibat dari tawuran itu salah satu diantara mereka malah kehilangan nyawa nya. Ya itu terjadi pada geng motor terkenal dan paling di segani oleh geng motor lainnya yaitu Astra.

Mereka kehilangan Penyerang yang paling penting untuk geng mereka. Yaitu Athalia Kayfazia , dia terkena pukulan benda tumpul yang menyebabkan dirinya koma dan berakhir meninggal.

Kejadian ini membuat Keadaan di geng tersebut menjadi tak terkendali karena Athalialah yang paling berperan untuk melerai jika diantara anggota inti sedang ada masalah internal.

"Kita harus balas mereka Mil." Ucap Ivandra selaku Wakil Ketua Atlas.

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa." Ucap Amefta selaku anggota inti Astra sekaligus sahabat nya.

"Kalian tenang saja gue akan buat mereka hancur tak tersisa." Ucap Milka dengan tegas

"Gue percaya, lo bakalan hancurin mereka." Ucap Rhelind.

Milka sebagai ketua sekaligus sahabat Athalia tentu terpukul dengan keadaan ini. Seseorang yang sangat ia sayangi harus mengalami hal setragis ini. Dan dia berjanji akan membuat orang yang telah berbuat keji kepada sahabatnya akan mengalami hal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Tapi takdir berkata lain dia tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang bernama Kiara Ardaline. Gadis yang memiliki lesung pipi ini adalah dulunya sahabat masa kecil Milka tapi mereka terpisah ketika Daddy Milka,  Raiven Valiz Baskara memutuskan untuk membawa keluarga kecilnya ke Inggris karena ia ingin mengembangkan bisnis nya disana.

Yang sialnya sahabat masa kecilnya itu menjalin hubungan dengan ketua geng motor, musuh bebuyutannya Narel Kiandra. Apalagi dia tau jika Narel bukanlah perempuan baik-baik untuk Kiara maka ia membuat rencana agar keduanya berpisah.

Di tengah guyuran hujan di sore itu, upacara pemakaman Athalia di laksanakan, semua anggota Astra menampilkan wajah sedih dan bersalah di atas makam sang penyerang itu, terlebih untuk Milka, Athalia meninggal dikarenakan menolongnya. Rasa bersalah masih bersarang di hati nya untuk kematian Athalia. Milka menatap nisan sang sahabat dengan tatapan dingin tak bersahabat.

"Gue janji tha gue akan balas kematian lo." Ucap Milka dalam hati.

Setelah upacara pemakaman Athalia semua para pelayat yang ikut mengantar, pergi satu persatu menyisakan Anggota Astra dan keluarga saja.

"Milka, om dan tante tidak menyalahkan kalian atas kematian Athalia, tapi om mohon jangan sekali-sekali datang ke rumah setelah ini." Ucap pria paruh baya.

Milka terkejut dengan penuturan pria baruh baya yang usianya sudah tidak muda lagi, Danu Nicholas Mahardika Papah dari sang sahabat, Athalia. "Tapi om, kami......." Ucapan Milka terpotong oleh Wanita yang senantiasa di dekap oleh Danu sedari jasad Athalia di kebumikan.

"Kami tidak marah dan menyalahkan kamu sedari awal, karena kamu anak Raiven teman kami, jadi tante minta jauhi kami, Milka." Ucap Natalie Sherina Geraldine Mamah Athalia dengan nada tegas.

"Baiklah jika itu kemauan Om dan Tante, kami tidak akan datang ke rumah kalian setelah ini."

Danu mengangguk "kalian, pulang lah hari sudah mulai petang dan jangan keluyuran."

Milk mengangguk pelan "kami pulang dulu Om, Tante." Mereka semua berpamitan lalu pergi dari area pemakaman itu.

Di persimpangan jalan Milka menghentikan motornya hingga membuat Anggota yang lain menghentikan motornya juga. Milka membuka helm nya terlebih dahulu lalu di ikuti oleh anggota yang lain.

Cinta SelaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang